Monday, July 29, 2013

Bongkar



Calau cinta sudah dibuang
Jangan harap keadilan akan datang
Kesedihan hanyalah tontonan
Bagi mereka yang diperbudak jabatan

BONGKAR~Swami 1989

Kemarin, melakukan coaching kepada dua orang rekan kerja (malamnya kena juga giliran dicoaching atasan). Satu orang di pagi hari dan satu orang di sore hari. Lumayan menggugurkan kewajiban sebagai Leader untuk mendevelop rekan sekerja. Obrolan kosong tentang pekerjaan dan jabatan dimulai. Dua orang berbeda dengan waktu yang berbeda dan tempat berbeda. Kilas-kilas impian masa depan, diceritakan. Satu orang bercerita kilas mimpinya di masa depan membangun jaringan entrepreneur (tipikal karyawan yang sudah bosan bekerja di perusahaan). Satu nya bercerita keinginan belajar banyak hal (tipikal karyawan baru).


Saya percaya, talent (bintang) perusahaan tidak serta merta muncul dari bumi. Seorang bintang lahir dari rahim passion pekerjaan yang dikerjakan. Dibesarkan dengan makanan character dan dididik menjadi competen oleh bapak coach dan ibu system development. Bisa jadi dua rekan kerja saya, saat melamar kerja awal terjebak dengan dosa perut. Orang baru bisa disebut "orang" oleh masyarakat kalau punya pekerjaan. Tidak ada pilihan, adanya lowongan posisi admin ya mau ndak mau daftar sebagai admin, walaupun passion kita mechanic. Ada nya lowongan mechanic ya melamarlah jadi mechanic, padahal passionnya menjadi admin. Hatinya dikalahkan realisasi perutnya yang lapar.

Sebelum mendapat pekerjaan perutnya menguasai hatinya, sudah saat nya seorang coach yang baik membantu mengalahkan perutnya. Bukan kata masyarakat lagi yang harus dipikirkan, tapi kata Erich Form "Being Human". Seorang coach harus mampu memilihkan kursi yang pas untuk duduk. Seorang coach juga harus mampu meng ergonomi kan letak kursinya. Recruiter sering kali menyebutnya dengan right man in the right place. Kesesuaian kursi diharapkan menenangkan kegundahan perut, memenangkan passion.

Seperti lirik lagu Bongkar di atas. Karyawan dengan passion pun, pada suatu ketika bisa membuang cinta nya pada pekerjaan. Terjebak bisikan syetan masa kerja sudah lama, sudah saatnya mendapat jabatan. Karenanya, passion harus diberi makan dengan character. Diracik oleh koki "coach" dengan resep "system development yang pas". Sering kali resep system development hanya berkisar di technical competency tanpa diimbangi development di area soft competency, akibatnya syetan jabatan menggerogoti hati Sang Bintang.

Banzai selalu
Anker-Andi Keren



No comments:

Post a Comment