Jika Anda jalan-jalan ke India,
Anda akan menemukan perusahaan global yang dibangun dari tanah India. Jika di
Indonesia ada Astra, di India, Anda akan bertemu dengan Tata Group yang
dibangun keluarga Tata. Bisnis Tata Group menggurita dari produk baja, makanan,
sabun, garment, dan lain sebagainya. Di awal tahun 1981 saja, Tata Group
setidaknya sudah memiliki 80 perusahaan. Dan di tahun yang sama, 1981, Ratan
Tata ditunjuk sebagai CEO menggantikakn pamannya, J.R.D. Tata. Di tangan Ratan
Tata lah, business model Tata Group
berubah, dari business model India Centric menjadi Global Centric. Perubahan yang dilakukannya tidak hanya menjadikan
Tata Group sebagai miliki orang India, namun menjadikan Tata Group sebagai
perusahaan multinasional.
Seperti semua perubahan yang
lain, walaupun Ratan Tata adalah CEO dan pemilik
perusahaan, kepepimpinan Ratan Tata dalam melakukan perubahan ditentang
banyak orang. Bahkan Ratan Tata menganggap tujuh atau delapan tahun pertama
kepemimpinannya membuat nya frustasi, hingga dua atau tiga kali Ratan Tata
hampir kembali ke IBM, perusahaan dimana dulu dia bekerja.
Walaupun
dilanda berbagai masalah, Ratan Tata
tidak menyerah dengan visi perubahan yang dia buat. Ratan Tata memang memiliki
keunggulan dalam mengelola unsur-unsur perubahan yang dikemukakan oleh Rhenald
Kasalli (Tahun Baru Pakaian Baru Ganti Perilaku). Ratan memiliki visi yang membuat
nya tidak tersesat. Ratan juga memberikan insentif atas perubahan yang terjadi,
llihat saja peristiwa penjualan industri sabunnya ke Lever Brother. Ratan Tata
memberikan insentif kepada karyawannya dengan membuat perjanjian dengan Lever
bahwa tidak akan ada pemecatan karyawan, pemegang saham mendapatkan penghasilan
yang lebih besar dengan mendapatkan saham Lever, dan vendor serta pemasok yang
ada sekarang masih akan tetap digunakan. Ratan Tatajuga memiliki resources dan action plan untuk melakukan perubahan.
Satu unsur lagi yang dimiliki Ratan Tata dalam melakukan perubahan adalah unsur skill. Walaupun mendapat tekanan dari berbagai pihak, Ratan Tata tidak menyerah dan meyakinkan (menginfluence) mereka bahwa perubahan yang dilakukannya berada di jalur yang benar. Memang salah satu skill yang dimiliki Ratan Tata adalah skill menginfluece (memperngaruhi) orang. Dalam melakukan perubahan, memang kemampuan menginfluence atau mempengaruhi orang menjadi skill yang kritikal untuk dikuasai.
Gary Yukl, seorang ahli dibidang influence pernah melakukan penelitian dan memetakan jenis-jenis influence yang bisa digunakan oleh para leader. Dengan tool yang Gary Yukl kembangkan, dia bisa mengidentifikasi jenis-jenis influence yang dilakukan oleh para leader. Tool itu kemudian diberi nama IBQ – Influence Behavior Question. Dari hasil penelitiannya, Gary Yukl memetakan ada sembilan jenis tactics influence, diantaranya adalah :
Satu unsur lagi yang dimiliki Ratan Tata dalam melakukan perubahan adalah unsur skill. Walaupun mendapat tekanan dari berbagai pihak, Ratan Tata tidak menyerah dan meyakinkan (menginfluence) mereka bahwa perubahan yang dilakukannya berada di jalur yang benar. Memang salah satu skill yang dimiliki Ratan Tata adalah skill menginfluece (memperngaruhi) orang. Dalam melakukan perubahan, memang kemampuan menginfluence atau mempengaruhi orang menjadi skill yang kritikal untuk dikuasai.
Gary Yukl, seorang ahli dibidang influence pernah melakukan penelitian dan memetakan jenis-jenis influence yang bisa digunakan oleh para leader. Dengan tool yang Gary Yukl kembangkan, dia bisa mengidentifikasi jenis-jenis influence yang dilakukan oleh para leader. Tool itu kemudian diberi nama IBQ – Influence Behavior Question. Dari hasil penelitiannya, Gary Yukl memetakan ada sembilan jenis tactics influence, diantaranya adalah :
Rational persuasion
Tactic influence ini dilakukan dengan cara memberikan penjelasan
yang rasional. Semakin masuk akal penjelasan yang diberikan maka biasanya orang
akan dengan mudah memahami dan bergerak sesuai dengan rasionalitas yang
diberikan.
Inspirational appeal tactics
Tactics influence jenis ini dilakukan dengan metode seeking. Orang
yang ingin diinfluence dilibatkan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
Walaupun sebenarnya orang yang melakukan influence
sudah mengetahui jawabannya. Sederhananya, jika seseorang mengemukakan ide maka
biasanya orang tersebut akan mempertahankan ide yang dibuat dan lebih
berkomitmen untuk melaksanakan ide nya.
Personal appeal
Tactics influence ketiga dinamakan Gary Yukl sebagai personal appeal. Tactic influence jenis ini menggunakan pendekatan pertemanan. Ide
nya jika seseorang berteman dengan seseorang secara akrab, biasanya temannya cenderung
saling mempengaruhi. Bukankah kita jarang bisa menolak menolong teman kita,
walaupun kadang kala pertolongan yang diminta teman kita merepotkan kita.
Ingratiation tactic
Influence tactic jenis ini secara tidak sadar sering kali sudah
kita lakukan dari kecil. Ingratiation tactic
adalah menginfluence orang dengan membuat mereka senang terlebih dahulu. Saat
orang dalam hati yang senang kecenderungannya memang mudah untuk mengikuti kemauan
kita.
Exchange Tactic
Jenis influence tactic berikutnya adalah exchange Influence tactic. Jika
ada seorang marketing yang datang ketempat Anda untuk menawarkan sebuah
barang, dan tiba-tiba dia bercerita tentang suatu aktivitas yang ternyata hobi
Anda. Maka sebenarnya marketing tersebut sedang menggunakan exchange tactic untuk membuat Anda
teinfluence dan mengikuti kemauan marketing “membeli barang yang ditawarkan”. Influence jenis ini memang dilakukan karena
memiliki hobi yang sama
Consultation Tactic
Tactics influence jenis ini adalah dengan mengajak orang ikut serta
berpartisipasi. Tactic ini didasari pepatah
Jawa “Witing Tresno Jalaran Soko Kulino – Senang karena terbiasa”. Dengan
mengajak orang berpartisipasi, diharapkan orang akan merasakan dan terbiasa
dengan kegiatan yang dilakukan. Sehingga orang akan merasa aneh jika tidak
melakukan.
Coalition tactic
Kadang kala ada orang-orang yang
tidak bisa kita grab untuk
diinfluence. Untungnya ada satu jenis influence
tactics yang bisa digunakan untuk tetap menginfluence orang tersebut
melakukan sesuai dengan keinginan kita. Tiap orang pasti memiliki orang yang
berpengaruh, coalition tactics adalah
menjadikan orang berpengaruh tadi menjadi tangan panjang kita untuk
menginfluence orang lain.
Pressure
tactic
Influence tactic jenis ini juga sering kali digunakan dalam kehidupan
kita sehari-hari. Pressure influence tactics adalah menggunakan
tekanan untuk membuat orang mengikuti kemauan kita. Orang tua yang mengancam
anaknya, penegak hokum yang sedang mengintrogasi terdakwa dengan menekan
psikologis mereka adalah bentuk aksi nyata pressure
influence tactic
Legitimizing tactic
Dan jenis influence terakhir berdasar penelitian Gary Yukl
adalah legitimizing tactic. Influence
jenis ini menggunakan kekuasaan untuk mempengaruhi orang mengikuti kemauan
kita. Biasanya influence jenis ini
dimiliki oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan.
Mungkin pertanyaan berikutnya
adalah, dari kesembilan jenis influence
tadi mana yang paling baik untuk dikuasai? Seorang influencer yang baik akan tahu kapan saatnya menggunakan kesembilan
jenis influence tersebut. Artinya
kesembilan influence tersebut tidak
bisa berdiri, semua saling berpengaruh untuk menghasilkan influence yang berjangka panjang.
WmyrrmuVcon-n-Anchorage Richard Gonzalez https://wakelet.com/wake/vKAl0_v3FSXyPVAv6_B0F
ReplyDeleteproserimber