Hari ini, diskusi kecil saya dengan GM mengingatkan doa yang pernah
diajarkan bapak sebelum putra yang beranjak dewasa ini berangkat
merantau. Kalau Ahmad Fuadi penulis trilogi lima menara dibekali tiga
mantra sakti dari pesantren madani, man jadda wajada (siapa yang
bersungguh-sungguh akan berhasil), man shabara zhafira (siapa yang
bersabar akan beruntung) dan man saara ala darbi washala (siapa yang
berjalan di jalan nya akan sampai tujuan), maka saya diberi satu mantra
sakti sebelum merantau oleh bapak. Masih teringat betul pesan Beliau
saat saya akan mencari kerja "Le, sewaktu kamu memilih kerjaan jangan
lupa berdoa seperti Nabi mu berdoa, Robbi angzilni mungzalan mubarokan
wa anta khoirul mungzilin-Ya robku tempatkanlah saya di tempat yg
diberkahi, sungguh Engkaulah dzat yg sebaik-baiknya menempatkan".
Mantra sakti itu pada awal-awal masuk kerja selalu menjadi pengikat hati
saya, bapak, dan Tuhan. Ajaib, mantra sakti itu manjur bagi saya, saat
awal lulus kuliah, ada beberapa perusahaan yang menjadi pilihan,
Nasmoko, Mitra Consulting, dan Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA). Saya
percaya tidak ada yang kebetulan di dunia, termasuk berlabuh nya hati di
BUMA lewat jalur Management Trainee. Ini pasti jalan Tuhan menuntun
mantra sakti "Robbi angzilni mungzalan mubarokan wa anta khoirul
mungzilin-Ya robku tempatkanlah saya di tempat yg diberkahi, sungguh
Engkaulah dzat yg sebaik-baiknya menempatkan"
Kerja di BUMA itu tidak mudah, apalagi di tahun pertama bekerja, kami
para management trainee harus bekerja tiga bulan full tanpa istirahat
sabtu-minggu di restrictive area, setelah tiga bulan kami baru
mendapatkan cuti periodic selama 14 hari. Namun kekuatan mantra masih
membuat BUMA sebagai tempat yang penuh keberkahan. Walaupun digoda
berbagai perusahaan, tidak menggoyangkan keberkahan yang saya terima di
BUMA. Keberkahan terus berlanjut sampai lima tahun usia saya di BUMA,
mulai diberikan bonus tahunan yang gede banget, kenaikan gaji tahunan
diatas rata-rata orang kebanyakan, menjadi juara continuous improvement
semua cabang, melead implementasi coaching culture sampai dengan
sekarang dipilih sebagai anggota team project tingkat
tinggi-internalisasi company value dengan leadership behavior untuk para
manager sampai board of director.
Sungguh semua keberkahan itu sangat layak disyukuri. Dan sungguh menjadi
dilema saat saya harus memutuskan keluar dari organisasi yang penuh
berkah ini. Seakan hati kecil berbisik, "berkah apa lagi yang engkau
cari, nikmat mana lagi yang engkau dustakan?" Namun hati lain berbisik,
"apakah berkah mu bermanfaat bagi lingkungan terkecilmu, bagi keluarga
mu?" Perang batin ini laksana dua raksasa yang saling menghimpit. Hingga
akhir nya dengan meyakini mantra yang sama, saya memutuskan untuk
meninggalkan BUMA dan kami sekeluarga memulai berdoa "Robbi angzilni
mungzalan mubarokan wa anta khoirul mungzilin-Ya robku tempatkanlah saya
di tempat yg diberkahi, sungguh Engkaulah dzat yg sebaik-baiknya
menempatkan" supaya tempat baru yang kami pilih tidak hanya berkah bagi
saya, namun juga bagi keluarga
Saat ini saya bahagia, dan mungkin akan lebih bahagia
Banzai Selalu
N. Kuswandi
No comments:
Post a Comment