Tuesday, September 24, 2013

Bukak Shitik Jos - Bio Psychology

Fenomena goyang Cecar begitu mewabah di Indonesia. Tidak terkecuali juga melanda keluarga saya. Bahkan, saat tadi malam menelpon anak saya, Ghaizan Ahmad Abqori (2 th), saya cukup terkejut, anak saya menyambut telepon saya dengan teriakan "Bukak Sitik Joss". Dapat dari mana kata-kata ini? Semoga saja hanya berasal dari mendengarkan dari orang lain, bukan dari menonton video dangdut dengan penyanyi yang seronok.

Mendengar teriakan anak saya, memori saya langsung bergerak pada tulisan saya di akhir tahun 2011 berjudul "Bukak Sitik Joss". Saat ini saya sedang jatuh cinta dengan bio psychology dan rasanya saya ingin melengkapi tulisan "Bukak Sitik Joss" dengan pendekatan bio psychology. Di tulisan awal saya, "Bukak Sitik Joss" saya analogikan dalam membuat perubahan mulailah dengan slogan Bukak Sitik Joss, membuka sedikit hati, pikiran dan tindakan kita untuk menerima pengalaman baru.

Dalam bio psychology ternyata istilah Bukak Sitik Joss diperkenalkan oleh Costa dan Mc Crae (1997) dengan istilah OCEAN. Costa dan Mc Crae menjelaskan setiap perubahan yang dilakukan ternyata berpengaruh pada perubahan DNA. Dalam DNA kita ada lima komponen Bukak Sitik Joss atau unsur keterbukaan. Costa dan Mc Crae menyingkat kelima keterbukaan tersebut dengan OCEAN. Keterbukaan pertama adalah O yang merupakan singkatan dari Opening to Experience - keterbukaan pengalaman. Keterbukaan kedua adalah C atau Conscientiousness - keterbukaan hati dan telinga. Modal DNA keterbukaan ketiga adalah E yang berarti Extroversion - keterbukaan terhadap orang lain. Modal DNA berikutnya adalah A atau Agreeableness - keterbukaan terhadap kesepakatan. Dan modal DNA terakhir adalah N atau Neoroticm - keterbukaan terhadap tekanan.

Di catatan ini saya akan banyak bercerita tentang modal DNA keterbukaan pertama, keterbukaan lain akan saya bahas di catatan saya berikutnya. Openness to experience atau keterbukaan pengalaman sering juga disebut all people have brain, but only few use their mind. Setiap orang memiliki otak yang berfungsi sebagai memori dan menata setiap memori dalam kotak-kotak yang terstruktur rapi. Ternyata keteraturan penyimpanan memori otak seperti dua mata pisau, manfaat dan mudhorot. Manfaat nya kita dengan mudah bisa memanggil memori kita, mudhorot nya setiap ada pengalaman baru yang tidak sesuai dengan keteraturan memori maka cenderung akan ditolak. Beruntung nya Allah memberikan DNA yang bisa di on dan bisa di off kan. Kecenderungan menolak memori yang tidak sesuai dengan struktur bisa di off kan dengan memperkuat pondasi filosofi berfikir. Inilah yang sering disebut orang dengan experience learning circle atau menghikmahi setiap pengalaman. Ini lah yang membedakan antara orang beruntung dan orang merugi. Orang merugi tidak pernah bisa mengambil pelajaran dari pengalaman-pengalaman, sedangkan orang beruntung akan mengambil hikmah setiap pengalaman.

Akhirnya saya mau menutup tulisan ini dengan sebuah kisah Opening To Experience. Di abad yang lalu, di Amerika pernah hidup seorang komedian yang masyur. Tetapi di masa itu tidak ada seorang pun yang bercita-cita menjadi pelawak. Seperti kebanyakan artis lainnya, komedian ini bercita-cita menjadi penyanyi. Orang tua nya juga percaya anak nya ini memiliki suara yang bagus, maka dia di sekolahkan di sekolah menyanyi yang bagus. Dia berlatih dengan tekun, menyanyi di gereja setiap ada kesempatan. Suatu ketika datanglah kesempatan untuk menunjukkan bakat menyanyinya.

Hari itu anak muda bersuara bagus itu mendapatkan kesempatan tampil menyanyi. Setelah berhari-hari melatih diri, tampilah dia di atas panggung. Di luar dugaan ternyata di atas pentas, dia demam panggung. Suara nya sumbang, dia jadi serba salah. Penonton tertawa terbahak-bahak, karena memberikan stimulus yang unik dan lucu.  Semua orang mengatakan sebenarnya dia bisa. Suaranya bagus, tapi dia sedang apes. Tapi di luar dugaan, DNA keterbukaan nya bergerak, opening to experience nya berbicara lain. Dia merasa telah menemukan dirinya dari pengalaman hari ini. Setelah berefleksi di malam hari nya, dia banting setir dari penyanyi menjadi komedian. Belakangan dia dikenal sebagai Bob Hope, pelawak legendaris Amerika yang menyajikan hiburan dengan cara yang berbeda sama sekali.

Berkah selalu
N. Kuswandi

2 comments:

  1. intinya mengambil hikmah dri setiap pengalaman?

    ReplyDelete
  2. Yup betul kang
    Itulah yang membedakan kita dengan hewan
    Karena kita diminta berfikir

    ReplyDelete