Friday, January 31, 2014

IBQ : Influence Tactic For Managing Change





Jika Anda jalan-jalan ke India, Anda akan menemukan perusahaan global yang dibangun dari tanah India. Jika di Indonesia ada Astra, di India, Anda akan bertemu dengan Tata Group yang dibangun keluarga Tata. Bisnis Tata Group menggurita dari produk baja, makanan, sabun, garment, dan lain sebagainya. Di awal tahun 1981 saja, Tata Group setidaknya sudah memiliki 80 perusahaan. Dan di tahun yang sama, 1981, Ratan Tata ditunjuk sebagai CEO menggantikakn pamannya, J.R.D. Tata. Di tangan Ratan Tata lah, business model Tata Group berubah, dari business model India Centric menjadi Global Centric. Perubahan yang dilakukannya tidak hanya menjadikan Tata Group sebagai miliki orang India, namun menjadikan Tata Group sebagai perusahaan multinasional.
Seperti semua perubahan yang lain, walaupun Ratan Tata adalah CEO dan pemilik perusahaan, kepepimpinan Ratan Tata dalam melakukan perubahan ditentang banyak orang. Bahkan Ratan Tata menganggap tujuh atau delapan tahun pertama kepemimpinannya membuat nya frustasi, hingga dua atau tiga kali Ratan Tata hampir kembali ke IBM, perusahaan dimana dulu dia bekerja.

Walaupun dilanda berbagai  masalah, Ratan Tata tidak menyerah dengan visi perubahan yang dia buat. Ratan Tata memang memiliki keunggulan dalam mengelola unsur-unsur perubahan yang dikemukakan oleh Rhenald Kasalli  (Tahun Baru Pakaian Baru Ganti Perilaku). Ratan memiliki visi yang membuat nya tidak tersesat. Ratan juga memberikan insentif atas perubahan yang terjadi, llihat saja peristiwa penjualan industri sabunnya ke Lever Brother. Ratan Tata memberikan insentif kepada karyawannya dengan membuat perjanjian dengan Lever bahwa tidak akan ada pemecatan karyawan, pemegang saham mendapatkan penghasilan yang lebih besar dengan mendapatkan saham Lever, dan vendor serta pemasok yang ada sekarang masih akan tetap digunakan. Ratan Tatajuga memiliki resources dan action plan untuk melakukan perubahan.

Satu unsur lagi yang dimiliki Ratan Tata dalam melakukan perubahan adalah unsur skill. Walaupun mendapat tekanan dari berbagai pihak, Ratan Tata tidak menyerah dan meyakinkan (menginfluence) mereka bahwa perubahan yang dilakukannya berada di jalur yang benar. Memang salah satu skill yang dimiliki Ratan Tata adalah skill menginfluece (memperngaruhi) orang. Dalam melakukan perubahan, memang kemampuan menginfluence atau mempengaruhi orang menjadi skill yang kritikal untuk dikuasai.


Gary Yukl, seorang ahli dibidang influence pernah melakukan penelitian dan memetakan jenis-jenis influence yang bisa digunakan oleh para leader. Dengan tool yang Gary Yukl kembangkan, dia bisa mengidentifikasi jenis-jenis influence yang dilakukan oleh para leader. Tool itu kemudian diberi nama IBQ – Influence Behavior Question. Dari hasil penelitiannya, Gary Yukl memetakan ada sembilan jenis tactics influence, diantaranya adalah :

