Tuesday, September 10, 2013

Laut Kumpulan Sungai



Dua hari yang lalu mendapat kesempatan mengikuti trip kapal dari Nusa Kambangan - Karang Talun PP. Melihat luas nya laut, sifat romantis saya muncul lagi. Kenapa sungai bisa segitu kaya? Padahal di saat yang bersamaan sungai-sungai di Afrika tidak membagikan air nya. Australia pun sedang musim dingin, hingga air yang mengalir ke laut hanya tinggal sedikit. Mungkin di belahan bumi lain, laut masih mendapat jatah tambahan air. Ternyata laut tidak menyandarkan tubuh nya dari satu sungai besar. Laut yang kaya berasal dari berjuta-juta sungai.

Nampak nya para ahli ekonomi mengambil hikmah dari laut untuk menasehati kita "jangan tempatkan telur mu di satu sarang". Telur ibarat sumber pendapatan kita, telur juga ibarat aset kita, telur juga bisa kebahagiaan, atau kita bisa memaknai apapun. Ibrahim AS memaknai nya dengan tidak menempatkan ke dua istri nya di satu rumah. Dan para ahli strategi mengartikan dengan memiliki rencana cadangan.

Keamanan, begitulah jika kita bisa menjadi laut. Saat satu sungai penghasilan, sungai kebahagiaan, sungai aset kita kering, masih ada sungai-sungai penghasilan, sungai kebahagiaan dan sungai aset yang lain. Dengan tidak pernah menggantungkan pada satu sungai, laut tidak pernah kering.

Ternyata menjadi laut hanya memiliki satu rahasia saja, menempatkan diri di posisi paling rendah (humble). Laut menyiapkan diri nya untuk menampung semua air yang mengalir. Semakin besar wadah nya semakin besar yang ditampung. Artinya, jika kita ingin menjadi seperti laut luas yang sanggup menampung berjuta-juta sungai kebahagiaan, berjuta-juta sungai penghasilan, dan berjuta-juta sungai lain nya, kunci nya hanya menyiapkan jiwa kita untuk menampung luapan-luapan air dari sungai yang mengucur.

Tanpa kesiapan jiwa sebagai wadah sungai-sungai yang mengalir, bisa jadi luapan air yang datang hanya numpang lewat saja. Jiwa kita tidak mampu menampung luapan sungai-sungai kebahagiaan, sungai penghasilan, dan sungai lain nya. Mungkin masih teringat reality show "Uang Kaget", lihat lah bagaimana orang-orang yang tidak siap menerima sungai luapan rezeki. Jiwa nya kebingungan, hanya sedikit saja uang kaget yang mampu ditampung. Luapan lain nya hanya numpang lewat dengan dibelikan barang-barang langsung habis atau non produktif.

Berkah selalu
N. Kuswandi

No comments:

Post a Comment