Tuesday, July 23, 2013

Pusaka Warisan Bapak

Hari ini, diskusi kecil saya dengan GM mengingatkan doa yang pernah diajarkan bapak sebelum putra yang beranjak dewasa ini berangkat merantau. Kalau Ahmad Fuadi penulis trilogi lima menara dibekali tiga mantra sakti dari pesantren madani, man jadda wajada (siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil), man shabara zhafira (siapa yang bersabar akan beruntung) dan man saara ala darbi washala (siapa yang berjalan di jalan nya akan sampai tujuan), maka saya diberi satu mantra sakti sebelum merantau oleh bapak. Masih teringat betul pesan Beliau saat saya akan mencari kerja "Le, sewaktu kamu memilih kerjaan jangan lupa berdoa seperti Nabi mu berdoa, Robbi angzilni mungzalan mubarokan wa anta khoirul mungzilin-Ya robku tempatkanlah saya di tempat yg diberkahi, sungguh Engkaulah dzat yg sebaik-baiknya menempatkan".

Mantra sakti itu pada awal-awal masuk kerja selalu menjadi pengikat hati saya, bapak, dan Tuhan. Ajaib, mantra sakti itu manjur bagi saya, saat awal lulus kuliah, ada beberapa perusahaan yang menjadi pilihan, Nasmoko, Mitra Consulting, dan Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA). Saya percaya tidak ada yang kebetulan di dunia, termasuk berlabuh nya hati di BUMA lewat jalur Management Trainee. Ini pasti jalan Tuhan menuntun mantra sakti "Robbi angzilni mungzalan mubarokan wa anta khoirul mungzilin-Ya robku tempatkanlah saya di tempat yg diberkahi, sungguh Engkaulah dzat yg sebaik-baiknya menempatkan"

Kerja di BUMA itu tidak mudah, apalagi di tahun pertama bekerja, kami para management trainee harus bekerja tiga bulan full tanpa istirahat sabtu-minggu di restrictive area, setelah tiga bulan kami baru mendapatkan cuti periodic selama 14 hari. Namun kekuatan mantra masih membuat BUMA sebagai tempat yang penuh keberkahan. Walaupun digoda berbagai perusahaan, tidak menggoyangkan keberkahan yang saya terima di BUMA. Keberkahan terus berlanjut sampai lima tahun usia saya di BUMA, mulai diberikan bonus tahunan yang gede banget, kenaikan gaji tahunan diatas rata-rata orang kebanyakan, menjadi juara continuous improvement semua cabang, melead implementasi coaching culture sampai dengan sekarang dipilih sebagai anggota team project tingkat tinggi-internalisasi company value dengan leadership behavior untuk para manager sampai board of director.

Sungguh semua keberkahan itu sangat layak disyukuri. Dan sungguh menjadi dilema saat saya harus memutuskan keluar dari organisasi yang penuh berkah ini. Seakan hati kecil berbisik, "berkah apa lagi yang engkau cari, nikmat mana lagi yang engkau dustakan?" Namun hati lain berbisik, "apakah berkah mu bermanfaat bagi lingkungan terkecilmu, bagi keluarga mu?" Perang batin ini laksana dua raksasa yang saling menghimpit. Hingga akhir nya dengan meyakini mantra yang sama, saya memutuskan untuk meninggalkan BUMA dan kami sekeluarga memulai berdoa "Robbi angzilni mungzalan mubarokan wa anta khoirul mungzilin-Ya robku tempatkanlah saya di tempat yg diberkahi, sungguh Engkaulah dzat yg sebaik-baiknya menempatkan" supaya tempat baru yang kami pilih tidak hanya berkah bagi saya, namun juga bagi keluarga

Saat ini saya bahagia, dan mungkin akan lebih bahagia
Banzai Selalu
N. Kuswandi

No comments:

Post a Comment