Thursday, August 4, 2016

Apa itu Coaching?


Banyak ahli mendefinisikan tentang coaching. Dan salah satu dari banyak definisi tentang coaching, salah satu definisi tentang coaching diberikan oleh John Whitmore yang merupakan seorang Business Coach nomer satu yang diakui oleh Independent Newspaper dan penerima penghargaan President’s Award dari International Coach Federation. Menurut John Whitmore, coaching adalah membuka potensi seseorang untuk memaksimalkan pertumbuhan coachee (orang yang diberi coaching).  

Definisi dari John Whitmore ini kemudian diadaptasi menjadi definisi coaching yang dikeluarkan oleh  International Coach Federation (ICF) yang merupakan salah satu organisasi professional coaching yang memiliki kredibilitas tinggi dan jaringan di seluruh dunia. Didirikan oleh seorang professional coach bernama Thomas J. Leonard pada tahun 1995 dengan semangat membangun komunitas professional coaching di Amerika Utara. Saat ini, ICF memiliki 126 chapter diseluruh dunia dengan 25.000 member dan terus bertambah setidaknya 500 orang per tahun, menjadikan ICF sebagai organisasi professional coaching terbesar dan terkredible di seluruh dunia. Adapsi definini coaching  dari John Whitmore yang dikeluarkan ICF sendiri menjadi coaching adalah proses kemitraan dengan coachee untuk memprovokasi proses berfikir coachee secara kreatif dan menginspirasi untuk memaksimalkan potensi dan performance coachee.

Dari definisi tersebut, ada tiga kata kunci yang yang bisa digarisbawahi. Pertama adalah kemitraan, kedua adalah memprovokasi cara berfikir dan ketiga adalah memaksimalkan potensi dan performance. Kata kunci pertama “kemitraan” yang menjadikan coaching menjadi pembeda dengan tool-tool pengembangan yang lain. Seperti sudah kita ketahui, beberapa tool pengembangan yang familiar didengar diantaranya adalah training, conseling, mentoring dan consulting. Keempat tool pengembangan diri ini dikembangkan dengan bintang utamanya adalah pihak pertama (trainernya, konselornya, mentornya ataupun konsultannya), berbeda dengan coaching, karena proses kemitraan maka bintang utamanya adalah pihak kedua (coachee nya).

Perhatikan saja, jika Anda mengikuti pelatihan, siapa yang menjadi bintangnya? Atau saat Anda mengikuti konseling, mana yang berperan paling dominan? Ataupun saat Anda mendapatkan service consulting dan mentoring, siapa yang lebih pintar? Sebaliknya, saat Anda mendapatkan coaching, maka fokus nya bukan di coach nya namun di coachee nya, coachee nya lah yang pintar menemukan jalannya sendiri, coachee nya sendiri yang menemukan solusi dan memutuskan solusi mana yang akan diambil dan diimplementasikan.

Perbedaan lainnya terletak pada kata kunci definisi coaching yang kedua, memprovokasi pikiran. Training, mentoring, conseling dan consulting adalah tool pengembangan diri yang sifatnya searah. Saat Anda mendapatkan training, Anda diminta untuk mengimplementasikan apa yang sudah dibawa oleh trainer. Begitu juga saat Anda melakukan mentoring, consulting ataupun consulting, prosesnya searah dan cenderung direct atau telling dari pihak pertama kepada client nya. Sebaliknya, saat Anda melakukan proses coaching, coach akan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang kreaktif untuk menggali (seeking) dan memaksimalkan potensi yang Anda miliki.

Berkah Selalu
N Kuswandi

1 comment:

  1. It's really a great and helpful piece of info.
    I am happy that you just shared this useful info with
    us. Please stay us informed like this. Thank you for sharing.

    ReplyDelete