Masih
ingat catatan saya tentang “"Alcoa : From Safety Performance to Production Performance". Cerita Paul O’Neil seorang CEO Alcoa yang merubah
Alcoa dari perusahaan yang nyaris bangkrut menjadi perusahaan dengan pendapatan tahunan bersih sebesar lima kali lebih besar daripada saat O'Neil
pertama kali memimpin. Kapitalis pasar naik sebesar $27 Miliar. Orang yang
berinvestasi $1 juta mendapatkan $1 juta dolar lagi dalam bentuk deviden. Dan
nilai saham para
pemegang saham lima kali
lebih besar sewaktu O'Neil pensiun
Ada perkataan
CEO Alcoa yang saya rasa menarik untuk digaris bawahi, "Setiap kebiasaan memiliki kekuatan untuk
memulai reaksi berantai".
Entah
kenapa tiba-tiba Allah merecall ingatan saya saat masih menjadi James Bond (Jaga
Masjid Jaga Kebon) dan setia menjadi pendengar pengajian. Salah satu
pembelajaran sakti yang saya terima adalah hadis yang diriwayatkan oleh Luqman Hakim. Pada suatu hari, seorang
pemuda yang ingin memeluk agama Islam mendatangi Rasulullah. Sesudah mengucapkan dua kalimah syahadat,
lelaki itu lalu berkata : “Ya Rasulullah. Sebenarnya hamba ini selalu berbuat dosa dan berat untuk meninggalkannya.” Rasulullah s.a.w. menjawab : “Mahukah engkau berjanji, engkau meninggalkan berkata bohong?”. Pemuda tadi pun berjandi “Ya, saya berjanji” jawab lelaki itu singkat.
Nabi
memang seorang influencer sejati,
dengan meminta janji tidak berbohong maka Nabi telah mengunci perilaku kunci pemuda
tadi. Perilaku tersebuut akhirnya membuat reaksi berantai, janji pemuda tadi mengubah hidup Sang Pemuda. Setiap kali hatinya terdorong berbuat jahat, hati
kecilnya terus berkat, “Apakah jawabanmu nanti apabila ditanya oleh Rasulullah s.a.w. Sanggupkah engkau berbohong kepadanya”. Menurut hadis itu lagi, sejak dari hari itu Sang Pemuda telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan
hidup.
Maha besar Allah yang menganugrahkan ilham pada Nabi
Nya.
Setelah mempelajari temuan Garry Yukl tentang 9 teknik menginfluence orang, dan Tipping Point nya Gadwell nampaknya “menemukan
perilaku kunci” menjadi tambahan seni untuk mempengaruhi orang.
Dengan “menemukan perilaku kunci” tugas kita sebagai leader untuk mendevelop team akan semakin mudah. Tidak
perlu lagi mengirim anggota team
untuk training berulang kali, tinggal
menemukan satu perilaku kunci dan menembak tepat sasaran. Satu training yang berefek domino merubah
perilaku-perilaku lain.
Dany Meyer, pemilik restoran yang semua restorannya
masuk daftar peringkat 40-teratas pilihan pelanggan versi Zagat membantu
karyawannya menemukan perilaku kunci dengan akronim ABCD atau “Always Be Collecting Dots (selalu
mengumpulkan titik)”. Tujuan besar dari Dany adalah memberikan service excellence kepada customer nya. Alih-alih memberikan training yang berulang-ulang, Dany hanya meminta karyawannya mengingat dan mempraktekan ABCD secara berulang-ulang.
Dots yang dimaksud Dany dalam ABCD adalah dots (informasi) kebutuhan dan keinginan customer nya. Semua dots yang dikumpulkan kemudian dicari polanya untuk saling dihubungkan. Dany menemukan karyawan yang bagus mengumpulkan dot ternyata juga yang paling bisa menggabungkan dots.
Dots yang dimaksud Dany dalam ABCD adalah dots (informasi) kebutuhan dan keinginan customer nya. Semua dots yang dikumpulkan kemudian dicari polanya untuk saling dihubungkan. Dany menemukan karyawan yang bagus mengumpulkan dot ternyata juga yang paling bisa menggabungkan dots.
Sepertinya teknik yang digunakan Dany agak mirip
dengan cara terapi yang dipopulerkan Sigmund Freud (penggagas aliran psikoanalisa). Dengan teknik nya
yang disebut Asosiasi Bebas, Freud meminta semua klien nya untuk menceritakan
semua pengalaman nya tanpa dipotong oleh Freud.
Freud kemudian membuat pola dan menghubungkan tiap pengalaman klien nya menjadi hanya beberapa kalimat saja. Kesimpulan pun akan dibuat Freud, bahwa perilaku kunci yang perlu dirubah oleh klien nya adalah dari beberapa kalimat yang dihubungkan dari pegalaman-pengalaman Sang Klien.
Freud kemudian membuat pola dan menghubungkan tiap pengalaman klien nya menjadi hanya beberapa kalimat saja. Kesimpulan pun akan dibuat Freud, bahwa perilaku kunci yang perlu dirubah oleh klien nya adalah dari beberapa kalimat yang dihubungkan dari pegalaman-pengalaman Sang Klien.
Berkah Selalu
N Kuswandi
No comments:
Post a Comment