Sunday, December 1, 2013

Wadah Rezeqi

Dua tahun berturut-turut (1985 dan 1986), Evelyn Adams memenangkan hadiah New Jersey sebesar $5,4 Juta atau jika $1 senilai dengan Rp 10.000, maka Evelyn Adams mendapatkan hadiah senilai Rp 54 Miliar. Menariknya, Evelyn Adams menghabiskan semua uang nya tanpa sisa. Diakhir hidupnya dia harus hidup di sebuah trailer park.

William "Bud" Post melakukan hal yang lebih gila lagi, karena dia memenangkan hadiah dari Pennsylvania sejumlah $16,2 Juta atau setara dengan Rp 162 Miliar. Dia kemudian menginvestasikan uangnya untuk bisnis mobil dan restoran. Setahun kemudian, Bud berhutang $1 Juta dan dinyatakan bangkrut. Saat ini, Bud hidup dengan jaminan sosial pemerintah.

Sebaliknya, di tahun 1990, seorang pengusaha property mengalami kemerosotan sedemikian parah hingga harus menanggung hutang perusahaan sebesar $3,5 juta dam hutang pribadi sebesar $900 juta. Lima belas tahun kemudian, tepatnya di tahun 2005, majalah Forbes memasukkan nama orang ini ke dalam daftar 400 orang terkaya di Amerika. Dia mengubah hutang $903,5 juta menjadi keuntungan bersih sebesar 2,7 miliar. Pengusaha ini bernama Donald Trump.

Pengalaman hidup di atas menjadikan saya semakin yakin bahwa manusia memiliki wadah untuk menampung rezeki. Ada orang yang memiliki wadah besar sehingga bisa menampung banyak rezeki, dan ada orang yang memiliki wadah kecil hingga sedikit pula rezeki yang ditampung. Anggap saja ada seseorang yang memiliki wadah kecil dan hanya mampu menyimpan air 1,5 L. Walaupun, wadah tadi diisi oleh air yang selalu mengucur dari keran, tetap saja wadah tadi hanya bisa menyimpan 1,5 L air saja.

Evelyn Adam dan William "Bud" Post adalah contoh-contoh orang yang wadah rezeki nya kecil. Hadiah jutaan dolar yang mereka terima, tidak membuat hidup mereka nyaman dibelakang hari. Karena wadah rezeki mereka yang kecil, tidak mampu menyimpan rezeki melebihi wadahnya. Cerita mereka berdua berbeda dengan Donald Trum yang memiliki wadah besar. Seterpuruk apapun Donald Trump, wadah nya yang besar menginginkan untuk diisi.

Perhatikan juga acara reality show di RCTI yang sempat naik daun di tahun 2009 berjudul Uang Kaget. Acara yang dipandu Helmi Yahya ini memberikan uang Rp 10 juta kepada target acara yang kemudian diminta untuk menghabiskan dalam waktu 30 menit. Perhatikan barang-barang yang dibeli oleh para target. Rata-rata mereka membeli beras, TV, Kulkas, dan barang-barang konsumtif lainnya. Walaupun ada juga target acara yang terlihat memiliki wadah rezeki yang lebih agak besar dengan membeli emas. Barang yang dibeli oleh target sebenarnya juga menunjukan seberapa besar wadah rezeki yang dimiliki oleh seseorang. Orang-orang dengan wadah rezeki kecil menghabiskan rezeki untuk menghabiskan waktu untuk membeli barang-barang konsumtif. Sedangka orang dengan wadah rezeki besar menghabiskan waktu untuk membeli barang-barang investasi.

Beruntung ada kabar baik yang sekaligus kabar buruk untuk Anda, wadah rezeki tadi bisa menjadi lebih besar dan lebih kecil. Perkembangan wadah rezeki tergantung dari perilaku atau habbit kita. Semakin jelek habit kita maka semakin wadah kita kecil, dan semakin baik habit kita maka akan semakin besar wadah rezeki kita. perhatikan filosofi wadah rezeki berikut;


Rezeki sudah ditetapkan oleh Tuhan.
Bukan pada jumlahnya, tapi pada caranya
Dia yang malas akan dimalasi rezeki
Dia yang baik hati, rajin, jujur sering dikunjungi oleh rezeki yg kangen
Dia yang bermanfaat bagi sesama, rezekinya langsung & khusus dari Tuhan
Sebelum menyalahkan rezeki sebaiknya kita memeriksa ketetapan sikap kita


Habit baik tidak diturunkan, namun harus dilatih. Sesuai dengan Kitab Babon Rahasia Sukses, habit diperoleh dari berilmu, beramal sholeh dan ditutup dengan memuliakan orang lain. Mengejar ilmu akan membentuk brain memory dan beramal sholeh dan memuliakan orang lain sebenarnya bagian dari berlatih mempraktekan. Latihan-latihan tadi akan membentuk myelin (muscle memory). Manusia yang mengasah brain memory­-nya saja akan menjadi manusia formula, dan manusia yang mengasah muscle memory-nya saja akan bergerak secara reflektif otomatis. Gabungan antara keduanya akan memunculkan sebuah daya saing yang berlimpah dalam bentuk nilai-nilai yang intangible, serta perubahan tangible dahsyat yang akan berbeda dibandingkan dengan orientasi-orientasi sebelumnya.  
 
Berkah selalu
N. Kuswandi

2 comments:

  1. mas andii .. apa kabar ? masih inget saya ?
    yang waktu itu prnh ikut training-nya mas andi di unnes

    ReplyDelete
  2. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    ReplyDelete