Sunday, December 8, 2013

Pembajakan Brain Memory

Akhirnya keluar juga komik Naruto Jilid 63 yang sudah dinanti satu bulan. Setelah habis membaca Jilid 63, entah kenapa tiba-tiba ada loncatan "sinapsis" di otak yang menghubungkan catatan "brain memory" dengan salah satu tokoh jenius di komik Naruto. Tokoh ini memiliki IQ diatas 200, kejeniusannya hanya bisa dilampaui oleh Kakasi. Walaupun sebenarnya Kakasi lebih mengakui tokoh ini lebih jenius dari pada dirinya. Siapa tokoh ini? Yup, namanya adalah Shikamaru.
 
Shikamaru sangat menggemari Shogi (catur Jepang) untuk melatih brain memory nya. Namun, coba perhatikan wajahnya yang menandakan perilaku nya. Shikamaru dikenal sebagai pribadi yang gemar tidur siang sambil memandangi awan daripada berlatih ninjutsu. Bahkan, Shikamaru menjuluki dirinya sebagai "penakut nomor satu" dan "paling jago melarikan diri," padahal dia hanya tidak ingin menggunakan kekuatannya dan malas berurusan dengan orang. Pertanyaannya, kenapa Shikamaru yang memiliki modal brain memory tidak membuat nya setenar Sasuke saat belajar di akademi?
 
Karena memang brain memory saja tidak cukup untuk memperbesar wadah energi. Brain memory harus diikuti dengan muscle memory - berlatih. Shikamaru lebih senang tidur-tidur memandangi awan daripada harus berlatih ninjutsu. Mungkin timbul pertanyaan lagi, kenapa brain memory tidak membuat Shikamaru bergerak untuk berlatih? Padahal seorang yang berilmu atau orang yang mengerti, idealnya bergerak untuk berlatih.
 
Jika kita perhatikan lapisan kepribadian manusia. Lapisan terdalam disebut sebagai belief system atau mindset, lapisan berikutnya motif, attitude dan kemudian baru muncul behavior. Hal yang harus diperhatikan adalah behavior muncul dari gabungan belief system, motif, attitude. Pada awalnya, brain memory mengasah seseorang dari kuadran conscious uncompetence menjadi kuadran unconscious competence. Brain memory pertama kali masuk melalui lapisan attitude (pernyataan evaluatif terhadap object, orang atau perilaku) menuju lapisan belief system. Kasus Shikamaru menunjukkan bahwa behavior berlatih untuk menciptakan muscle memory tidak muncul karena ada hambatan di salah satu lapisan sebelum nya. Seharusnya orang-orang yang berilmu akan memmiliki belief system yang baik dan akan mempengaruhi terjadinya perilaku sebesar 85%. Sedangkan 15% kemunculan behavior dipengaruhi oleh motif dan attitude. Contohnya orang yang memiliki mindset kejujuran, mindset ini mendukung untuk orang tersebut untuk berperilaku jujur. Namun, harus juga diingat setelah lapisan mindset ada juga lapisan motif dan attitude. Orang yang memiliki mindset jujur belum tentu berperilaku jujur, karena ada motif dan attitude. Motif yang muncul contohnya anak yang sakit dan tidak punya uang. Attitude nya atau penilaiannya kemudian menimbang-menimbang. "Hati saya sebenarnya tidak setuju jika tidak jujur, namun anak saya sakit" pikirannya menimbang-nimbang dan diputuskan "jika saya tidak mencuri maka anak saya akan meninggal". Akhirnya munculah perilaku "mencuri".
 
Begitu juga yang terjadi dengan Shikamaru, behavior nya untuk melatih muscle memory nya dipotong atau dibajak oleh tiga lapisan dibawahnya. Shikamaru sudah melatih brain memory nya hingga masuk ke dalam mindset nya hingga menjadi unconsious competence. Shikamaru memiliki motif sendiri untuk tidak melatih muscle memory nya. Sebenarnya Shikamaru sadar untuk menjadi ninja hebat dia harus melatih muscle memory nya. Namun, Shikamaru tidak memiliki motif kenapa harus menjadi Ninja hebat? Shikamaru hanya ingin menjadi ninja biasa. Dia hanya memiliki motif untuk menikah dengan perempuan yang tidak cantik tetapi juga tidak jelek, lalu punya dua orang anak. Ia juga berharap agar anak pertamanya berjenis kelamin perempuan, sedangkan anak keduanya laki-laki. Dan ia berencana setelah anak pertamanya menikah, dia akan pensiun dari dunia ninja untuk terjun ke bidang pertanian. Motif Shikamaru berubah saat orang yang berpengaruh dalam kehidupannya meninggal. Asuma yang dianggap sebagai ayah kedua nya mati dibunuh oleh Hidan B Baiu. Shikamaru menyesal, karena kemalasannya berlatih ninjutsu membuat dia tidak bisa melindungi Asuma. Setelah kejadian tersebut, Shikamaru berlatih keras dan bersama tim 10 menjadi legenda baru Ino - Shika - Cho.
 
Banyak cara untuk merubah motif kita agar brain memory kita bisa menjadi muscle memory. Apakah kita harus menunggu kejadian seperti yang dialami Shikamaru baru berubah motif kita?
 
Berkah selalu
N. Kuswandi

No comments:

Post a Comment