Wednesday, November 27, 2013

Membalik Piramida Maslow : Expert-Melombakan Keunikan

Terkisahlah di sebuah hutan yang lebat, pertandingan panjang untuk memperebutkan gelar juara "Pelari Tercepat" di hutan, akhirnya selesai juga. Tidak disangka juara pertama pertandingan itu adalah Kelinci Bulu Putih. Merasa sebagai pelari tercepat, dimana-mana Kelinci menantang kawan-kawan nya untuk beradu lari, tak terkecuali Si Kura-Kura. Kelinci beranggapan kawan-kawan nya yang berlari lebih cepat saja bisa dia kalahkan, apalagi Si Kura-Kura yang keberatan membawa tempurung nya.

Selain merasa dapat mengalahkan Kura-Kura, Kelinci juga yakin, Si Kura-Kura yang lamban akan menolak ajakannya untuk bertanding. Tidak disangka, Si Kura-Kura menerima tantangan Kelinci untuk adu lari. Mereka berdua pun bersiap di garis start. Aba-aba diteriakan, begitu tanda pertandingan dimulai, Kelinci langsung melesat mendahului Kura-Kura. Dipertengahan rute, Kelinci menoleh kebelakang untuk melihat sudah sejauh mana Kura-Kura menyusul. Kelinci tidak bisa melihat sudah sampai mana Kura-Kura, karena saking jauh nya jarak antara Kelinci dan Kura-Kura.


Merasa sudah memenangkan pertandingan, Kelinci pun beristirahat di bawah pohon rindang. Semilirnya angin, dan nyaman nya rerumputan membuat Kelinci ketiduran di bawah pohon. Waktu terus berjalan, dengan kecepatan konsisten, Kura-Kura berlari mengejar Kelinci. Sampai juga Kura-Kura ditempat Kelinci tertidur lelap. Kura-Kura tetap berlari dengan kecepatan yang konsisten. Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat, Kelinci pun terbangun dari tidurnya. "Sudah berapa lama, saya tertidur?", begitu tanyanya. Dilihatnya arah matahari, dan Kelinci menyadari, dia sudah tertidur hampir 3 jam. "Bahaya, jangan-jangan Kura-Kura sudah menyusulnya", Kelinci mengguman dalam hati.

Kelinci berlari lagi mengejar waktu yang sudah hilang akibat keteledoran nya tidur di tengah pertandingan. Dilihatnya Kura-Kura yang hampir melewati garis finish. Seperti kesetanan, Kelinci semakin mempercepat lari nya. Namun, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Walau dengan menambah kecepatannya, Kelinci tetap tidak bisa menyusul jarak yang sudah dibuat Kura-Kura. Akhirnya, Kura-Kura yang konsisten menjadi juara baru.

Tidak terima dengan kekalahannya, Kelinci menantang Kura-Kura untuk mengulang perlombaan lari. Kura-Kura pun menerima tantangan Kelinci. Belajar dari pertandingan pertama yang menyebabkan nya kalahan, Kelinci merasa harus selalu fokus pada untuk menjadi juara. Pertandingan pun dimulai. Kelinci mulai berlari dan hanya melihat kedepan. Kura-kura yang tertinggal jauh tidak membuatnya terlena. Kelinci terus berlari dan terus berlari. Dan dalam waktu singkat, Kelinci akhirnya memenangkan perlombaan kedua.

Kura-Kura yang kalah dipertandingan kedua merasa harus membalas kekalahannya. Di dua pertandingan sebelumnya Kelinci yang menantang Kura-Kura maka dipertandingan ketiga ini Kura-Kura yang menantang Kelinci. Jika di dua pertandingan sebelumnya, Kelinci yang menentukan rute pertandingan, maka dipertandingan ketiga, Kura-Kura yang menentukan rute pertandingan. Kelinci pun menyetujui tantangan Kura-Kura untuk berlomba dengan rute yang sudah ditentukan Kura-Kura.

Mereka berdua pun bersiap-siap di garis start. Setelah aba-aba mulai. Kelinci yang belajar dari kemenangan di pertandingan kedua, segera melesat jauh kedepan. Namun, dipertengahan rute pertandingan, Kelinci merasa bingung tidak bisa melanjutkan lari nya. Ternyata rute yang dibuat Kura-Kura, harus menyeberangi sungai yang dalam dan lebar. Padahal Kelinci takut dengan air. Berbeda dengan Kelinci, walaupun berjalan pelan dan konsisten, Kura-Kura akhirnya bisa menyusul Kelinci. Dan dengan kemampuan berenangnya, Kura-Kura mampu dengan mudah menyeberang sungai. Masih dengan konsistensinya berjalan, akhirnya Kura-Kura memenangkan pertandingan ketiga.
_____________________________________

Kisah diatas adalah penggambaran bagaimana rumus Expert bekerja. Dicatatan sebelumnya kita sudah membahas rumus Expert dengan formula Expert = TB x 1/TH x V. Dan kisah diatas adalah penggambaran bagaimana rumus Expert bekerja. Pertandingan pertama yang menjadikan Kura-Kura menang menjelaskan Kelinci dengan mimpi besar (TB besar), namun tidak diikuti Valence yang konsisten menyebabkan Kelinci mengalami kekalahan. Ini lah rahasia orang Jama dengan petuahnya "Alon-Alon Asal Kelakon".

Menariknya dipertandingan kedua, Kura-Kura mengalami kekalahan. Kelinci yang fokus dan terus berlari mampu mengalahkan petuah "Alon-Alon Asal Kelakon". Artinya, orang yang bermimpi menjadi Expert dengan valence yang kecil namun konsisten, dapat dikalahkan oleh orang-orang yang memiliki mimpi besar dan memperjuangkan mimpinya menggunakan valence yang besar dan fokus pada mimpi yang dibangun.

Dan pertandingan ketiga mengajarkan kepada kita. Valence yang besar dan fokus saja juga tidak cukup untuk menjadi expert. Ingat masih ada TB sebagai syarat menjadi expert. Dipertandingan ketiga, Kura-Kura menggunakan rumus TB dengan baik. Kura-Kura merumuskan TB sesuai dengan keunikan yang dimiliki. Kelinci tidak mampu menyeberang sungai dan Kura-Kura memiliki keunikan berenang di sungai. Maka Kura-Kura memanfaatkan keunikannya untuk merumuskan TB. Pembelajaran dari pertandingan ketiga ini adalah Keinginan untuk menjadi sesuatu atau TB akan memiliki nilai yang besar saat TB dirumuskan berdasarkan keunikan yang kita miliki.

Berkah selalu
N. Kuswandi

No comments:

Post a Comment