Tuesday, October 7, 2014

Alcoa – Performance Safety Menuju Performance Organisasi


 

Dua kali berada didalam organisasi dengan situasi performance perusahaan yang sedang turun. Menariknya di dua perusahaan tersebut, walaupun berbeda core business nya namun ada strategi organisasi yang sama, yaitu urusan Safety.

Timbul pertanyaan dalam diri saya, apa ini kenapa safety menjadi part of strategy menaikan performance perusahaan? Padahal kalau dipikir-pikir tidak ada hubungan langsung antara safety performance dengan performance perusahaan. Safety performance  sering diukur dengan no incident, sedangkan performance perusahaan sering kali diukur dengan EBITDA.

Akhirnya pertanyaan saya terjawab saat bertemu dengan buku “The Habit”. Salah satu kisah di buku itu menjawab pencarian yang saya lakukan.

Sebuah perusahaan yang nyaris seabad berdiri, Aluminum Company of America (Alcoa) telah memproduksi beragam barang dari kertas alumunium sampai bungkus coklat Hershey' Kissess, kaleng Coca Cola, sekrup yang mempertahankan keutuhan satelit

Begitu menggiurkannya bisnis Alcoa membuat banyak orang yg berinvestasi ke Alcoa. Namun beberapa tahun terakhir (era awal 1980) Management Alcoa berkali-kali salah langkah, karena secara gegabah mencoba berekspansi membuat product baru, sementara pesaing mencuri pelanggan dan keuntungan mereka

Para komisiaris perusahaan pada akhirnya di bulan Oktober 1987 memilih CEO baru. Paul O' Neill dipilih untuk mengatasi keadaan. Seperti layaknya CEO baru, para pemegang saham dominan ingin tahu strategi Sang CEO.

Selama meeting, O'Neill sama sekali tidak menyinggung strategi soal memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. O'Neill hanya menyampaikan, "Dengan logam sepanas 1.500 derajat dan mesin-mesin yang bisa merenggut nyama. Saya berniat menjadikan Alcoa menjadi perusahaan paling aman. Saya berniat untuk mengejar nol cedera".

Sesi tanya jawab pun berlangsung, ada yang bertanya tentang inventaris di divisi antariksa. Seorang lagi menanyakan rasio modal perusahaan. O'Neil menjawab "Bila Anda ingin mendengar kabar dari Alcoa, Anda perlu melihat angka keselamatan di Alcoa. Keselamatan akan menjadi tanda bahwa kita membuat kemajuan dalam mengubah kebiasaan di seluruh tempat kerja"

Para investor setelah pertemuan bergegas keluar ruang meeting dan buru-buru menjual saham mereka.

Cerita terus berlanjut, O'Neill sangat komitmen dengan strateginya. Setiap kali ada yang cedera, presiden unit harus melaporkan ke O'Neill dan dalam 24 jam harus mempresentasikan rencana perbaikan. O'Neill juga memberikan reward and punishment, orang yang akan dipromosi hanya yang mengikuti sistem tersebut. Saking komitmen nya dengan keselamatan kerja, bahkan O’Neill memecat tiga orang talent perusahaan yang diproyeksi menjadi direktur Alcoa.

Nampaknya para investor yang buru-buru menjual saham mereka telah membuat keputusan terburuk selama karir nya sebagai investor.

Dalam setahun setelah pidato O'Neil, laba Alcoa mencetak rekor paling tinggi. Ketika O'Neil pensiun tahun 2000, pendapatan tahunan bersih perusahaan lima kali lebih besar daripada saat O'Neil pertama kali memimpin. Kapitalis pasar naik sebesar $27 Miliar. Orang yang berinvestasi $1 juta mendapatkan $1 juta dolar lagi dalam bentuk deviden. Dan nilai saham mereka lima kali lebih besar sewaktu O'Neil pensiun.

Apa yang terjadi sebenarnya, kenapa dengan fokus pada safety menghasilkan profit yang begitu tinggi? Jawabannya sederhana, "Setiap kebiasaan memiliki kekuatan untuk memulai reaksi berantai".

Mungkin sadar dengan kekuatan safety ini, Arutmin memiliki sebuah moto “Safety Fist – Production Will Follow”.

Rantai yang paling terlihat dari pada membudayakan kebiasaan safety berefek pada disiplin baik dari sisi administratif sampai dengan eksekusi. Dengan budaya disiplin tadi bukan lagi kuantitas saja yang dikejar, namun perusahaan akan mengejar kualitas.

Menurut Anda rantai apa lagi yang akan terimbas dari perubahan kebiasaan safety?

Berkah Selalu
N Kuswandi

No comments:

Post a Comment