Rational persuasion           
Tactic influence ini dilakukan dengan cara memberikan penjelasan yang rasional. Semakin masuk akal penjelasan yang diberikan maka biasanya orang akan dengan mudah memahami dan bergerak sesuai dengan rasionalitas yang diberikan.
Inspirational appeal tactics
Tactics influence jenis ini dilakukan dengan metode seeking. Orang yang ingin diinfluence dilibatkan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Walaupun sebenarnya orang yang melakukan influence sudah mengetahui jawabannya. Sederhananya, jika seseorang mengemukakan ide maka biasanya orang tersebut akan mempertahankan ide yang dibuat dan lebih berkomitmen untuk melaksanakan ide nya.
Personal appeal                
Tactics influence ketiga dinamakan Gary Yukl sebagai personal appeal. Tactic influence jenis ini menggunakan pendekatan pertemanan. Ide nya jika seseorang berteman dengan seseorang secara akrab, biasanya temannya cenderung saling mempengaruhi. Bukankah kita jarang bisa menolak menolong teman kita, walaupun kadang kala pertolongan yang diminta teman kita merepotkan kita.
Ingratiation tactic             
Influence tactic jenis ini secara tidak sadar sering kali sudah kita lakukan dari kecil. Ingratiation tactic adalah menginfluence orang dengan membuat mereka senang terlebih dahulu. Saat orang dalam hati yang senang kecenderungannya memang mudah untuk mengikuti kemauan kita.
Exchange Tactic                
Jenis influence tactic berikutnya adalah exchange Influence tactic. Jika ada seorang marketing yang datang ketempat Anda untuk menawarkan sebuah barang, dan tiba-tiba dia bercerita tentang suatu aktivitas yang ternyata hobi Anda. Maka sebenarnya marketing tersebut sedang menggunakan exchange tactic untuk membuat Anda teinfluence dan mengikuti kemauan marketing “membeli barang yang ditawarkan”. Influence jenis ini memang dilakukan karena memiliki hobi yang sama
Consultation Tactic             
Tactics influence jenis ini adalah dengan mengajak orang ikut serta berpartisipasi. Tactic ini didasari pepatah Jawa “Witing Tresno Jalaran Soko Kulino – Senang karena terbiasa”. Dengan mengajak orang berpartisipasi, diharapkan orang akan merasakan dan terbiasa dengan kegiatan yang dilakukan. Sehingga orang akan merasa aneh jika tidak melakukan.
Coalition tactic
Kadang kala ada orang-orang yang tidak bisa kita grab untuk diinfluence. Untungnya ada satu jenis influence tactics yang bisa digunakan untuk tetap menginfluence orang tersebut melakukan sesuai dengan keinginan kita. Tiap orang pasti memiliki orang yang berpengaruh, coalition tactics adalah menjadikan orang berpengaruh tadi menjadi tangan panjang kita untuk menginfluence orang lain.
 
Pressure tactic                  
Influence tactic jenis ini juga sering kali digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Pressure  influence tactics adalah menggunakan tekanan untuk membuat orang mengikuti kemauan kita. Orang tua yang mengancam anaknya, penegak hokum yang sedang mengintrogasi terdakwa dengan menekan psikologis mereka adalah bentuk aksi nyata pressure influence tactic
Legitimizing tactic            
Dan jenis influence terakhir berdasar penelitian Gary Yukl adalah legitimizing tactic. Influence jenis ini menggunakan kekuasaan untuk mempengaruhi orang mengikuti kemauan kita. Biasanya influence jenis ini dimiliki oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan.
Mungkin pertanyaan berikutnya adalah, dari kesembilan jenis influence tadi mana yang paling baik untuk dikuasai? Seorang influencer yang baik akan tahu kapan saatnya menggunakan kesembilan jenis influence tersebut. Artinya kesembilan influence tersebut tidak bisa berdiri, semua saling berpengaruh untuk menghasilkan influence yang berjangka panjang.

Saturday, January 25, 2014

World Cafe : Menemukan Innovasi Perubahan

Jika ingin selamat dari perubahan maka setiap orang harus beradaptasi dengan perubahan. Namun, beradaptasi saja ternyata tidak cukup. Beradaptasi berarti menjadi pengekor atas perubahan, jika ingin memimpin dalam perubahan hanya ada satu hal yang perlu dilakukan yaitu berinnovasi. Contohnya saja penggunaan sistem operasi smartphone android yang menjadi primadona sistem operasi smartphone dengan pangsa pasar sebesar 43% (2011). Sistem ini pertama kali diperkenalkan oleh google pada tahun 2008. Smartphone pertama yang mendapat kesempatan merasakasan innovasi tersebut adalah HTC (T-Mobile G1). Setelah merasa kehilangan pasar, produsen smartphone yang pada awalnya menggunakan sistem operasi seperti iOS, Symbion, Windows, Bada mulai beradaptasi dengan menciptakan smartphone yang bisa ditanami aplikasi android. Akibatnya para pengikut yang survive dengan beradaptasi sudah ketinggalan start dan kehilangan pasar.
 
Innovasi bisa dilakukan dengan dua hal, menciptakan hal yang benar-benar baru atau menggabungkan dua hal yang sudah ada menjadi hal baru. Einstens adalah  inventor jenis pertama. Jika Anda pernah melihat film "Eintens and Eddington", Anda akan menemukan dialog kegigihan Einstens untuk menjadi ilmuwan yang benar-benar menemukan innovasi baru. Atau jika Anda pernah meilihat film "A Beutiful Mind", disana juga mahasiswa bernama Nash yang terobsesi menjadi inventor jenis pertama, menemukan hal baru. Berbeda dengan Einstens dan Nash, Isac Newton, orang yang lebih berpengaruh dibandingkan Isa dan Musa (versi The 100, Michael H. hart) lebih memilih menjadi inventor versi kedua.  Inilah salah satu quate nya yang terkenal tentang kemampuannya menciptakan innovasi, "Karya saya berasal dari kemampuan berdiri diatas bahu raksasa lain". Para raksasa itu adalah para Guru atau ilmuwan lain yang memberikan pengaruh terhadap karya-karya nya. Newton lebih memilih menggabungkan pengetahuan-pengetahuan yang sudah ada untuk menemukan innovasi beru.
 
