Dari indicator perilaku managing
progress and accountability, seorang coach memiliki panduan
perilaku-perilaku apa saja yang perlu dilakukan dalam managing progress and
accountability. Kesemua indicator perilaku tersebut bisa dilakukan dengan
dua tool berikut.
Pertama adalah Scoreboard
Saat coachee enggage dengan
designing action yang dibuat maka dia akan mengeksekusi designing
action yang dia buat. Dan kunci agar coachee enggange adalah dengan scoreboard
yang selalu dia lihat, selalu di update dan memotivasi coachee. Ingat bahwa
“orang bermain secara berbeda saat mereka melihat score”. Sudah menjadi sifat
manusia saat seseorang menghitung score mereka, dia akan memberikan hasil
terbaiknya.
Scoreboard adalah representasi dari designing action yang coachee
buat. Bisa jadi desiging action yang dimiliki coachee dibuat di
dalam buku dan berbentuk begitu formal dengan kolom-kolom yang membosankan,
maka scoreboard adalah simpulan dari designing action yang sudah
dibuat.
Scoreboard yang baik setidaknya memiliki tiga ciri, yang pertama adalah
scoreboard tersebut haruslah mudah dilihat oleh coachee, baik berupa
ukurannya, kesederhanaanya dan letaknya. Dengan kemudahan melihat scorecard,
secara tidak langsung akan tumbuh motivasi instriksik dari coachee dan
akan membuat coachee bermain secara berbeda saat ada score yang dilawan.
Syarat kedua agar scoreboard
mampu menimbulkan enggagement adalah selalu diupdate. Pertemuan rutin
yang disepakati coachee dan coach untuk melaporkan pencapaian
akan menjadi sarana yang sangat baik untuk mengupdate scoreboard yang
dimiliki. Bisa jadi pertemuan tersebut adalah seminggu sekali, atau bisa jadi
sebulan sekali, tergantung kesepakatan antara coach dan coachee.
Hal yang penting dari pertemuan rutin adalah menciptakan irama akuntabilitas.
Dan syarat ketiga dari scoreboard
yang baik adalah memotivasi coachee. Scoreboard yang dibuat
sendiri oleh coachee lebih menimbulkan motivasi dibandingkan saat
dibuatkan coach nya. Semakin kuat coachee merasa bahwa scoreboard
tersebut milikinya, semakin besar keinginannya untuk mengambil alih kepemilikan
atas scoreboard tersebut.
Scoreboard yang memotivasi juga
bisa ditandai dengan kemampuan untuk langsung memberitahu coachee, apakah
coachee sedang kalah atau sedang menang? Saat scoreboard tidak mampu
menunjukan posisi kekalahan atau kemenangan coachee maka itu bukanlah scoreboard,
namun hanya data belaka. Dan ingat motivasi tidak akan tumbuh saat coachee
tidak mengetahui apakah dirinya sedang kalah atau sedang menang, orang selalu
bermain secara berbeda saat melihat angka.
Seorang coachee memiliki
goal untuk bisa diterima di salah satu perusahaan multinasional dari Amerika.
Saat ini dia sedang semester enam dan sedang menyelesaikan kuliah. Setelah
proses coaching, dia membuat designing action sebagai berikut :
Dengan designing action
yang dibuat oleh coachee di atas, maka contoh scoreboard yang
mengaplikasikan ketiga syarat di atas adalah sebagai berikut :
Perhatikan gambar diatas, scoreboard
tersebut memenuhi ketiga ciri scoreboard yang baik. Syarat pertama mudah
dilihat, dipenuhi dari kesederhanaannya yang hanya berbentuk speedometer,
bentuk yang familiar ditemui baik di sepeda motor maupun di dalam mobil. Coachee
juga dapat memprint di kertas yang besar dan menempel dashboard tersebut
di tempat yang mudah dilihat oleh coachee sendiri. Sehingga coachee
dapat memonitor sendiri perkembangannya.
Selain memenuhi syarat pertama, scoreboard
tersebut juga memenuhi syarat kedua, yaitu selalu di update. Coachee dan
coach bisa saja menyepakati bahwa setiap bulan, mereka akan bertemu dan
berdiskusi eksekusi dari desigining action. Saat pertemuan tersebut, coachee
bisa membawa scoreboard nya dan mengupdate pencapaian ekskusi designing
action nya.
Scoreboard diatas juga memenuhi
syarat scoreboard ketiga beripa memotivasi dengan langsung langsung mengetahui
kekalahan atau kemenangan. Semua orang aware, merah adalah tanda stop,
larangan dan bahasa lainnya adalah kekalahan, sedangan kuning adalah titik
berhati-hati, dan hijau adalah kemenangan. Setelah update dilakukan secara berkala,
maka coachee dapat langsung mengetahui dimana posisinya saat ini, apakah
kalah atau menang? Saat coachee melihat setiap hari posisi nya saat ini,
di saat itulah coachee akan memainkan permainan yang berbeda.