Terkisahlah
di sebuah hutan yang lebat, pertandingan panjang untuk memperebutkan
gelar juara "Pelari Tercepat" di hutan, akhirnya selesai juga. Tidak
disangka juara pertama pertandingan itu adalah Kelinci Bulu Putih.
Merasa sebagai pelari tercepat, dimana-mana Kelinci menantang
kawan-kawan nya untuk beradu lari, tak terkecuali Si Kura-Kura. Kelinci
beranggapan kawan-kawan nya yang berlari lebih cepat saja bisa dia
kalahkan, apalagi Si Kura-Kura yang keberatan membawa tempurung nya.
Selain merasa dapat mengalahkan Kura-Kura, Kelinci juga yakin, Si Kura-Kura yang lamban akan menolak ajakannya untuk bertanding. Tidak disangka, Si Kura-Kura menerima tantangan Kelinci untuk adu lari. Mereka berdua pun bersiap di garis start. Aba-aba diteriakan, begitu tanda pertandingan dimulai, Kelinci langsung melesat mendahului Kura-Kura. Dipertengahan rute, Kelinci menoleh kebelakang untuk melihat sudah sejauh mana Kura-Kura menyusul. Kelinci tidak bisa melihat sudah sampai mana Kura-Kura, karena saking jauh nya jarak antara Kelinci dan Kura-Kura.
Selain merasa dapat mengalahkan Kura-Kura, Kelinci juga yakin, Si Kura-Kura yang lamban akan menolak ajakannya untuk bertanding. Tidak disangka, Si Kura-Kura menerima tantangan Kelinci untuk adu lari. Mereka berdua pun bersiap di garis start. Aba-aba diteriakan, begitu tanda pertandingan dimulai, Kelinci langsung melesat mendahului Kura-Kura. Dipertengahan rute, Kelinci menoleh kebelakang untuk melihat sudah sejauh mana Kura-Kura menyusul. Kelinci tidak bisa melihat sudah sampai mana Kura-Kura, karena saking jauh nya jarak antara Kelinci dan Kura-Kura.
Merasa sudah memenangkan pertandingan, Kelinci pun
beristirahat di bawah pohon rindang. Semilirnya angin, dan nyaman nya
rerumputan membuat Kelinci ketiduran di bawah pohon. Waktu terus
berjalan, dengan kecepatan konsisten, Kura-Kura berlari mengejar
Kelinci. Sampai juga Kura-Kura ditempat Kelinci tertidur lelap.
Kura-Kura tetap berlari dengan kecepatan yang konsisten. Tidak terasa
waktu berjalan dengan cepat, Kelinci pun terbangun dari tidurnya. "Sudah
berapa lama, saya tertidur?", begitu tanyanya. Dilihatnya arah
matahari, dan Kelinci menyadari, dia sudah tertidur hampir 3 jam.
"Bahaya, jangan-jangan Kura-Kura sudah menyusulnya", Kelinci mengguman
dalam hati.
Kelinci berlari lagi mengejar waktu yang sudah
hilang akibat keteledoran nya tidur di tengah pertandingan. Dilihatnya
Kura-Kura yang hampir melewati garis finish. Seperti kesetanan, Kelinci
semakin mempercepat lari nya. Namun, untung tak dapat diraih, malang tak
dapat ditolak. Walau dengan menambah kecepatannya, Kelinci tetap tidak
bisa menyusul jarak yang sudah dibuat Kura-Kura. Akhirnya, Kura-Kura
yang konsisten menjadi juara baru.
Tidak terima dengan
kekalahannya, Kelinci menantang Kura-Kura untuk mengulang perlombaan
lari. Kura-Kura pun menerima tantangan Kelinci. Belajar dari
pertandingan pertama yang menyebabkan nya kalahan, Kelinci merasa harus
selalu fokus pada untuk menjadi juara. Pertandingan pun dimulai. Kelinci
mulai berlari dan hanya melihat kedepan. Kura-kura yang tertinggal jauh
tidak membuatnya terlena. Kelinci terus berlari dan terus berlari. Dan
dalam waktu singkat, Kelinci akhirnya memenangkan perlombaan kedua.
Kura-Kura yang kalah dipertandingan kedua merasa harus membalas
kekalahannya. Di dua pertandingan sebelumnya Kelinci yang menantang
Kura-Kura maka dipertandingan ketiga ini Kura-Kura yang menantang
Kelinci. Jika di dua pertandingan sebelumnya, Kelinci yang menentukan
rute pertandingan, maka dipertandingan ketiga, Kura-Kura yang menentukan
rute pertandingan. Kelinci pun menyetujui tantangan Kura-Kura untuk
berlomba dengan rute yang sudah ditentukan Kura-Kura.
Mereka
berdua pun bersiap-siap di garis start. Setelah aba-aba mulai. Kelinci
yang belajar dari kemenangan di pertandingan kedua, segera melesat jauh
kedepan. Namun, dipertengahan rute pertandingan, Kelinci merasa bingung
tidak bisa melanjutkan lari nya. Ternyata rute yang dibuat Kura-Kura,
harus menyeberangi sungai yang dalam dan lebar. Padahal Kelinci takut
dengan air. Berbeda dengan Kelinci, walaupun berjalan pelan dan
konsisten, Kura-Kura akhirnya bisa menyusul Kelinci. Dan dengan
kemampuan berenangnya, Kura-Kura mampu dengan mudah menyeberang sungai.
Masih dengan konsistensinya berjalan, akhirnya Kura-Kura memenangkan
pertandingan ketiga.
______________________________ _______
Kisah diatas adalah penggambaran bagaimana rumus Expert bekerja.
Dicatatan sebelumnya kita sudah membahas rumus Expert dengan formula
Expert = TB x 1/TH x V. Dan kisah diatas adalah penggambaran bagaimana
rumus Expert bekerja. Pertandingan pertama yang menjadikan Kura-Kura
menang menjelaskan Kelinci dengan mimpi besar (TB besar), namun tidak
diikuti Valence yang konsisten menyebabkan Kelinci mengalami kekalahan.
Ini lah rahasia orang Jama dengan petuahnya "Alon-Alon Asal Kelakon".
Menariknya dipertandingan kedua, Kura-Kura mengalami kekalahan. Kelinci
yang fokus dan terus berlari mampu mengalahkan petuah "Alon-Alon Asal
Kelakon". Artinya, orang yang bermimpi menjadi Expert dengan valence
yang kecil namun konsisten, dapat dikalahkan oleh orang-orang yang
memiliki mimpi besar dan memperjuangkan mimpinya menggunakan valence
yang besar dan fokus pada mimpi yang dibangun.
Dan
pertandingan ketiga mengajarkan kepada kita. Valence yang besar dan
fokus saja juga tidak cukup untuk menjadi expert. Ingat masih ada TB
sebagai syarat menjadi expert. Dipertandingan ketiga, Kura-Kura
menggunakan rumus TB dengan baik. Kura-Kura merumuskan TB sesuai dengan
keunikan yang dimiliki. Kelinci tidak mampu menyeberang sungai dan
Kura-Kura memiliki keunikan berenang di sungai. Maka Kura-Kura
memanfaatkan keunikannya untuk merumuskan TB. Pembelajaran dari
pertandingan ketiga ini adalah Keinginan untuk menjadi sesuatu atau TB
akan memiliki nilai yang besar saat TB dirumuskan berdasarkan keunikan
yang kita miliki.
Berkah selalu
N. Kuswandi
No comments:
Post a Comment