Jika ingin menjadi yang terdepan memang mau tidak mau harus berdiri di depan menjadi innovator. Ada banyak metode untuk menemukan dan menciptakan ide innovasi, "The World Cafe" adalah salah satu metode baru yang dikembangkan oleh Juanita Brown and David Isaacs in 1995 dan dipopulerkan oleh Peggy Holman di tahun 2007 melalui bukunya yang berjudul The Change Handbook. Salah satu perusahaan yang sukses menggunakan metode The World Cafe untuk mengembangkan innovasi dibidang keselamatan kerja adalah Hawlett Pockard (HP). Dengan hasil innovasi yang dihasilkan, HP mampu menurunkan tingkat kecelakan sebesar 33%.
  
Sederhananya world cafe sendiri adalah sebuah metode brain storming dengan cara diskusi hidup yang menyenangkan. World cafe dimulai dengan menentukan kontek dari diskusi (Set The Context) yang akan dilakukan. Seorang cafe host akan menentukan tujuan dilaksanakan world cafe, dan objective atau goal yang ingin dicapai. Diproses pertama ini cafe host memiliki peran yang sangat penting untuk membangun mood peserta world cafe untuk ikut terlibat dan bersemangat saling belajar dan berbagi pengetahuan. Salah satu cara cafe host untuk melakukan hal tersebut adalah dengan membuat para peserta nyaman (Create Hospitable Space) seperti dengan meletakkan bunga di tengah-tengah meja. Cara lainnya adalah membuat peserta merasa equal satu sama lain. Cafe sponsor harus meyakinkan peserta tidak ada ide bodoh, semakin bodoh ide biasanya semakin menunjukkan orang tersebut melihat sisi lain, atau think out of the box.
 
Proses berikutnya cafe host akan menunjuk memberikan pertanyaan yang bisa mengkolaborasi setiap partisipan untuk menyumbangkan ide (Explore Questions that Matter).  Anggap saja world cafe yang Anda lakukan dihadiri peserta yang terbagi menjadi lima meja. Cafe host akan memberikan pertanyaan yang harus dibahas oleh semua meja tersebut. Pertanyaan nya bisa sama bisa juga berbeda untuk tiap meja.
 
Tugas cafe host diproses ini adalah memastikan semua peserta wolrd cafe terlibat untuk memberikan kontribusi untuk menjawab pertanyaan yang diberikan (Encourage Everyone's Contributions). Pastikan juga setiap kontribusi yang diberikan oleh peserta terdokumentasi. Cara yang paling mudah adalah dengan meminta para peserta menuliskan kontribusinya di lembar kertas yang sudah disiapkan. Cafe host juga harus memastikan setiap ada peserta yang berkontribusi menjawab pertanyaan yang diberikan, peserta lain mendengarkan dengan penuh empati untuk mendapatkan insight baru (Listen Together for Insight).
 
Agar peserta mendapatkan pandangan yang berbeda, peserta bisa saling tukar meja dan membaca perpective dari peserta yang duduk di meja tersebut. Prinsip ini dikenal sebagai Cross-Pollinate and Connect Diverse Perspectives. Tugas cafe host berikutnya adalah meminta para perwakilan tiap meja untuk membacakan rangkuman jawaban yang merupakan ide-ide innovasi. Graphics Professional kemudian akan merangkai ide-ide jawaban dari semua meja hingga menghasilkan ide innovasi baru (Harvest and Share Collective Discoveries)
 
Jika diperhatikan kekuatan proses menghasilkan ide innovasi dari world cafe ini adalah dari pelibaan semua peserta diskusi. Dua kepala memang susah untuk disatukan, namun jika sudah terintegrasi ide yang keluar adalah ide brilian. Frase inilah yang terjadi dari proses world cafe yang dilakukan, kepala-kepala yang mempunyai kelebihan masing-masing salaing terintegrasi menciptakan sebuah ide hebat.
 
Berkah selalu
Novianta Kuswandi

Thursday, January 16, 2014

Filosofi Perubahan Parpol dan Caleg

Mendekati masa pemilu, jika Anda mengamati, secara besar para calon legislatif maupun partai politik menjadikan tema “PERUBAHAN” sebagai janji kampanye mereka. Sebenarnya yang menjadi pertanyaan, perubahan yang akan dilakukan itu berdasar pada filosofi apa? Jika berbicara perubahan secara filosofi sebenarnya ada empat filosofi yang bisa digunakan untuk membangun perubahan, yaitu life cycle, evolusi, dialektik, dan teologi.
 

