Masih ingat catatan pertama
saya tentang catatan tentang teknik memenangkan negosiasi di catatan
Membenarkan : Memenangkan Negosiasi, nah ini adalah catatan lanjutan tentang
teknik memenangkan negosiasi. Seorang Jenderal Perang Cina yang tidak pernah kalah
dalam pertempuran, Sun Tzu pernah berkata “Kenali
dirimu, kenali musuhmu, dan kenali medan tempurmu. Dan kau akan memenangi
seribu pertempuran”. Nah dicatatan ini saya akan mengajak Anda mengenali diri sendiri dulu
untuk memenangkan pertempuran.
Salah satu cara paling
mudah untuk mengenali diri sendiri adalah dengan membaca kepribadian kita. Para
ahli psikologi telah membatu kita untuk mengidentifikasi jenis-jenis
kepribadian yang dimiliki seseorang. Dan salah satu model kepribadian yang
diperkenalkan oleh para ahli psikologi disebut tipologi DISC, yang merupakan
singkatan dari Dominance, Influence, Steadiness, dan conscientiousness atau compliance. Kepribadian yang kita miliki akan berpengaruh pada kehidupan, baik saat membangun relasi, berkomunikasi, membuat keputuan, ataupun hal-hal lain dalam kehidupan.
Pengaruh kepribadian ini dalam mengambil keputusan
pernah saya bahas di empat catatan saya sebelumnya, Jebakan Kholeris is Going Solo, Influence With Hastinese, Steadiness Ahli Thai Chi, Compliance To Analysis Paralysis.
Bagaimana dengan pengaruh kepribadian kita dalam
bernegosiasi. Let check out
Dominance
Paling gampang menandai “saya orang berkepribadian dominance atau bukan?” bisa Anda amati
dengan menilai diri sendiri. Coba amati diri sendiri, “apakah saya
lebih seneng bicara dari pada diam?” dan “apakah saya lebih seneng berorientasi
pada hasil dari pada pada hubungan?” Jika kedua pertanyaan itu jawabannya “Iya”
berarti Anda adalah seorang “dominance”.
Disadari atau tidak disadari, orang-orang bertipe dominance memiliki gaya bernegosiasi
berupa “Aggressive”, jika diamati
gaya negosiasi nya akan banyak menggunakan kata “pokoknya”, dan “seharusnya”.
Seandainya orang berkepribadian dominance
sudah menentukan tujuan yang dia ingin capai saat bernegosiasi, dia akan
mendrive dirinya untuk mencapai tujuan tadi.
Orang dengan kepribadian
ini akan sangat gigih mengejar apa yang diinginkan. Dengan model negosiasi yang
“aggressive” ini tak jarang orang berkepribadian dominance akan
menggunakan pressure kepada mitra negosiatornya.
Efek negosiasi jenis ini
bisa jadi menyebabkan dua hal, hubungan dan result atau hasil. Ingat,
ciri orang berkepribadian dominance adalah lebih memilih result
atau hasil dari pada relasi dengan orang, lebih memilih berbicara daripada
diam. Karena kecenderungannya adalah memilih result dari pada hubungan
maka dengan kata lain orientasi result nya tinggi dan orientasi relasinya
rendah. Jika digambarkan dengan diagram, maka proses negosiasi yang terjadi
adalah seperti dibawah ini :
Sebar sekali, proses negosiasi yang terjadi menjadi sebuah konfrontasi. Mitra negosiasi akan
cenderung di pressure dan di dominasi
untuk mencapai tujuan. Relasi setelah negosiasi menjadi urusan no sekian, yang
penting tujuan saya bisa tercapai. Dengan kata lain kecenderungan hasil
negosiasi yang terjadi adalah Win – Lose.
Berarti orang-orang berkepribadian dominance
tidak cocok untuk menjadi seorang negosiator dong?
Tidak juga, seperti sebuah perkelahian, kadang kala kita membutuhkan
orang-orang yang punya jurus Thai Chi, dipertempuran lain lawan hanya bisa
dijatuhkan oleh jurus silat, dan dipertempuran lain Thai Chi dan Silat tidak
ampuh dan dibutuhkan aliran Wincun. Begitu juga dengan negosiasi, kadang kala
kita membutuhkan orang-orang dengan kepribadian dominance untuk memenangkan negosiasi.
Jika suatu saat, Anda ingin bernegosiasi dengan orang yang untuk
selanjutnya Anda gak berhubungan lagi dan Anda ingin memenangkan negosiasi
Anda, maka Anda akan sangat cocok membawa orang dominance untuk membantu Anda bernegosiasi. Contohnya di pasar,
saat Anda hanya akan membeli satu kali dengan si penjual, berarti relasi nya
rendah dong, dan Anda ingin mendapatkan hasil yang murah maka orang berkepribadian
dominance akan sangat membantu Anda
saat bernegosiasi.
Dan jika Anda akan bernegosiasi dengan orang-orang berkepribadian steadiness (seperti apa orang ini akan
dibahas di detail catatan berikutnya) maka orang-orang berkepribadian dominance akan sangat membantu Anda. Karena orang-orang berkepribadian steadiness lebih memilih untuk dituntun,
dan orang-orang berkepribadian dominance
secara alami punya bakat untuk menuntun orang-orang steadiness. Disisi lain, orang berkepribadian steadiness memilii kecenderungan alami untuk suka dengan
orang-orang berkepribadian dominance.
Menariknya juga, karena sifat alami yang dibawa orang dominance untuk menuntun orang
steadiness, dan ketertarikan alami orang steadiness terhadap orang dominance yang terjadi saat negosiasi bukan
lagi konfrontasi namun malah kolaborasi.
Berkah selalu
N Kuswandi
No comments:
Post a Comment