Sunday, May 11, 2014

"Smile to Customer" vs "Customer Smile"

 




Berbicara service excellence pasti tidak lepas dari istilah customer dan service excellence nya sendiri. Yuk kita bahas satu persatu, dari customer terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan service excellence.
Siapa sebenarnya customer yang perlu kita layani dengan excellence. Semakin kita mampu mengidentifikasi customer kita, maka akan semakin mudah bagi kita untuk memberikan service yang excellence. Secara garis besar, customer yang perlu dilayani dengan excellence memiliki tiga ciri berikut :


ü  Orang yang berada pada next proses pekerjaan
Semua organisasi pasti memiliki proses kerja. Secara sederhana proses kerja dapat diartikan sebagai, serangkaian tahap sebuah pekerjaan dimulai dan diakhiri. Dan sebagai bagian dari organisasi pasti Anda juga terlibat dalam proses kerja tersebut.
Sebagai contoh perusahaan tempe akan memiliki proses kerja :
 
Kalau melihat proses kerja perusahaan tempe tersebut maka customer Team Pembersihan adalah team produksi. Dan customer Team Produksi adalah Team Marketing, dan customer Team Marketing adalah para pembeli dan Team Finance. Dan customer team finance adalah Team Pembersihan.
ü  Orang yang membutuhkan hasil kerja kita

Selain orang orang-orang di next proses Anda, bisa jadi customer yang Anda miliki adalah orang-orang dalam berada pada proses yang sama. Bisa jadi orang-orang ini secara jabatan selevel dengan Anda, job des nya pun sama dengan Anda. Namun, orang-orang ini membutuhkan hasil kerja Anda untuk menyempurnakan hasil kerja nya.

Contohnya rekan kerja Anda mengajak berdiskusi masalah yang sedang mengganggu kinerjanya. Maka sebenarnya Anda sedang berperan sebagai penyedia produk jasa dan rekan kerja Anda adalah customer yang perlu Anda puaskan.

ü  Orang yang mempercayai, Anda dapat bekerja dengan baik

Definisi customer pertama dan kedua sangat jelas dan mudah diidentifikasi, dan sebenarnya ada satu lagi customer yang Anda miliki, namun kadang kala terlepas dari perhatian kita. Customer ini memiliki ciri, orang yang mempercayai Anda dapat bekerja atau berusaha dengan baik.

Saat Anda bertemu dengan orang baru yang belum Anda kenal di jalan, orang ini bukanlah orang yang berada di next process Anda. Dan orang ini juga tidak membutuhkan hasil kerja Anda, apakah orang ini customer? Tentu saja orang ini customer Anda, orang ini mengharapkan dan percaya bahwa Anda orang baik yang akan memperlakukan orang lain dengan baik. Maka orang yang baru saja Anda temui adalah customer, yang butuh produk berupa jasa diperlakukan dengan baik.

Contoh sederhana nya adalah pelayan toko di supermarket. Ada orang yang masuk ke distro nya. Niat awal orang ini hanya windows shopping belaka, apalagi melihat pelayan toko nya cantik-cantik. “Obat awet muda” begitu mungkin dia berkata di dalam hati. Dengan niat nya yang hanya windows shopping tentunya dia bukan lah customer dengan definisi pertama, orang yang berada di next process nya pelayan toko. Atau tentu dia bukanlah customer yang berada di definisi kedua, sebagai orang yang membutuhkan hasil kerja yang baik. Namun, orang ini menjadi customer di definisi ketiga. Orang yang walaupun bertanya nya banyak, ngegobalin pelayan toko nya, namun dia percaya pelayan toko akan memperlakukannya dengan baik. Dan apa yang terjadi berikutnya, dari awal niat yang hanya windows shopping karena didefinisikan sebagai customer, maka dia berpindah dari definisi customer ke dua menjadi customer definisi pertama yang akhirnya membeli barang yang dijual penjual toko.

Dari ketiga definisi di atas semakin jelas bahwa semua orang berperan secara bersamaan sebagai penyedia produk dan customer. Bahkan saat definisi customer tadi Anda dalami, maka sebenarnya semua orang yang Anda temui baik berhubungan langsung dengan proses bisnis Anda maupun orang yang tidak berhubungan langsung dengan bisnis Anda adalah customer yang perlu Anda service dengan excellence.

Setelah kita mengetahui siapa customer kita, yuk kita definisikan apa yang disebut sebagai Service excellence? Seringkali service excellence didefinisikan sebagai layanan yang diberikan oleh oleh seseorang atau organisasi yang membuat customer senang, ditunjukan dengan kedatangan lagi customer untuk membeli kembali produk yang ditawarkan dan mereferensikan service yang diterimanya pada pihak lain.

Dari definisi tersebut maka bisa disimpulkan ciri service excellence meliputi tiga hal ;
  •   Saat Anda melayani, customer senang
  • Saat customer berpisah dengan Anda, customer punya kesan positif untuk membeli kembali produk
  • Saat customer berpisah dengan Anda, customer punya kesan positif untuk mereferensikan service yang Anda berikan

Dari definisi tadi jelas bahwa service excellence itu bukan hanya urusan “Smile to the Customer”, namun bagaimana membuat “customer smile”. Anggap saja Anda sebagai customer provider telekomunikasi mengeluh tentang pulsa Anda yang sering kali hilang. Anda mendatangi customer service (CS) nya, dan Anda melaporkan keluhan Anda. Perhatikan, saat Anda mengeluh, customer service yang terlatih tadi memberikan senyuman penuh empati kepada Anda. Sampai posisi ini, Anda merasa diperlakukan istimewa sebagai customer. Apakah CS nya sudah melakukan customer excellence. Sampai tahap ini, CS nya sudah berhasil melakukan satu dari tiga ciri customer excellence.

Setelah mendengarkan keluhan Anda, dengan senyuman penuh empati, CS tadi menganalisa masalah Anda. Dan akhirnya CS tadi berkata penuh empati tetap dengan senyumannya yang paling indah, “mohon maaf pak, jika saya lihat di system kami memang beberapa minggu ini, bapak melakukan pemilihan menu premium penggunaan pulsa. Sehingga secara otomatis pulsa bapak tersedot. Ada lagi yang bisa saya bantu pak?” Sebagai customer yang merasa salah menekan menu, Anda kemudian berkata, “sampai kapan pulsa saya akan tersedot mbak?, bisa tidak dibantu menu nya dikembalikan ke normal?” CS nya menanggapi pertanyaan Anda dengan tetap tersenyum, “mohon maaf pak, tidak bisa kami kembalikan ke menu normal. Karena aturannya bagi customer yang sudah memilih paket premium baru bisa dimatikan paketnya seteah penggunaan 1 tahun, dan saya lihat bapak baru menggunakan paket ini selama 1 bulan saja”. Dan akhirnya Anda pulang dengan kecewa karena pulsa Anda terus akan berkurang dan tidak ada yang bisa dilakukan CS tadi untuk membantu Anda.

Yuk lihat lagi cerita di atas, apakah CS nya tidak tersenyum? CS nya selalu tersenyum menjawab semua keluh kesah Anda. Namun, apakah Anda merasa diperlakukan dengan excellence oleh CS tadi? Tentunya tidak, masalah Anda masih tetap ada. Jadi lagi-lagi service excellence bukanlah soal “Smile to the Customer” tapi “Make Customer Smile


Berkah Selalu
N Kuswandi

No comments:

Post a Comment