Filosofi perubahan yang pertama, life cycle dikenalkan oleh filsuf Comte dan Spancer (1820 – 1903). Filosofi life cycle menganggap perubahan terjadi atas kehendak alam dan prosesnya tidak bisa dilawan. Perubahan ibarat sebuah proses makhluk hidup yang dimulai dari kelahiran, masa kecil, tumbuh remaja, dewasa, tua dan mati. Para penganut filosofi life cycle meyakini siklus hidup ini tidak hanya terjadi pada makhluk hidup namun juga pada organisasi baik dalam skala besar (seperti negara) ataupun kecil. Dengan kepercayaan yang dimiliki, para penganut life cycle akhirnya mencoba mencari pola hidup sebuah organisasi, dan menemukan kematian organisasi mulai terjadi pada generasi ketiga (kurang lebih 30 tahun). Apa jadinya jika para caleg dan parpol yang maju pemilu besok adalah para penganut life cycle? Mereka akan mempercayai bahwa kebaikan ataupun keburukan yang terjadi di negara ini adalah proses alam yang tidak bisa dilawan. Saat terjadi banyak kebaikan, mereka akan beranggapan memang siklus hidupnya sedang berada dipuncak. Dan saat terjadi banyak keburukan mereka akan beranggapan memang sudah saatnya negara meninggal, dan memang sudah saatnya melahirkan negara baru. Walaupun namanya tetap sama namun ideologinya yang berganti. Kira-kira siapa caleg atau parpol yang cenderung terpengaruh filosofi perubahan ini?

Filosofi perubahan lain yang bisa menjadi pegangan para caleg dan parpol adalah filosofi perubahan evolusi. Filosofi ini dikenalkan oleh Darwin (1809 – 1882) dan Mendel (1822 – 1884). Dasar dari filosofi ini, perubahan terjadi karena ada proses seleksi, dan kompetisi. Para penganut filosofi ini meyakini, perubahan terjadi karena ada kompetisi. Apa jadinya Para caleg yang meyakini filosofi ini? Mereka cenderung akan menggulirkan perubahan dengan konsep kompetisi. Jika menelorkan undang-undang pun undang-undang yang memotivasi semua orang berkompetisi. Jika negara didominasi pemangku jabatan yang menganut filosofi ini, yang menang kompetesi semakin kaya dan yang kalah kompetisi akan semakin sengsara. Filosofi ini yang menginspirasi lahirnya sistem ekonomi Kapitalis. Adakah caleg atau parpol yang akan maju pemilu besok terdominasi filosofi ini?

Filosofi perubahan ketiga lahir berbarengan dengan filosofi evolusi, Hegel (1770-1831), Marx (1818-1883) dan Freud (1852-1939) mengembangkan filosofi yang cukup berbeda dengan filosofi perubahan evolusi. Filosofi yang mereka kembangkan kemudian dinamakan filosofi dialektik. Para pencetus filosofi ini meyakini setiap orang memang sudah berbeda sejak lahir, kemunculan sintesa terjadi karena ada nya konflik atau konfrontasi. Plularisme antar individu menciptakan potensi untuk bekerjasama yang sekaligus berpotensi menjadi konflik. Para caleg dan parpol yang terpengaruh filosofi ini cenderung senang berada dalam kondisi chaos. Mereka meyakini dengan ada nya chaos akan memunculkan tatanan baru, kelompok baru yang lebih baik. Biarkan para pihak bertarung, sehingga saya bisa mengambil keuntungan dari konflik yang terjadi, begitu lah yang ada dipikirian para penganut filosofi dialektik. Kira-kira siapa caleg atau parpol yang terpengaruh filosofi ini.

Filosofi evolusi dan dialektik memiliki penganut fanatiknya masing-masing, sehingga menurut Mead (1863-1931) dan Weber (1864-1920) perlu dibuat filosofi penyeimbang. Mereka pun kemudian melahirkan filosofi perubahan yang kemudian dikenal dengan filosofi teleologi. Dasar filosofinya adalah, perubahan memang harus dilakukan jika ada tujuan baik, sehingga prosesnya harus direncanakan dengan baik. Tidak seperti penganut filosofi dialektik yang mempercayai agar perubahan terjadi orang haru berkonflik, atau para penganut filosofi evolusi yang mempercayai agar terjadi perubahan orang harus berkompetisi, maka para penganut teleologi mempercayai agar terjadi perubahan harus ada tujuan perubahan yang jelas. Penganut filosofi ini mempercayai continues improvement, ataupun kaizen. Jika filosofi evolusi dan dialektik cenderung berpandangan win-lose, maka filosofi teleologi cenderung berpandangan win-win. Adakah caleg atau parpol yang terpengaruh filosofi ini? Yuk Bijak memilih

