Sunday, February 2, 2014

Golden Circle : One Day Career Journey


Minggu kemarin berkesempatan sharing dengan teman-teman mahasiswa Psikologi di UNDIP tentang menyiapkan karir. Sharing kali ini dimulai dengan sebuah pertanyaan, "apa yang harus disiapkan untuk mendapat karir yang bagus?" Seandainya ditarik benang merah, pertanyaan yang mendasari sharing kali pas banget dengan buku saya yang berjudul "Good Talent Management Practice".

Saya mengawali sharing dengan teori Golden Cycle dari Simon Sinek. Seseorang bergerak karena memiliki alasan "why", dan alasan terkuat yang menggerakan seseorang adalah passion. Dengan passion orang akan bergerak menuju lingkaran kedua, "how". Passion menggerakkan orang untuk belajar "how" atau cara memperoleh passion nya, artinya orang akan mempelajari skill yang dibutuhkan. Tidak cukup dengan memiliki passion dan skill, untuk mencapai yang diimpikan, orang membutuhkan action plan, sebagai lingkaran terakhir "what", agar tujuan nya terarah dengan baik.

Passion + Skill + Action Plan itu lah yang perlu disiapkan mahasiswa untuk mengejar karir nya. Tiga hal tadi jika ditarik garis merah dengan buku saya "Good Talent Management Practice" memiliki benang merah yang sangat jelas. Di buku "Good Talent Management Practice" saya mengulas "Talent" atau karyawan yang memiliki performance dan potensi yang baik untuk memimpin perusahaan di dalam organisasi hanya berjumlah 2,5% dari total populasi karyawan. Para talent ini memiliki tiga ciri utama, memiliki passion, character dan competency.

Dengan kondisi yang sama, semua mahasiswa memiliki peluang untuk bekerja di perusahaan best fortune. Namun ternyata hanya 2,5% dari lulusan universitas yang mendapatkan kesempatan bekerja di perusahaan best fortune. Jika Simon Sinek menyaratkan passion + skill + action plan maka sebenarnya syarat itu menjadi pondasi untuk menjadi talent di sebuah perusahaan. Tentunya karir seseorang tidak berhenti hanya dengan berhasil bergabung di perusahaan best fortune. Karir sebenarnya baru dimulai setelah seseorang masuk di sebuah perusahaan.

Setelah Passion menjadi syarat yang sama untuk masuk ke perusahaan, maka passion juga menjadi syarat untuk menjadi talent dan mendapat promosi jabatan yang lebih bagus. Lingkaran kedua golden cycle berupa skill juga merupakan pondasi untuk menjadi seorang talent. Skill bisa berarti soft skill dan hard skill, jika ditarik benang merah dengan ciri seorang talent, maka soft skill adalah character dan hard skill adalah competency.


Pondasi saja tidak akan cukup menjadi sebuah bangunan. Mahasiswa yang berhasil masuk ke dalam perusahaan best fortune tentu saja memiliki pondasi yang variasi nya tidak begitu berbeda, bahkan hampir sama. Maka pondasi perlu dibangun untuk mempercepat karir. Dengan pondasi, passion + skill + action plan yang sama maka untuk mempercepat bangunan karir, orang perlu mengepos tiga asset nya, asset fisik untuk kerja keras, asset fikir untuk kerja cerdas, dan asset hati untuk kerja iklas. Ketiga asset tadi dimaksimalkan dengan menyontek atau merole model para talent yang ada di perusahaan, menambahi apa yang sudah dicontek, dan mengalikan yang sudah ditambahi menjadi percepatan. Contoh nya saja Jokowi, dia tidak memiliki program kerja khusus, dia hanya mencontek progran kerja wali kota Solo dan Gubernur Jakarta sebelumnya. Tidak hanya sekedar menyontek, namun Jokowi berhasil menambahi contekan nya dengan style nya sendiri dan mengalikan style dan contekan nya kepada kader PDIP yang lain, sebut saja Gubernur Jateng dan Walikota Surabaya yang merasakan hasil kali nya.


Berkah selalu

N. Kuswandi

 

No comments:

Post a Comment