Tuesday, January 20, 2015

Pembajakan dan Tabungan Emosi


Ada ungkapan “Orang yang jatuh cinta, tahi kucing pun rasanya coklat”. Mau dipungkiri atau tidak memang itulah yang terjadi saat orang sudah jatuh cinta. Apapun yang dilihat dari pasangannya selalu menyedapkan mata, menyejukan pikiran dan menenangkan hati.

Sebaliknya, ada juga ungkapan “kalau sudah benci permata pun disangka batu biasa”. Orang yang sudah memendam kebencian dihatinya tertutup mata nya untuk melihat hal baik dari orang lain.

Jika ditarik dalam kontek organisasi, begitu juga yang akan terjadi saat anggota team kita memiliki perasaan tertentu pada seseorang. Mari berefleksi, bagaimana kita sebagai atasan dipandang oleh anggota team, dipandang sebagai orang yang dicintai atau orang yang dibenci?

Sepertinya tidak masuk akal ya, saat tahi kucing bisa menjadi rasa coklat dan permata bisa menjadi batu biasa. Bisa-bisa nya logika manusia yang mampu mengalahkan malaikat dan jin dikalahkan oleh dua perasaan benci dan cinta.

Apa yang terjadi dengan otak manusia yang dibanggakan itu?

Jika digambarkan, otak manusia paling luar disebut sebagai neokortek. Bagian ini merupakan bagian yang paling besar di otak manusia. Neukortek sendiri berfungsi sebagai pusat pertimbangan logis manusia. Neukortek akan mengolah data dan menimbang informasi secara logis. Orang yang dinominasi oleh bagian otak ini seringkali disebut sebagai rasionalis.

Walaupun menjadi bagian yang paling besar di otak, seringkali si besar ini didominasi atau dibajak lapisan otak yang lebih dalam, yaitu amigdala. Fungsi utama amigdala adalah menjadi pusat komando emosi manusia. Munculnya perasaan sedih, marah, suka-tidak suka, benci-cinta, berasal dari pengaturan otak ini.

Proses pembajakan data logis yang dilakukan oleh amigdala secara sederhana digambarkan secara menarik oleh Dr. Steven Covey dengan istilah tabungan emosi.

Analogi tabungan emosi sangat mirip dengan cara kita menabung tabungan di Bank. Menabung diibaratkan menanam atau bertindak yang membuahkan reaksi cinta. Dan mengambil uang diibaratkan dengan bertindak yang menimbulkan reaksi benci.

Tindakan yang memunculkan reaksi cinta ataupun benci akan tersimpan dalam memori amigdala. Saat tindakan yang memunculkan cinta dilakukan berulang kali maka tabungan positif yang disimpan amigdala akan semakin banyak. Sebaliknya saat tindakan yang menimbulkan reaksi benci dilakukan, tabungan positif akan berkurang, dan yang disimpan di dalam amigdala adalah kredit.

Layaknya di dalam bank, baik tabungan positif ataupun tabungan negative (kredit) dua-dua nya memiliki bunga. Sayangnya bunga tabungan negative cenderung lebih tinggi daripada bunga tabungan positif. Sehingga kebencian yang dirasakan oleh seseorang cenderung lebih mudah berkembang dari pada perasaan cinta.

Walaupun secara ukuran terlihat lebih kecil daripada neurokortek, namun amigdala memiliki pengaruh yang besar. Secara normal, informasi yang ditangkap pertama kali oleh pancaindera diolah oleh neurokortek.

Namun saat amigdala sudah memiliki memori tabungan positif atau tabungan negative (hutang) maka yang terjadi memori dari amigdala yang maju duluan. Sehingga bukannya ditimbang secara logis, namun di timbang secara emosional.

Sebenarnya pembajakan yang dilakukan oleh amigdala ini sering kali dimanfaatkan oleh para sales. Alih-alih menjual logika manfaat dari barang yang dijual, mereka menumbuhkan perasaan “cinta” terlebih dahulu. Bukan cinta pada produknya, namun cinta pada sales nya.

Kalau customer sudah mulai jatuh cinta, selanjutnya terserah Anda. Bahkan barang yang tidak dibutuhkan dan tidak bermanfaat bagi customer bisa dijual oleh sales yang mampu menumbuhkan perasaan cinta.

Begitu juga dengan seorang atasan, saat perasaan cinta sudah muncul di antara anggota team nya. Perubahan sebesar apapun, omongan seperti apapun akan dikerjakan dengan senang. Rasionalis nya telah dibajak oleh emosi.

Bahkan jika kita melihat struktur kepribadian manusia mulai dari yang terdalam mulai dari believe system atau mind set, motif, attitude, dan behavior. Masing-masing lapisan kepribadian memiliki teknik psikologi tersendiri untuk mengubah tiap lapisan. Namun dari semua teknik itu ada satu teknik yang sama, yaitu “Orang yang berpengaruh atau orang-orang yang dicintai”.

Sederhananya, jika Anda ingin menjadi leader yang bisa mengubah atau mendevelop anggota team. Jika Anda ingin menjadi sales yang mampu menjual banyak barang. Jika Anda ingin menjadi orang yang memiliki influence atau pengaruh terhadap orang lain. Jika Anda ingin merubah mindset atau believe system seseorang. Jika Anda ingin menjadi motivator handal yang bisa membangkitkan motifasi seseorang.

Jawabannya cuma satu jadilah ORANG YANG DICINTAI

Berkah Selalu

N Kuswandi

No comments:

Post a Comment