 

Berkah selalu

N. Kuswandi


Wednesday, January 8, 2014

Tahun Baru-Pakaian Baru-Ganti Perilaku

Awal tahun saatnya membuat perubahan atau yang populer dengan sebutan resolusi. Karena sifat materi, baik berupa benda maupun sifat itu usang, maka resolusi perlu dibuat. Dahulu iPhone itu keren sekali, namun semakin kesini iPhone itu jadul. Dahulu kita memiliki komunikasi yang baik, namun tidak hari ini. Tuntutan zaman selalu berubah. Karenanya muncul iPhone dari 2G menjadi 3GS, berubah lagi menjadi iPhone 4, dan berubah lagi menjadi iPhone 5. Komunikasi juga begitu, istilah-istilah yang dahulu up date berubah menjadi kupdate.

Saatnya menentukan perubahan yang lebih baik target yang lebih baik, penciptaan lebih baik. Seperti semua penciptaan, penciptaan dohir selalu dimulai dengan penciptaan batin. Gedung yang besar tidak seketika terbangun, namun dimulai dari penciptaan batin-gambaran dalam otak kita. Agar penciptaan batin semakin maujud menjadi penciptaan dohir maka penciptaan batin atau gambaran otak kita perlu dijadikan gambaran nyata menjadi sketsa-sketsa.

Steven Covey dalam bukunya 7 Habit Highly Effective People menamakan proses penciptaan batin ke dalam penciptaan dohir dengan istilah "begin with the end" - memulai dari akhir. Memulai awal 2014 dengan hasil yang ingin dicapai diakhir tahun 2014. Resolusi yang kita lakukan di awal tahun adalah framework kita di 2014. Steven Covey juga menyatakan bahwa begin with the end merupakan salah satu ciri kedewasaan tingkat kedua, atau dikenal sebagai tingkat kedewasaan independent (mandiri). Pertanyaan nya sudahkah Anda menyusun resolusi di tahun ini sebagai bentuk kedewasaan independen Anda?

Ternyata memiliki target resolusi pencapaian atau dengan kata lain misi saja tidaklah cukup. Renald Khasali, Prof Management dan direktur pasca sarjana UI yang terkenal dengan buku-buku bertema perubahan, dalam buku nya berjudul "Change Your DNA" menjelaskan agar perubahan bisa berjalan dengan baik dibutuhkan misi, skill, motivasi, resources, dan action plan.

1. Misi
Orang yang memiliki skill, insentif atau motivasi, resources, dan action plan, namun tidak memiliki misi, yang terjadi orang akan kebingungan. Hidupnya hanya mengikuti arus, tidak memiliki tujuan yang pasti. Dengan banyak nya alus yang harus diikuti orang pun menjadi bingung. Melihat arus para enterpreneur, dia ingin menjadi enterpreneur. Melihat arus para ilmuan, dia ingin menjadi ilmuan. Ujung-ujung nya tidak fokus dan gagal menjadi apapun. Padahal sebenarnya, dia sudah memiliki skill untuk menjadi enterpreneur, dia sudah memiliki motivasi untuk menjadi enterpreneur, dia juga sudah memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk menjadi enterpreneur, dan dia juga memiliki action plan untuk menjadi enterpreneur. Namun dia tidak memiliki misi, yang terjadi action plan yang dibikin salah arah, resources yang ada habis untuk memutar arah yang salah, motivasinya semakin menipis karena kegagalan-kegagalan, dan merasa skill nya ternyata tidak mencukupi. Dia semakin bingung menentukan arah yang benar

2. Skill
Unsur kedua dalam membuat resolusi perubahan adalah skill. Orang yang memiliki misi, motivasi, resources, dan action plan, namun tidak memiliki skill akan membuat dia cemas. Tujuan yang jelas, motivasi tinggi untuk mencapai, sumber daya yang dibutuhkan ada, action plan nya jelas, namun tidak tau caranya mencapai tujuan yang ingin dicapai ujung-ujung nya dilanda kecemasan. Cara yang paling mudah mengatasi adalah memasukkan proses pembelajaran untuk mendapatkan skill di action plan yang dibuat.


3. Motivation
Unsur ketiga untuk membuat resolusi perubahan adalah motivasi. Saat seseorang memiliki misi resolusi perubahan, punya skill untuk mencapai tujuan, penya resources yang dibutuhkan dan punya action plan, namun tidak memiliki motivasi untuk bergerak yang terjadi orang tidak jalan. Sehebat apapun skill yang dimiliki tapi kalau tidak punya motivasi untuk berubah tentunya action plan yang dibuat tidak akan jalan. Motivasi ibarat bahan bakar, sejelas apapun garis finish nya, seahli apapun pengemudinya, sehebat apapun mobilnya, namun kalau tanpa bahan bakar, mobil dan pengendaranya tidak mampu mencapai garis finish.

