Ali bin Abi Tholib, menantu dan sahabat sang Nabi, yang juga dikenal sebabai "Babul 'Ilmi-pintu nya ilmu" pernah berkata "Ilmu itu ibarat binatang liar, dan menulis adalah tali yang mengekang hewan tidak lari". Mengikuti nasihat sang Babul Ilmi, sayang rasanya jika ilmu diskusi malam hari dengan teman-teman Super Quantum tentang essay berjudul "Live with new behavior" tid...ak ditulis. Bisa-bisa ilmu nya hanya menguap begitu saja.
Satu hal yang menjadi bahasan adalah bagaimana psikologi kognitif mampu dan lebih mudah memunculkan awareness. Dinamika psikologis atau dinamika perilaku kalau mau disederhanakan dalam sudut pandang psikologi kognitif ujung-ujung nya semua disebabkan oleh mind set. Berbeda dengan psikologi behavior yang menganggap semua dinamika psikologi seseorang disebabkan karena pengalaman yang diperkuat. Walaupun terkesan ada perbedaan, namun menurut saya kesan nya sama saja. Psikologi kognitif yang memandang perilaku manusia berdasarkan mind set, sebenarnya juga hendak berkata dinamika psikologi manusia itu karena kumpulan-kumpulan pengalaman yang menjadi mind set. Kalau psikologi behavior akan berkata, dinamika psikologi manusia karena pengalaman-pengalaman yang diperkuat. Kata kunci nya adalah pengalaman-pengalaman.
Dari kesan yang sama tapi berbeda ini, proses pembelajaran untuk memodifikasi perilaku atau merubah dinamika psikologi menjadi agak berbeda. Jika diibaratkan sungai, mind set adalah hulu sungai dan behavior adalah hilir maka psikologi kognitif akan menembak hulu (mind set) dulu dan psikologi behavior akan menembak hilir nya dulu untuk merubah dinamika psikologi. Itu lah sebab nya di essay "Live with new behavior", proses awareness lebih mudah menggunakan psikologi kognitif, karena psikologi kognitif menembak langsung mind set seseorang. Berbeda dengan psikologi behavior yang mempunyai paradigma, jika behavior berubah maka mind set akan berubah. Jadi kesan nya orang dipaksa untuk acceptance terhadap perilaku baru yang mau dimunculkan, dan setelah orang accept maka hipotesisnya orang akan aware dengan perilaku yang baru.
Contoh sederhananya adalah modifikasi perilaku anak kecil yang tidak suka mandi. Pendekatan behavior dapat langsung digunakan dengan prinsip reward and punishment. Setelah anak kecil memiliki behavior baru menjadi senang mandi maka asumsi nya anak kecil tadi menjadi sadar (aware) penting nya mandi. Berbeda pendekatan nya dengan psikologi kognitif yang melakukan pendekatan hulu terlebih dahulu. Mind set penting nya mandi, manfaat mandi ditanamkan terlebih dahulu. Tiap hari diberikan nasehat (perhatikan pengulangan nasehat ini layaknya sebuah afirmasi), sehingga perilaku baru muncul, anak menjadi rajin mandi.
Alangkah cakep nya kalau dua pendekatan ini disatukan. Awal nya proses memunculkan awareness dilakukan dengan psikologi kognitif. Kemudian awareness nya diperkuat dengan pendekatan psikologi behavior untuk mempercepat proses perubahan perilaku.
Berkah selalu
Anker-Andi Keren
Satu hal yang menjadi bahasan adalah bagaimana psikologi kognitif mampu dan lebih mudah memunculkan awareness. Dinamika psikologis atau dinamika perilaku kalau mau disederhanakan dalam sudut pandang psikologi kognitif ujung-ujung nya semua disebabkan oleh mind set. Berbeda dengan psikologi behavior yang menganggap semua dinamika psikologi seseorang disebabkan karena pengalaman yang diperkuat. Walaupun terkesan ada perbedaan, namun menurut saya kesan nya sama saja. Psikologi kognitif yang memandang perilaku manusia berdasarkan mind set, sebenarnya juga hendak berkata dinamika psikologi manusia itu karena kumpulan-kumpulan pengalaman yang menjadi mind set. Kalau psikologi behavior akan berkata, dinamika psikologi manusia karena pengalaman-pengalaman yang diperkuat. Kata kunci nya adalah pengalaman-pengalaman.
Dari kesan yang sama tapi berbeda ini, proses pembelajaran untuk memodifikasi perilaku atau merubah dinamika psikologi menjadi agak berbeda. Jika diibaratkan sungai, mind set adalah hulu sungai dan behavior adalah hilir maka psikologi kognitif akan menembak hulu (mind set) dulu dan psikologi behavior akan menembak hilir nya dulu untuk merubah dinamika psikologi. Itu lah sebab nya di essay "Live with new behavior", proses awareness lebih mudah menggunakan psikologi kognitif, karena psikologi kognitif menembak langsung mind set seseorang. Berbeda dengan psikologi behavior yang mempunyai paradigma, jika behavior berubah maka mind set akan berubah. Jadi kesan nya orang dipaksa untuk acceptance terhadap perilaku baru yang mau dimunculkan, dan setelah orang accept maka hipotesisnya orang akan aware dengan perilaku yang baru.
Contoh sederhananya adalah modifikasi perilaku anak kecil yang tidak suka mandi. Pendekatan behavior dapat langsung digunakan dengan prinsip reward and punishment. Setelah anak kecil memiliki behavior baru menjadi senang mandi maka asumsi nya anak kecil tadi menjadi sadar (aware) penting nya mandi. Berbeda pendekatan nya dengan psikologi kognitif yang melakukan pendekatan hulu terlebih dahulu. Mind set penting nya mandi, manfaat mandi ditanamkan terlebih dahulu. Tiap hari diberikan nasehat (perhatikan pengulangan nasehat ini layaknya sebuah afirmasi), sehingga perilaku baru muncul, anak menjadi rajin mandi.
Alangkah cakep nya kalau dua pendekatan ini disatukan. Awal nya proses memunculkan awareness dilakukan dengan psikologi kognitif. Kemudian awareness nya diperkuat dengan pendekatan psikologi behavior untuk mempercepat proses perubahan perilaku.
Berkah selalu
Anker-Andi Keren