Pada periode sejarah Inggris, terkisahlah dua orang yang mengubah jalannya sejarah. Mereka adalah William Gladstone dan Benjamin Disraeli. Gladstone memimpin kelompok liberal yang menjadi kepercayaan Ratu Victoria. Sedangkan Disraeli memimpin kelompok konservatif yang disukai oleh Ratu Victoria.
Memang kadang kita tidak bisa mendapat dua hal secara bersamaan, dipercayai dan disukai. Kadang kita berada di sisi "disukai" orang namun tidak dipercayai. Dan kadang kala kita berada di sisi "dipercayai" walaupun tidak disukai.
Kejadian menarik terjadi saat masa pemilihan Perdana Menteri Inggris. Dimana saat itu calon terkuat nya adalah Gladstone dan Disraeli. Seperti umumnya pemilihan umum, mereka berdua berkampanye. Salah satu aktifitas kampanyenya adalah mengundang warga untuk ikut makan bersama.
Seorang wanita pun mengikuti kedua jamuan makan tersebut. Dan seperti biasa, para Journalis yang "kepo" bertanya kesan nya terhadap jamuan makan yang dilakukan Gladstone dan Disraeli. Sesaat setelah menghadiri jamuan makan yang dilakukan Gladstone, sang wanita berkata "setelah saya berbincang-bincang dengan Mr. Gladstone, saya merasa dia adalah orang terpandai di Inggris".
Wartawanpun bertanya kembali, " bagaimana kesan Anda dengan Mr. Disraeli?" Wanita tadi berkata, "Setelah ngobrol dengan Mr. Disraeli, saya merasa sayalah orang terpandai di Inggris". Dan apa yang terjadi berikutnya, Benjamin Disraeli menjabat menjadi Perdana Menteri Inggris dalam dua periode, tahun 1868 - 1874 & 1874 - 1880.
Apa rahasianya Mr. Benjamin Disraeli bisa memenangkan hati wanita dan rakyat Inggris?
Rahasianya ada pada coaching. Yuk kita lihat tanda-tanda nya. Tanda pertama dengan melihat respon wanita tersebut. Kita tahu siapa "bintang" dari respon wanita. Saat berbicara dengan Gladstone menunjukan bahwa bintangnya adalah Gladstone, "dia adalah orang terpandai di Inggris". Sebaliknya, saat berbicara dengan Disraeli, bintangnya adalah wanita tadi, " aku orang terpandai di Inggris ". Dan begitulah coaching bekerja, bintang utamanya berada di coachee bukan pada coach nya.
Tanda kedua, bagaimana membuat orang merasa pintar se Inggris? Bisa dilakukan dengan dua cara, membuat Mr. Disraeli terlihat bodoh atau dengan bertanya dan mendengarkan. Dengan menunjukan kebodohan tentunya tidak bagus terhadap branding nya. Dan bisa jadi respon wanita nya menjadi, " Mr. Disraeli adalah orang terbodoh se Inggris. Jadi pastilah Mr. Disraeli menggunakan cara kedua mendengarkan dan bertanya
Dengan menggunakan pendekatan mendengarkan dan bertanya, Disraeli telah menggunakan pondasi penting dari coaching, yaitu Asking & Presence. Seperti telah kita bahas dikelas, presence adalah kompetensi coaching dari International Coach Federation ke tiga dan Powerfull Question adalah competency coaching ke enam.
Jadi masihkah Anda ragu dengan The Power of Coaching?
Berkah selalu
N Kuswandi
People & Organization Performance Coach
N Kuswandi
People & Organization Performance Coach
No comments:
Post a Comment