Motivasi bisa didapat dari internal ataupun external. Kondisi keluarga kita bisa jadi motivasi external yang baik bagi kita. Atau lihatlah ke dalam hati Anda dan temukan inner motivasi yang tidak akan pernah habis.

4. Resources
Unsur keempat untuk membuat resolusi perubahan adalah resources. Orang yang sudah memiliki misi resolusi perubahan, skill menjalankan resolusi, motivasi untuk bergerak, dan action plan untuk mentract arah pergerakan, namun tidak memiliki resources yang terjadi orang akan frustration. Resources ibarat mobil, semakin baik resources nya ibarat kita mengendarai mobil hebat. Ibarat kita berlomba, kita bisa melihat garis finish, kita jago mengendarai mobil, BBM nya fuel, namun kita tidak memiliki mobilnya, yang terjadi kita frustasi ditinggal pembalap-pembalap lain.

Bagaimana jika kita tidak memiliki resources, apa harus menyerah? Resources bisa didapat dari mana saja, kalau tidak punya pinjamlah. Terapkan prinsip win-win, menangkan orang yang akan kita pinjami resources nya. Sederhananya seperti kita pinjam di Bank, kita mudah menerima pinjaman dari Bank karena Bank merasa win terlebih dahulu. Bank merasa menang karena Anda membawa sertifikat tanah dan hanya diberi pinjaman maksimal 80% dari harga tanah, jika Anda tidak berhasil mengangsur maka Bank akan menyita tanah Anda dan untung 20%. Kalau Anda berhasil mengangsur, Bank juga merasa menang karena Anda harus membayar bunga tiap bulan. Sertifikat itu bisa berupa apapun. Kalau dalam pergaulan, sertifikat itu bernama sertifikat reputasi nama baik.

4. Action Plan
Unsur kelima untuk membuat resolusi perubahan adalah action plan. Orang yang sudah memiliki misi resolusi perubahan, skill menjalankan resolusi, motivasi untuk bergerak, dan resources, namun tidak memiliki action plan yang terjadi orang tersebut akan menunda-nunda. Action plan ibarat peta menuju garis finish. Saat tidak ada peta bisa jadi kita mengira garis finish sudah dekat didepan mata, dan kita pun menjadi santai menuju garis finish, yang terjadi berikutnya, kita ditinggalkan pembalap lain.


Yesterday is but today's memory, tomorrow is today's dream. - Kahlil Gibran
Berkah selalu
N. Kuswandi

Saturday, January 4, 2014

Mr. Crabs Molting

 
Tiba-tiba teringat film kartun "Spongebob" di episode "Shell of a Man". Ceritanya Mr. Crabs mendapat undangan reuni dari teman-teman sekolah nya. Celakanya, Mr. Crabs sedang mengalami molting (ganti cangkang). Bermaksud membantu Mr. Crabs, Spongebob menyamar menjadi Mr. Crabs. Sayang nya penyamaran Spongebob terbongkar karena dia berbuat hal yang harusnya tidak Mr. Crabs lakukan. Akhirnya, Mr. Crabs dan teman-temannya mengakui apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya masing-masing.

Segagah apapun Mr. Crabs dan teman-teman nya ternyata harus menghadapi perubahan. Molting (pergantian kulit) yang dialami Mr. Crabs bisa jadi menjadi pembelajaran yang baik bagi orang-orang yang mampu mengambil hikmah dari tiap kejadian. Mr. Crabs sebenarnya sudah nyaman dan membanggakan cangkangnya yang keras. Namun Mr. Crabs didesak oleh waktu untuk berubah. Awalnya Mr. Crabs marah dengan kondisi yang dialami, tidak mau menerima, menyalahkan orang lain, walaupun pada akhirnya, Mr. Crabs malah menjadi agent of change bagi teman-teman nya.
 
Seringkali kita juga berada pada kondisi Mr. Crabs yang dipaksa untuk berubah dan kadang kala kita merespon perubahan seperti Mr. Crabs merespon perubahan. Awalnya kita tidak menerima perubahan, kemudian menyalahkan orang lain atau dalam teori system dinamakan dengan entropy - di mana pusat panas akan melepaskan panasnya ke daerah yg lebih dingin. Panasnya rasa tidak mau menerima perubahan mencari pelampiasan ke daerah dingin, ke daerah orang-orang yang tidak tahu ada nya perubahan atau yang menerima perubahan.

