Thursday, May 1, 2014

We Are Bos & Customer In One Time

Manusia dalam hidupnya memiliki banyak peran. Diantara kita, saat di rumah mungkin berperan sebagai kepala rumah tangga, namun saat di kantor berperan sebagai manager, saat di lingkungan masyarakat berperan sebagai ketua RT. Atau ada juga orang yang di dalam rumah berperan sebagai ibu rumah tangga, di lingkungan masyarakat berperan sebagai ketua PKK, di keluarga besar, Anda berperan sebagai anak. Peran-peran ini semakin bertambah saat Anda mengikuti komunitas tertentu, organisasi tertentu, dan dilihat dari sudut pandang yang lebih luas, peran sebagai hamba dan peran sebagai khalifah.
Sebanyak apapun peran Anda yang Anda lakukan dalam hidup, bisa dipastikan semua orang akan memiliki dua peran penting, peran sebagai “Customer” dan peran sebagai “Penyedia” jasa maupun penyedia barang.
Mungkin peran Anda dirumah adalah seorang Kepala Rumah Tangga. Jam lima sore, Anda pulang dari tempat kerja. Anda mengetuk pintu, sambil mengucapkan salam “assalamu’alaikum, bukain pintu nya ma”. Istri Anda pun membukakan pintu. Kemudian Anda masuk rumah, menuju sofa favorit Anda sambil menonton tv. Anda merasa kecapean, pundak Anda pegal-pegal, Anda pun berkata “Ma tolong pijitin pundak ayah dong”. Istri Anda yang cantik datang sambil membawakan kopi kesukaan Anda kemudian mulai memijiti pundak Anda yang sedang kecapean.
Saat Anda minta dibukakan pintu, apakah Anda Penyedia Jasa atau Customer? Yes, saat Anda minta dibukakan pintu Anda adalah Customer dari istri Anda. Namun, cerita tentunya tidak berhenti sampai disini. Saat istri Anda sedang memijiti pundak Anda, “Yah enak pijatannya?”. Anda pun menjawab, “enak ma, langsung kerasa baikan”. Mendengar pujian Anda, sang Istri semakin bersemangat memijat pundak Anda. Merasa Anda semakin santai, istri Anda berkata, “Yah, pampers nya anak-anak sudah habis ni. Uang belanjaan juga semakin menepis, bagi uang nya ya”. Dan mau tidak mau, peran Anda sebagai customer tiba-tiba berubah 180 derajat menjadi “Penyedia”. Anda harus menyediakan uang atas permintaan sang Istri.
 
Menariknya, di dunia ini juga ada hukum tarik menarik, saat seseorang menarik hal negative maka akan menghasilkan hasil negative. Dan saat seseorang menarik hal positif maka akan menghasilkan hasil positif. Hukum ini juga berlaku pada proses customer – penyedia. Saat penyedia menarik hal negative maka akan menghasilkan hasil negative, begitu juga sebaliknya.
 
Saat sang Suami yang seketika berubah menjadi “Penyedia” menarik hal negative, maka sang Suami akan menjawab, “duh mama, kemarin sudah dijatah tiap awal bulan, harusnya kan diatur. Ngatur gitu saja gak bisa, Ayah ini sudah capek kerja-kerja, tapi malah uang nya dihambur-hamburkan”. Hal negative menghasilkan hasil negative, dan Sang Istri yang berperan sebagai customer pun akan merespon, “ngasih uang Cuma seuprit, anak mu ngompol terus, mana musim hujan. Mama kerja 24 jam sehari, ayah Cuma 8 jam aja kerja. Ayah belum bangun, mama sudah bangun nyuci baju, ayah kerja, mama dibuntiti anak-anak, gak bisa istirahat, malam-malam masih dibangunin”.
 
Hal negative menghasilkan hasil negative, hal positif menghasilkan hasil positif. Memulai pertemuan dengan menyenangkan dan penyedia yang salah memberikan treatment kepada customer menyebabkan hubungan yang rusak.

Di dunia bisnis bisa juga berakhir seperti hubungan suami-istri di atas. Di saat yang bersamaan seorang penyedia produk baik jasa maupun barang disaat yang bersamaan adalah customer. Penyedia produk adalah customer nya orang yang diberikan produk, saat penyedia produk menagih tagihan hutang customer. Suatu saat sebagai anggota team, Anda berperan sebagai penyedia jasa atau barang bagi next process. Dan suatu ketika Anda menjadi customer, karena Anda membutuhkan barang atau jasa dari previews process Anda. Sebagai anggota team biasa jadi atasan Anda suatu saat berperan sebagai customer Anda, ketika atasan meminta laporan atau kerja sama Anda. Dan suatu saat juga sebagai anggota team, Anda menjadi customer bagi atasan Anda, saat Anda meminta bantuaan support kepada atasan.

Semua orang berpotensi menjadi customer dan penyedia dalam waktu yang bersamaan. Saat Anda tidak ingin diberlakukan seenaknya saat menjadi customer, maka ingatlah saat menjadi penyedia produk baik jasa maupun barang, Anda memberikan service yang excellence pada customer Anda.
Berkah Selalu
N Kuswandi

No comments:

Post a Comment