Ada
ungkapan “Orang yang jatuh cinta, tahi kucing pun rasanya coklat”. Mau
dipungkiri atau tidak memang itulah yang terjadi saat orang sudah jatuh cinta.
Apapun yang dilihat dari pasangannya selalu menyedapkan mata, menyejukan
pikiran dan menenangkan hati.
Sebaliknya,
ada juga ungkapan “kalau sudah benci permata pun disangka batu biasa”. Orang
yang sudah memendam kebencian dihatinya tertutup mata nya untuk melihat hal
baik dari orang lain.
Jika
ditarik dalam kontek organisasi, begitu juga yang akan terjadi saat anggota team kita memiliki perasaan tertentu
pada seseorang. Mari berefleksi, bagaimana kita sebagai atasan dipandang oleh
anggota team, dipandang sebagai orang
yang dicintai atau orang yang dibenci?
Sepertinya
tidak masuk akal ya, saat tahi kucing bisa menjadi rasa coklat dan permata bisa
menjadi batu biasa. Bisa-bisa nya logika manusia yang mampu mengalahkan
malaikat dan jin dikalahkan oleh dua perasaan benci dan cinta.
Apa
yang terjadi dengan otak manusia yang dibanggakan itu?
Jika
digambarkan, otak manusia paling luar disebut sebagai neokortek. Bagian ini
merupakan bagian yang paling besar di otak manusia. Neukortek sendiri berfungsi
sebagai pusat pertimbangan logis manusia. Neukortek akan mengolah data dan menimbang
informasi secara logis. Orang yang dinominasi oleh bagian otak ini seringkali
disebut sebagai rasionalis.
Walaupun
menjadi bagian yang paling besar di otak, seringkali si besar ini didominasi atau
dibajak lapisan otak yang lebih dalam, yaitu amigdala. Fungsi utama amigdala
adalah menjadi pusat komando emosi manusia. Munculnya perasaan sedih, marah,
suka-tidak suka, benci-cinta, berasal dari pengaturan otak ini.
Proses
pembajakan data logis yang dilakukan oleh amigdala secara sederhana digambarkan
secara menarik oleh Dr. Steven Covey dengan istilah tabungan emosi.
Analogi
tabungan emosi sangat mirip dengan cara kita menabung tabungan di Bank.
Menabung diibaratkan menanam atau bertindak yang membuahkan reaksi cinta. Dan
mengambil uang diibaratkan dengan bertindak yang menimbulkan reaksi benci.
Tindakan
yang memunculkan reaksi cinta ataupun benci akan tersimpan dalam memori
amigdala. Saat tindakan yang memunculkan cinta dilakukan berulang kali maka
tabungan positif yang disimpan amigdala akan semakin banyak. Sebaliknya saat
tindakan yang menimbulkan reaksi benci dilakukan, tabungan positif akan
berkurang, dan yang disimpan di dalam amigdala adalah kredit.
Layaknya
di dalam bank, baik tabungan positif ataupun tabungan negative (kredit) dua-dua
nya memiliki bunga. Sayangnya bunga tabungan negative cenderung lebih tinggi
daripada bunga tabungan positif. Sehingga kebencian yang dirasakan oleh
seseorang cenderung lebih mudah berkembang dari pada perasaan cinta.
Walaupun
secara ukuran terlihat lebih kecil daripada neurokortek, namun amigdala
memiliki pengaruh yang besar. Secara normal, informasi yang ditangkap pertama
kali oleh pancaindera diolah oleh neurokortek.
Namun
saat amigdala sudah memiliki memori tabungan positif atau tabungan negative (hutang)
maka yang terjadi memori dari amigdala yang maju duluan. Sehingga bukannya ditimbang
secara logis, namun di timbang secara emosional.
Sebenarnya
pembajakan yang dilakukan oleh amigdala ini sering kali dimanfaatkan oleh para
sales. Alih-alih menjual logika manfaat dari barang yang dijual, mereka menumbuhkan
perasaan “cinta” terlebih dahulu. Bukan cinta pada produknya, namun cinta pada
sales nya.
Kalau
customer sudah mulai jatuh cinta, selanjutnya terserah Anda. Bahkan barang yang
tidak dibutuhkan dan tidak bermanfaat bagi customer bisa dijual oleh sales yang
mampu menumbuhkan perasaan cinta.
Begitu
juga dengan seorang atasan, saat perasaan cinta sudah muncul di antara anggota
team nya. Perubahan sebesar apapun, omongan seperti apapun akan dikerjakan dengan
senang. Rasionalis nya telah dibajak oleh emosi.
Bahkan
jika kita melihat struktur kepribadian manusia mulai dari yang terdalam mulai dari
believe system atau mind set, motif, attitude, dan behavior. Masing-masing lapisan
kepribadian memiliki teknik psikologi tersendiri untuk mengubah tiap lapisan.
Namun dari semua teknik itu ada satu teknik yang sama, yaitu “Orang yang
berpengaruh atau orang-orang yang dicintai”.
Sederhananya,
jika Anda ingin menjadi leader yang bisa mengubah atau mendevelop anggota team.
Jika Anda ingin menjadi sales yang mampu menjual banyak barang. Jika Anda ingin
menjadi orang yang memiliki influence
atau pengaruh terhadap orang lain. Jika Anda ingin merubah mindset atau believe system
seseorang. Jika Anda ingin menjadi motivator handal yang bisa membangkitkan
motifasi seseorang.
Jawabannya
cuma satu jadilah ORANG YANG DICINTAI
Berkah Selalu
N Kuswandi
No comments:
Post a Comment