Tuesday, October 22, 2013

Blusukan "Management by Wandering Around" Skill Ketiga




Dua catatan sebelumnya, saya menulis untuk melakukan blusukan atau management by wandering around dibutuhkan skill open communication dan skill feedback. Skill ketiga yang dibutuhkan untuk melakukan blusukan adalah memberikan penghargaan. Setiap penghargaan yang diberikan seorang leader kepada anggota team nya akan meningkatkan harga diri anggota team. Saat harga diri naik efek nya akan bermacam-macam. Orang yang sedang naik harga diri nya memiliki tiga ciri utama, merasa mampu, merasa bermanfaat dan merasa diterima. Saat onggota team menerima penghargaan maka anggota team akan merasa berharga karena dianggap mampu oleh team leader. Kemunculan perasaan mampu menjadikan anggota team lebih percaya diri untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi (problem solving). Perasaan bermanfaat sebagai ciri kedua orang yang sedang naik harga diri nya karena diberi pengharghaan bisa berdampak memperkuat perilaku yang muncul. Sedangkan perasaan diterima sebagai ciri ketiga orang yang sedang naik harga diri nya bisa berdampak positif menumbuhkan ikatan kerja sama. Dengan ketiga efek tadi, problem solving, memperkuat perilaku positif dan menumbuhkan ikatan positif ujung-ujung nya akan meningkatkan produktivitas anggota team.

Walaupun mempunyai efek positif terhadap kinerja anggota team, sayangnya memberikan penghargaan menjadi skill yang mudah dikatakan namun jarang dilakukan, apalagi ada stereotype (anggapan umum) bahwa orang timur pelit memberikan penghargaan, berbeda dengan orang-orang barat yang cenderung bisa lebih terbuka memberikan penghargaan. Ada juga anggapan pemimpin, memang sudah seharusnya anggota team bekerja dengan bagus. Karena persepsi "kewajiban" ini maka seorang leader menjadi lupa memberikan penghargaan. Padahal penghargaan mampu mengganjal kinerja positif, bahkan penghargaan dapat mendorong kinerja lebih baik lagi.

Seni memberikan penghargaan bermacam-macam. Bisa dilakukan dengan pendekatan kepribadian, bisa dilakukan dengan pendekatan generasi dan bisa juga dilakukan dengan menggunakan pendekatan tipikologi manusia. Penghargaan berdasarkan kepribadian akan dibahas dicatatan berikutnya. Sedangkan penghargaan dengan pendekatan generasi bisa dibaca dicatatan sebelumnya berjudul "Remuneration dari Masa ke Masa". Di Catatan ini, kita akan membahas pendekatan penghargaan berdasarkan tipikologi manusia. Dalam urusan penghargaan, manusia memiliki lima tipikologi yang kemudian dikenal sebagai bahasa cinta. Tipikologi pertama berupa bahasa cinta verbal, bahasa cinta kedua berupa bahasa cinta sentuhan, waktu berkualitas, hadiah, dan bahasa cinta kelima berupa melayani. 

Memberikan penghargaan berarti merayakan kemenangan. Merayakan kemenangan proses tidak melulu harus mewah. Lihat lah bagaimana para pemain bola merayakan gol yang dicipta. Mereka menari dan bertingkah konyol bersama. Jadi tidak ada salahnya juga bagi kita untuk merayakan kemenangan proses dengan menari dan bertingkah konyol bersama. Mengacu pada lima tipikologi penghargaan, Anda bisa memulai merayakan kemenangan dengan bahasa cinta sentuhan. Acungkan dua jempol Anda saat karyawan Anda melakukan sesuatu yang lebih. Atau tepuk bahu karyawan Anda dengan ketulusan cinta, bisa juga Anda menjabat tangan karyawan Anda sambil memandang lurus matanya. Jangan lupa lengkapi dengan bahasa cinta kedua, bahasa cinta verbal. Sambil melakukan sentuhan ucapkan "terimakasih, Anda telah berbuat lebih bagi team sehingga kinerja team bisa mencapai target". Dan lihat apa yang akan terjadi? Jika  rekan-rekan masih ingat catatan saya berjudul “Monitoring dan Feedback”, bahasa cinta  verbal sebenarnya adalah positive feedback

Anda juga bisa merayakan kemenangan proses dengan meluangkan waktu berinteraksi dengan team Anda. Berikan waktu lebih Anda untuk mendampingi dan menjadi jimat  karyawan Anda. Itu lah bahasa cinta ke tiga, waktu yang bermanfaat. Sangat merugi jika seorang leader tidak bisa meluangkan waktu untuk bekerja bersama team. Bukan lah leader yang baik jika hanya bisa melihat team nya, tanpa terlibat dengan mereka. Berduka dan bergembira bersama. Bisa juga Anda memberikan sedikit hadiah. Bukan dari saku perusahaan tapi dari saku pribadi Anda. Ini lah bahasa cinta ke empat, hadiah. Tidak harus hebat. Tapi berikan di moment yang tepat. Saat selesai presentasi project baru ke manager. Traktir team Anda, sebagai perayaan kemenangan. Tambahkan ramuan bahasa cinta yang lain dalam perayaan moment yang akan membuat Anda dan team semakin mesra. Akhirnya bahasa cinta ke lima adalah melayani. Tidak pernah akan menjadi leader yang hebat sebelum bisa menjadi bawahan yang hebat. Melayani bawahan berarti segala tindakan yang meringankan beban bawahan. Sangat gampang memberikan penghargaan di saat kemenangan, tapi sangat susah memberikan penghargaan atas usaha anak buah yang gagal. Apakah kekecewaan kegagalan mereka harus ditambah dengan murka Anda? Bukankah akan lebih menguatkan team Anda, saat Anda melayani kebangkitan team Anda dari kegagalan?

No comments:

Post a Comment