Friday, January 31, 2014

IBQ : Influence Tactic For Managing Change





Jika Anda jalan-jalan ke India, Anda akan menemukan perusahaan global yang dibangun dari tanah India. Jika di Indonesia ada Astra, di India, Anda akan bertemu dengan Tata Group yang dibangun keluarga Tata. Bisnis Tata Group menggurita dari produk baja, makanan, sabun, garment, dan lain sebagainya. Di awal tahun 1981 saja, Tata Group setidaknya sudah memiliki 80 perusahaan. Dan di tahun yang sama, 1981, Ratan Tata ditunjuk sebagai CEO menggantikakn pamannya, J.R.D. Tata. Di tangan Ratan Tata lah, business model Tata Group berubah, dari business model India Centric menjadi Global Centric. Perubahan yang dilakukannya tidak hanya menjadikan Tata Group sebagai miliki orang India, namun menjadikan Tata Group sebagai perusahaan multinasional.
Seperti semua perubahan yang lain, walaupun Ratan Tata adalah CEO dan pemilik perusahaan, kepepimpinan Ratan Tata dalam melakukan perubahan ditentang banyak orang. Bahkan Ratan Tata menganggap tujuh atau delapan tahun pertama kepemimpinannya membuat nya frustasi, hingga dua atau tiga kali Ratan Tata hampir kembali ke IBM, perusahaan dimana dulu dia bekerja.

Walaupun dilanda berbagai  masalah, Ratan Tata tidak menyerah dengan visi perubahan yang dia buat. Ratan Tata memang memiliki keunggulan dalam mengelola unsur-unsur perubahan yang dikemukakan oleh Rhenald Kasalli  (Tahun Baru Pakaian Baru Ganti Perilaku). Ratan memiliki visi yang membuat nya tidak tersesat. Ratan juga memberikan insentif atas perubahan yang terjadi, llihat saja peristiwa penjualan industri sabunnya ke Lever Brother. Ratan Tata memberikan insentif kepada karyawannya dengan membuat perjanjian dengan Lever bahwa tidak akan ada pemecatan karyawan, pemegang saham mendapatkan penghasilan yang lebih besar dengan mendapatkan saham Lever, dan vendor serta pemasok yang ada sekarang masih akan tetap digunakan. Ratan Tatajuga memiliki resources dan action plan untuk melakukan perubahan.

Satu unsur lagi yang dimiliki Ratan Tata dalam melakukan perubahan adalah unsur skill. Walaupun mendapat tekanan dari berbagai pihak, Ratan Tata tidak menyerah dan meyakinkan (menginfluence) mereka bahwa perubahan yang dilakukannya berada di jalur yang benar. Memang salah satu skill yang dimiliki Ratan Tata adalah skill menginfluece (memperngaruhi) orang. Dalam melakukan perubahan, memang kemampuan menginfluence atau mempengaruhi orang menjadi skill yang kritikal untuk dikuasai.


Gary Yukl, seorang ahli dibidang influence pernah melakukan penelitian dan memetakan jenis-jenis influence yang bisa digunakan oleh para leader. Dengan tool yang Gary Yukl kembangkan, dia bisa mengidentifikasi jenis-jenis influence yang dilakukan oleh para leader. Tool itu kemudian diberi nama IBQ – Influence Behavior Question. Dari hasil penelitiannya, Gary Yukl memetakan ada sembilan jenis tactics influence, diantaranya adalah :

Rational persuasion           
Tactic influence ini dilakukan dengan cara memberikan penjelasan yang rasional. Semakin masuk akal penjelasan yang diberikan maka biasanya orang akan dengan mudah memahami dan bergerak sesuai dengan rasionalitas yang diberikan.
Inspirational appeal tactics
Tactics influence jenis ini dilakukan dengan metode seeking. Orang yang ingin diinfluence dilibatkan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Walaupun sebenarnya orang yang melakukan influence sudah mengetahui jawabannya. Sederhananya, jika seseorang mengemukakan ide maka biasanya orang tersebut akan mempertahankan ide yang dibuat dan lebih berkomitmen untuk melaksanakan ide nya.
Personal appeal                
Tactics influence ketiga dinamakan Gary Yukl sebagai personal appeal. Tactic influence jenis ini menggunakan pendekatan pertemanan. Ide nya jika seseorang berteman dengan seseorang secara akrab, biasanya temannya cenderung saling mempengaruhi. Bukankah kita jarang bisa menolak menolong teman kita, walaupun kadang kala pertolongan yang diminta teman kita merepotkan kita.
Ingratiation tactic             
Influence tactic jenis ini secara tidak sadar sering kali sudah kita lakukan dari kecil. Ingratiation tactic adalah menginfluence orang dengan membuat mereka senang terlebih dahulu. Saat orang dalam hati yang senang kecenderungannya memang mudah untuk mengikuti kemauan kita.
Exchange Tactic                
Jenis influence tactic berikutnya adalah exchange Influence tactic. Jika ada seorang marketing yang datang ketempat Anda untuk menawarkan sebuah barang, dan tiba-tiba dia bercerita tentang suatu aktivitas yang ternyata hobi Anda. Maka sebenarnya marketing tersebut sedang menggunakan exchange tactic untuk membuat Anda teinfluence dan mengikuti kemauan marketing “membeli barang yang ditawarkan”. Influence jenis ini memang dilakukan karena memiliki hobi yang sama
Consultation Tactic             
Tactics influence jenis ini adalah dengan mengajak orang ikut serta berpartisipasi. Tactic ini didasari pepatah Jawa “Witing Tresno Jalaran Soko Kulino – Senang karena terbiasa”. Dengan mengajak orang berpartisipasi, diharapkan orang akan merasakan dan terbiasa dengan kegiatan yang dilakukan. Sehingga orang akan merasa aneh jika tidak melakukan.
Coalition tactic
Kadang kala ada orang-orang yang tidak bisa kita grab untuk diinfluence. Untungnya ada satu jenis influence tactics yang bisa digunakan untuk tetap menginfluence orang tersebut melakukan sesuai dengan keinginan kita. Tiap orang pasti memiliki orang yang berpengaruh, coalition tactics adalah menjadikan orang berpengaruh tadi menjadi tangan panjang kita untuk menginfluence orang lain.
 
Pressure tactic                  
Influence tactic jenis ini juga sering kali digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Pressure  influence tactics adalah menggunakan tekanan untuk membuat orang mengikuti kemauan kita. Orang tua yang mengancam anaknya, penegak hokum yang sedang mengintrogasi terdakwa dengan menekan psikologis mereka adalah bentuk aksi nyata pressure influence tactic
Legitimizing tactic            
Dan jenis influence terakhir berdasar penelitian Gary Yukl adalah legitimizing tactic. Influence jenis ini menggunakan kekuasaan untuk mempengaruhi orang mengikuti kemauan kita. Biasanya influence jenis ini dimiliki oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan.
Mungkin pertanyaan berikutnya adalah, dari kesembilan jenis influence tadi mana yang paling baik untuk dikuasai? Seorang influencer yang baik akan tahu kapan saatnya menggunakan kesembilan jenis influence tersebut. Artinya kesembilan influence tersebut tidak bisa berdiri, semua saling berpengaruh untuk menghasilkan influence yang berjangka panjang.

1 comment: