Wednesday, April 15, 2015

Memenangkan Negosiasi : Victory Love Preparation



Ada sebuah kalimat yang jika diucapkan oleh Mario Teguh, Anda akan berdecak kagum. Jika Anda mengundang Ustadz Maulana untuk mengucapkan kalimat ini, maka Anda akan membayar Rp 27 Juta/jam. Kalimat itu adalah Victory Love Preparation.

Kata ini adalah kata yang sangat disukai oleh orang berkepribadian Compliance. Masih ingat kan catatan saya sebelumnya tentang kepribadian manusia dan pengaruhnya dalam bernegosiasi. Di catatan sebelumnya, Memenangkan Negosiasi : DominanceWar, dan Memenangkan Negosiasi : Flexible Negosiator, saya telah membahas dua dari empat kepribadian DISC (Dominance, Influence, Steadiness, dan Compliance), yaitu kepribadian Dominance dan Influence. Catatan saya beikutnya ini akan membahas tentang orang-orang berkepribadian Compliance.

Compliance

Kenapa orang-orang Compliance sangat suka dengan persiapan? Jika Anda orang yang punya kepribadian Compliance, Anda akan memiliki satu kesamaan dengan orang-orang Dominance. Bentuk kesamaannya terletak pada kecenderungan Anda pada hasil, alih-alih kepada orang. Kecenderungan ini membawa Anda pada motivasi mencapai tujuan dibandingkan dengan relasi.

Perbedaannya dengan kepribadian Dominance adalah pada kemampuan mendapatkan energi. Jika orang-orang Dominance mendapatkan energi dari berbicara, maka orang-orang Compliance mendapat energi dari diam. Masih ingat istilah yang saya pake di catatan sebelumnya, Memenangkan Negosiasi : Dominance War, dimana orang-orang Dominance berfikir sambil berbicara. Semakin keras dan cepat bicaranya akan semakin keras dan cepat otaknya bekerja.

Sebaliknya, orang-orang Compliance semakin cepat dan keras diajak bicara akan semakin pelan otaknya bekerja. Dengan kata lain, otak orang-orang Compliance akan berproses luar biasa saat diam, dan merenung. Bahkan, orang-orang Compliance selalu bisa membaca data, fakta, solusi, peristiwa dari sudut yang berbeda. Hingga jangan terheran jika orang Compliance berbicara, berfikir, dan bertindak diluar mainstream. Karena mereka melihat dari sudut pandang yang berbeda.

Tentu saja tiap kepribadian berpengaruh pada cara yang unik untuk bernegosiasi. Saat orang-orang berkepribadian Compliance memahami diri nya yang mampu melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, dan memahami dirinya bahwa semakin cepat diajak berbicara seseorang maka semakin lama otak nya berproses, makanya mereka lebih senang merencanakan segala sesuatu jauh-jauh hari. Dan kata “Victory Love Preparation” menjadi pegangan mereka dalam bernegosiasi.

Bukannya hanya menyiapkan satu atau dua rencana saat bernegosiasi, orang-orang Compliance menyiapkan banyak sekali rencana negosiasi. Jumlah rencana yang dibuatnya sebanyak sudut pandang yang bisa dilihat. Istilahnya “Jika saya negosiasi dengan penawaran A ditolak, maka saya bisa bernegosiasi dengan penawaran B. Jika B juga ditolak masih ada C di dalam pikiran saya”.

Dengan perencanaan yang matang seperti ini biasanya orang-orang Compliance berhasil dalam negosiasinya, karena memang Victory Love Preparation. Itulah jurus anti ditolaknya orang Compliance. Mau ditolak, la wong saya punya penawaran negosiasi lain. Di tolak lagi, saya punya penawaran lain.

Jika Anda seorang Compliance tentunya Anda akan tersenyum membaca tulisan ini. Namun itulah realita yang terjadi.

Satu hal yang perlu diperhatikan oleh orang-orang Compliance, “Di dalam kekuatan mengandung kelemahan”. Bagian yang menjadi kekuatan bisa jadi adalah sebuah kelemahan. Karena, kadang kala dinamika negosiasi tidak seperti yang dibayangkan dalam preparation yang dibuat. Negosiasinya begitu liar, hingga ada beberapa hal yang meleset dari persiapannya. Nah saat hal ini terjadi, orang-orang Compliance terlihat seperti orang bigung. Saat kondisi seperti ini terjadi, orang-orang Compliance biasanya kalah dalam negosiasi. Dan saat kondisi seperti ini, orang-orang Compliance butuh orang berkepribadian Influence yang begitu flexible dalam negosiasi.

 

Berkah selalu
N Kuswandi

1 comment: