Tuesday, August 6, 2013

Jendela Rusak Indonesia

Indonesia negeriku, dikelilingi oleh negara-negara tetangga. Mulai pojok paling utara ada Malaysia, kemudian Singapura di pojok paling barat, Papua Nugini di belahan Timur, dan Australia dan Timor-Timor di pojok paling selatan. Mari kita ingat hubungan Indonesia dengan para negara tetangga. Selain hubungan baik yang sudah lama berjalan, beberapa waktu terakhir ini marak d...iberitakan di media masa hubungan Indonesia dengan para tetangga. Setelah Negara yang mengaku sebagai bangsa serumpun, Malaysia, sering kali berbuat nakal dengan memainkan emosi Indonesia melalui klaim-klaim kebudayaan dan kasus tenaga kerja Indonesia yang tidak segera berakhir. 

 Tetangga sebelah selatan negeri ini, Australia nampaknya juga tidak ingin ketinggalan ikut membuat gelombang dalam hubungan diplomasi dengan Indonesia. Tahun 2013 kemarin lewat dokumen rahasia US yang dibocorkan Edward Snowden, Sejak tahun 2009, Singapura melakukan penyadapan kepada presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, dan ibu Negara, Ani Yudhoyono, Boediono, Yusuf Kalla, Andi Malaranggeng, dan Andi Nor Patti. Dan Menariknya, PM Australia, Tony About, pada awalnya tidak mau meminta maaf atas kejadian tersebut. Ujung-ujungnya hubungan diplomatik Indonesia Australia pun renggang. Indonesia yang awalnya membantu Australia menjadi penjaga gerbang bagi para pencari suaka kemudian membuaka gerbangnya lebar-lebar. Australia merasakan pil pahit dengan melonjaknya para pencari suaka. Kisah ini belum berakhir, Australia kembali menguji Indonesia dengan mengusir para pencari suaka kembali keperairan Indonesia, padahal mereka sudah memasuki perairan Australia.
Bergeser ke tetangga kita diujung timur, Papua Nugini. Tanggal 9 Februari 2014 kemarin, lima kapal nelayan Indonesia dibakar oleh Papua Nugini Deference Force (PNG DF). Tidak cukup dengan membakar, PNG DF juga merampas Rp 750 juta dan menyeburkan 10 nelayan kelaut, dimana 5 diantara masih dinyatakan hilang. Saat ini, kepolisian Papua Nugini dikabarkan masih mengusut kasus tersebut.
Peristiwa lain di bulan Februari yang berhubungan dengan Negara tetangga adalah renggangnya hubungan bilateral Indonesia dengan Negara tetangga sebelah barat. Singapura memprotes Indonesia yang berencana memberi nama kapal perang yang baru dibeli dengan nama Usman – Harun, Dua nama tersebut, merupakan dua pahlawan nasional Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden 050/TK/1968. Usman bin Said dan Harun bin Muhammad Ali adalah prajurit KKO (kini Korps Marinir TNI AL) yang dihukum mati oleh Singapura karena mengebom gedung perkantoran di kawasan Orchard, MacDonald House, pada 10 Maret 1965. Australia menganggap dengan menggunakan nama Usman – Harun, Indonesia menguak luka lama.
Apakah Timor-Timor menjadi negara tetangga berikutnya yang akan menguji Indonesia? Kenapa Indonesia secara bertubi-tubi diuji oleh para Negara tetangga?
Teori Broken Windows mungkin bisa menjelaskan pertanyaan kedua, kenapa Indonesia secara bertubi-tubi diuji Negara-negara tetangga? Teori ini pertama kali dipopulerkan oleh James Q. William dan George L. Kelling di tahun 1982. James Q. William dan George L. Kelling merumuskan teori ini berdasarkan percobaan yang dilakukan Philip Zimbardo pada tahun 1969. Zimbardo melakukan percobaan untuk menguji sifat alami manusia dengan menempatkan dua mobil yang sama-sama tidak memiliki plat dan kap di dua tempat yang berbeda. Satu mobil ditaruh di daerah kumuh di Bronx, New York dan satu mobil lainnya ditaruh di daerah Palo Alto, California. Setelah tiga hari berselang, Zimbarno melihat, mobil yang berada di daerah Bronx sudah dicuri bagian-bagian berharganya, sedangkan mobil lainnya di Palo Alto sama sekali tidak disentuh oleh siapapun. Zimbardo kemudian mengambil palu dan memukulkannya ke mobil yang ada di Bronx. Melihat apa yang dilakukan Zimbardo, satu per satu orang yang kebetulan melintas juga mulai menghancurkan mobil itu dalam waktu beberapa jam saja.
  
James Q. William dan George L. Kelling kemudian merumuskan, jika sebuah bangunan dengan bagian jendela yang pecah tidak diperbaiki dan dibiarkan begitu saja, maka siapapun yang lewat cenderung menyimpulkan di rumah itu pasti tidak berpenghuni. Efek nya dalam waktu singkat akan ada lagi jendela yang dipecah, kemudian dilanjutkan dengan perusakan bagian bangunan yang lain dan anarki akan menyebar ke sekitar bangunan berdiri. Kesimpulannya, akibat dari sebuah ketidakteraturan yang diabaikan, seperti hal-hal yang semula dianggap remeh layaknya membiarkan sebuah kaca jendela yang pecah, akan mengakibatkan perbuatan lain yang serupa segera menyebar ke seluruh wilayah.
Hubungan Indonesia dengan para tetangga bisa jadi disebabkan ada nya jendela pecah di Indonesia yang belum diperbaiki. Jika kita analisa lebih dalam, jendela pecah ini berada di jendela hubungan antara Indonesia dengan Malaysia. Bagaimana tidak, Negara tetangga yang mengaku saudara serumpun ini memang sering kali menguji emosi bangsa Indonesia. Dan sudah menjadi rahasia publik, bagaimana presiden era reformasi merespon stimulus yang diberikan Malaysia. Bahkan di era presiden SBY, Dr. Marty M. Natalegawa, Manteri Luar Negeri Indonesia, selalu menjelaskan arah kebijakan luar negeri Indonesia dengan pernyataan “Million Friends, Zero Enemy”. Istilah itu memang benar adanya, namun juga ada istilah lain yang harus diingat oleh pemerintah Indonesia, “Bergaul dengan Pandai Besi, Bau Bakaran Api. Bergaul dengan Penjual Parfum, Bau Wangi”.

No comments:

Post a Comment