Para
Polisi bertanya-tanya, psikolog juga bertanya-tanya, “Kenapa para sandera
teroris yang berhasil dibebaskan mampu memahami sudut pandang teroris? Bahkan
ada beberapa kasus, para sandera tersebut membela para teroris?” Dari hasil
penelitian yang dilakukan para ahli menyimpulkan, semakin lama sandera berada
dalam penyanderaan teroris makan akan semakin dekat pihak sandera dengan sudut
pandang teroris. Fenomena ini disebut sebagai Glass Light.
Fenomena
ini bisa diterapkan dalam kontek negosiasi. Kadang-kala mitra negosiasi Anda
butuh waktu untuk menerima sudut pandang Anda. Bisa jadi, mereka hanya
membutuhkan waktu sebentar dan ada juga mitra negosiasi yang membutuhkan waktu
lama untuk menerima sudut pandang Anda. Coba flashback pengalaman Anda ke belakang, Anda pasti menemukan
peristiwa negosiasi yang mudah dan Anda juga menemukan peristiwa negosiasi
dengan mitra negosiasi yang tidak juga mau mengambil sudut pandang Anda. Waktu
yang dibutuhkan mitra negosiasi yang awalnya menolak sudut pandang Anda,
kemudian mengambil sudut pandang Anda disebut sebagai waktu penerimaan.
Bagaimana
dengan persentase keberhasilannya?
Dr.
Herb True menemukan bahwa 60% keberhasilan negosiasi terjadi pada negosiasi
kelima. Artinya hanya ada 4% negosiator yang persistence untuk memenangkan peluang terbesar negosiasi. Sedangkan
96% negosiator lainnya berebut 40% peluang negosiasi. Riset ini menunjukan,
saat orang bernegosiasi, 60% mitra negosiator cenderung kuat mempertahankan
sudut pandangnya sendiri. Barulah setelah lima kali melakukan negosiasi, mitra
negosiator mulai memahami sudut pandang Anda. Lagi-lagi, sayangnya negosiator
yang memiliki persistence untuk
bernegosiasi sampai lima kali hanya ada 4% saja. Tak heran jika negositor ulung
di dunia ini hanya ada sedikit saja.
Dari
hasil riset Dr. Helb True tersebut, kita bisa belajar satu hal, yaitu untuk
tetap persistence dalam bernegosiasi.
Dr. Helb True juga menunjukan bahwa pengertian persistence bukan ngotot dengan sudut pandang yang dimiliki atau
memaksakan sudut pandang kepada mitra negosiasi. Namun, persistence yang
dimaksud adalah setiap kali Anda melakukan pertemuan, Anda perlu membawa sudut
pandang dengan arah yang berbeda. Contohnya jika Anda bernegosiasi dengan
menggunakan “what in it for mitra
negosiasi” atau “manfaat apa jika mengikuti sudut pandang Anda” maka ditiap
kali pertemuan negosiasi, Anda memaparkan what
in it for mitra negosiasi yang berbeda-beda.
Berkah
selalu
N
Kuswandi
mas andii .. apa kabar ? masih inget saya ?
ReplyDeleteyang waktu itu prnh ikut training-nya mas andi di unnes