Di fase ini tinggal siapa yang paling kuat untuk mempengaruhi. Apa si Resisten Perubahan, atau si Pro of Change? Jika si Resisten lebih kuat terjadi lah Glass Light, atau pantulan cahaya dari si Resisten kepada orang-orang yang didekati, sehingga perubahan menjadi pertentangan yang tiada habis nya. Atau jika si Pro of Change lebih persuasif, bisa jadi si Resisten akan menjadi agent of change yang mengawal dan memastikan perubahan.


Coba kita lihat lebih dalam perubahan yang terjadi pada Mr. Crabs. Saat Mr. Crabs sudah bisa menerima proses molting dan menjadi agent of change, Mr. Crabs sebenarnya masih dalam posisi bahaya. Kulit nya yang lembek mengundang para predator. Bahkan, crabs yang sedang molting atau sering disebut "Kepiting Soka" sangat diburu manusia karena harga jual nya menjadi mahal. Begitu juga dengan hakekat perubahan, proses perubahan yang menyakitkan belum seberapa berbahanya dibandingkan proses menemukan "kulit keras" lagi. Akan banyak "predator-predator" yang mencari keuntungan dari berburu dan menggagalkan perubahan. Hanya Crabs yang berhasil menyelamatkan diri dari predator lah yang kemudian memiliki tubuh lebih besar dan kulit lebih kuat. Jika sudah seperti ini, para predator yang mau memangsa pun berpikir dua kali untuk memangsa dan mengambil keuntungan.

Berkah selalu
Anker-Andi Keren
 

Wednesday, January 1, 2014

Who Moved My Cheese

Terkisahlah sebuah dunia labirin yang dihuni oleh dua ekor tikus (Sniff-endus dan Scurry-lacak), dan dua orang kurcaci (Hem-kaku dan Haw-Aman). Setiap hari tikus & kurcaci tersebut menghabiskan waktu mereka di dalam labirin mencari Keju kesukaan mereka. Sniff dan Scurry meski berpikir menggunakan otak binatang, mereka dikaruniai naluri penciuman yang baik dalam mencari keju. Sedangkan Hem dan Haw mencari keju dengan menggunakan otak mereka yang seperti manusia. Sampai suatu saat mereka menemukan apa yang mereka cari. Setiap hari mereka kesana dan menjadi kegiatan rutin mereka, Sniff, Scurry, Hem & Haw selalu bangun pagi, namun lama-lama Hem & Haw berubah kebiasaan menjadi bangun agak siang, menganggap sudah menemukan apa yang mereka cari selama ini dengan kerja keras, sampai rumah mereka pun dipindahkan didekat sana, Setiap hari mengangkut keju kerumah. Dalam waktu singkat keyakinan Hem dan Haw berubah menjadi kesombongan akan keberhasilan mereka. Mereka terjebak dalam kenyamanan sehingga tidak menyadari apa yang sedang terjadi. Sniff dan Scurry tetap melakukan kegiatan rutin mereka, hingga akhirnya mereka sadar akan perubahan disekitar tempat tersebut dibanding kemarin, mereka tahu bahwa keju semakin menipis, Tikus tidak melakukan analisis yang berlebihan, kalaupun keju habis, mereka tinggal mencarinya lagi. Berbeda dengan Hem dan Haw, karena terlalu nyaman mereka tidak menyadari, begitu tahu Keju telah habis Hem marah. Esoknya mereka kembali kelokasi keju tersebut dengan harapan kejunya akan kembali. Hem malah terlalu menganalisis hingga tak sadar bahwa mereka kelaparan, akhirnya Haw sadar kedua tikus tidak terlihat lagi dan berpikir apakah tikus tersebut telah menyadari kondisi tersebut. Hem tidak bisa menerima kenyataan bahwa Keju telah habis, karena merasa keju itu miliknya, buah kerja kerasnya. Bukan nya langsung bergerak mencari keju-keju lain, Hem dan Haw masih terpikir dan mencari penyebab siapa yang "memindahkan" keju mereka? Siapa yang bersikap tidak senang dengan kebahagiaan mereka? Siapa yang tidak berlaku adil dengan mengurangi keju di stasiun C? Hem dan Haw terus mengutuk kondisi stasiun C.

Walaupun Hem dan Haw lama mengutuki kondisi yang tidak berpihak kepada mereka, tetap saja, keju yang mereka idam-idamkan tidak datang-datang. Dengan kemampuan otak mereka Hem dan Haw terus menganalisa kondisi. Berdasarkan analisanya, Hem tetap berkeyakinan kondisi habisnya keju disebabkan orang lain yang tidak senang melihat mereka bahagia. Pada awal nya Haw juga meyakini bahwa kondisi habisnya keju juga disebabkan orang lain. Namun, Haw akhirnya bertanya pada diri nya sendiri, "jika saya mengutuki orang lain yang saya anggap memindahkan keju saya, apakah mereka akan mengembalikan keju saya? Apa yang harus saya lakukan untuk mendapatkan keju baru?".

