Saturday, January 25, 2014

World Cafe : Menemukan Innovasi Perubahan

Jika ingin selamat dari perubahan maka setiap orang harus beradaptasi dengan perubahan. Namun, beradaptasi saja ternyata tidak cukup. Beradaptasi berarti menjadi pengekor atas perubahan, jika ingin memimpin dalam perubahan hanya ada satu hal yang perlu dilakukan yaitu berinnovasi. Contohnya saja penggunaan sistem operasi smartphone android yang menjadi primadona sistem operasi smartphone dengan pangsa pasar sebesar 43% (2011). Sistem ini pertama kali diperkenalkan oleh google pada tahun 2008. Smartphone pertama yang mendapat kesempatan merasakasan innovasi tersebut adalah HTC (T-Mobile G1). Setelah merasa kehilangan pasar, produsen smartphone yang pada awalnya menggunakan sistem operasi seperti iOS, Symbion, Windows, Bada mulai beradaptasi dengan menciptakan smartphone yang bisa ditanami aplikasi android. Akibatnya para pengikut yang survive dengan beradaptasi sudah ketinggalan start dan kehilangan pasar.
 
Innovasi bisa dilakukan dengan dua hal, menciptakan hal yang benar-benar baru atau menggabungkan dua hal yang sudah ada menjadi hal baru. Einstens adalah  inventor jenis pertama. Jika Anda pernah melihat film "Eintens and Eddington", Anda akan menemukan dialog kegigihan Einstens untuk menjadi ilmuwan yang benar-benar menemukan innovasi baru. Atau jika Anda pernah meilihat film "A Beutiful Mind", disana juga mahasiswa bernama Nash yang terobsesi menjadi inventor jenis pertama, menemukan hal baru. Berbeda dengan Einstens dan Nash, Isac Newton, orang yang lebih berpengaruh dibandingkan Isa dan Musa (versi The 100, Michael H. hart) lebih memilih menjadi inventor versi kedua.  Inilah salah satu quate nya yang terkenal tentang kemampuannya menciptakan innovasi, "Karya saya berasal dari kemampuan berdiri diatas bahu raksasa lain". Para raksasa itu adalah para Guru atau ilmuwan lain yang memberikan pengaruh terhadap karya-karya nya. Newton lebih memilih menggabungkan pengetahuan-pengetahuan yang sudah ada untuk menemukan innovasi beru.
 
Jika ingin menjadi yang terdepan memang mau tidak mau harus berdiri di depan menjadi innovator. Ada banyak metode untuk menemukan dan menciptakan ide innovasi, "The World Cafe" adalah salah satu metode baru yang dikembangkan oleh Juanita Brown and David Isaacs in 1995 dan dipopulerkan oleh Peggy Holman di tahun 2007 melalui bukunya yang berjudul The Change Handbook. Salah satu perusahaan yang sukses menggunakan metode The World Cafe untuk mengembangkan innovasi dibidang keselamatan kerja adalah Hawlett Pockard (HP). Dengan hasil innovasi yang dihasilkan, HP mampu menurunkan tingkat kecelakan sebesar 33%.
  
Sederhananya world cafe sendiri adalah sebuah metode brain storming dengan cara diskusi hidup yang menyenangkan. World cafe dimulai dengan menentukan kontek dari diskusi (Set The Context) yang akan dilakukan. Seorang cafe host akan menentukan tujuan dilaksanakan world cafe, dan objective atau goal yang ingin dicapai. Diproses pertama ini cafe host memiliki peran yang sangat penting untuk membangun mood peserta world cafe untuk ikut terlibat dan bersemangat saling belajar dan berbagi pengetahuan. Salah satu cara cafe host untuk melakukan hal tersebut adalah dengan membuat para peserta nyaman (Create Hospitable Space) seperti dengan meletakkan bunga di tengah-tengah meja. Cara lainnya adalah membuat peserta merasa equal satu sama lain. Cafe sponsor harus meyakinkan peserta tidak ada ide bodoh, semakin bodoh ide biasanya semakin menunjukkan orang tersebut melihat sisi lain, atau think out of the box.
 
Proses berikutnya cafe host akan menunjuk memberikan pertanyaan yang bisa mengkolaborasi setiap partisipan untuk menyumbangkan ide (Explore Questions that Matter).  Anggap saja world cafe yang Anda lakukan dihadiri peserta yang terbagi menjadi lima meja. Cafe host akan memberikan pertanyaan yang harus dibahas oleh semua meja tersebut. Pertanyaan nya bisa sama bisa juga berbeda untuk tiap meja.
 
Tugas cafe host diproses ini adalah memastikan semua peserta wolrd cafe terlibat untuk memberikan kontribusi untuk menjawab pertanyaan yang diberikan (Encourage Everyone's Contributions). Pastikan juga setiap kontribusi yang diberikan oleh peserta terdokumentasi. Cara yang paling mudah adalah dengan meminta para peserta menuliskan kontribusinya di lembar kertas yang sudah disiapkan. Cafe host juga harus memastikan setiap ada peserta yang berkontribusi menjawab pertanyaan yang diberikan, peserta lain mendengarkan dengan penuh empati untuk mendapatkan insight baru (Listen Together for Insight).
 
Agar peserta mendapatkan pandangan yang berbeda, peserta bisa saling tukar meja dan membaca perpective dari peserta yang duduk di meja tersebut. Prinsip ini dikenal sebagai Cross-Pollinate and Connect Diverse Perspectives. Tugas cafe host berikutnya adalah meminta para perwakilan tiap meja untuk membacakan rangkuman jawaban yang merupakan ide-ide innovasi. Graphics Professional kemudian akan merangkai ide-ide jawaban dari semua meja hingga menghasilkan ide innovasi baru (Harvest and Share Collective Discoveries)
 
Jika diperhatikan kekuatan proses menghasilkan ide innovasi dari world cafe ini adalah dari pelibaan semua peserta diskusi. Dua kepala memang susah untuk disatukan, namun jika sudah terintegrasi ide yang keluar adalah ide brilian. Frase inilah yang terjadi dari proses world cafe yang dilakukan, kepala-kepala yang mempunyai kelebihan masing-masing salaing terintegrasi menciptakan sebuah ide hebat.
 
Berkah selalu
Novianta Kuswandi

2 comments:

  1. dimana saya dapat mencari jurnal atau buku terkait model word cafe

    ReplyDelete
  2. bisa dibaca disini pak termasuk kelengkapan lainya terkait world cafe ada di bagian resources ...http://www.theworldcafe.com

    ReplyDelete