Kedua pertanyaan tadi membuat Haw mengajak Hem untuk bergerak mencari keju baru. Hem yang sudah terlanjur jatuh cinta dengan keju yang selama ini dimakan merasa ajakan Haw sebagai ajakan yang tidak masuk akal. Hem yakin seandainya dia masih bertahan di stasiun C, keju yang selama ini dinikmatinya akan dikembalikan. Walaupun Haw merasa kehilangan teman seperjuangan mencari keju, Haw memutuskan memilih mengejar keju di stasiun lain. Pada awalnya, Haw merasakan ketakutan saat harus keluar dari stasiun C, namun "show must go on" begitu pikir nya.

Sama seperti saat pertama kali mencari keju, Haw menggunakan kemampuan berfikirnya untuk menemukan keju. Perjuangan nya mencari keju baru akhirnya terbayar, Haw menemukan stasiun D yang persediaan keju nya melebihi keju yang ada di stasiun C. Tak disangka Sniff dan Scurry ternyata juga sudah berada di stasiun D. Selain banyaknya persediaan, Haw juga merasa keju di stasiun D lebih enak daripada keju di stasiun C. Kebahagiaan yang didapat bagi Haw haruslah dibagikan dengan teman nya. Haw mendatangi Hem di stasiun C untuk mengajaknya bergabung di stasiun D. Walaupun, Haw sudah menemukan keju lain, Hem merasa keju yang paling enak adalah keju di stasiun C. Hem pun tetap percaya seandainya dia lebih bersabar menanti di stasiun C, maka keajaiban akan terjadi.

Haw menyayangkan keputusan Hem. Tak bisa membujuk Hem, Haw pun kembali ke stasiun D. Dengan pengalaman yang pernah dialami di stasiun C, Haw sekarang lebih berhati-hati melihat kondisi lingkungan. Setiap hari Haw akan melakukan pengecekan persediaan keju, supaya saat keju mulai berkurang, dia bisa mengambil tindakan untuk segera bergerak.

Disari dari cerita "Who Moved my Cheese" karya Spencer Johnson.

------------------------------------------------------------

Cerita di atas sangat sederhana tapi sarat dengan makna. Keju dalam cerita tadi bisa bermakna apa saja. Bisa bermakna kebahagiaan, pekerjaan, take home pay, dan lain sebagainya. Saat keju tadi bermakna sebagai pekerjaan, cerita tadi bisa berarti, kenapa saya dipindahkan? Kenapa beban kerja saya semakin lama semakin berat? Atau saat keju tadi bermakna take home pay, cerita tadi bisa berarti, kenapa take home pay saya dikurangi?

Keempat tokoh tadi seolah menggambarkan motivasi manusia dalam menghadapi perubahan. Sniff dan Scurry adalah manusia-manusia yang mengandalkan insting dalam menghadapi perubahan. Mereka selalu tahu dan bisa mendeteksi perubahan-perubahan yang terjadi. Setiap perubahan yang terjadi, Sniff dan Scurry berprinsip "no think to lose" tidak ada rugi nya dan mereka bergerak untuk segera berubah. Hidupnya datar, ada angin keutara dia ikut ke utara, ada angin keselatan dia ikut ke selatan.

Sedangkan Hem adalah gambaran manusia yang jika ada perubahan selalu menyalahkan orang lain. Diberi masukan tetap saja bertahan dengan keputusan nya. Bahkan jika ada orang yang menasehatinya untuk bergerak, dianggapnya sebagai musuh. Padahal jamu memang pait, tapi bisa bermanfaat menyehatkan badan. Nasehat memang pahit tapi bagi Hem, lebih baik tidak meminum atau membicarakan perubahan, dari pada mencoba untuk berubah.

Lain Hem lain Haw. Bagi Haw perubahan yang terjadi baru terasa saat perubahan mulai berdampak secara pribadi. Saat kondisi seperti ini dia akan mulai berubah, menyemangati diri untuk menemukan keju-keju baru. Walaupun sulit dan menakutkan, Haw tetap bergerak mencari keju baru. Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Bagi Haw, nasehat, feedback saat menghadapi perubahan adalah penguat bagi diri nya untuk bisa mencapai dan mendapatkan keju-keju baru.

Termasuk siapakah Anda saat menghadapi perubahan, Sniff - Scurry -Hem - atau Haw?

Berkah selalu
N. Kuswandi