Jika diartikan trust
dan believe
memiliki arti yang
similar, yaitu kepercayaan. Begitu juga dengan kata
faith
yang juga berarti kepercayaan. Menariknya, dari beberapa kata
yang berarti “kepercayaan”,
International Coach Federation tidak menggunakan kata believe
ataupun faith,
namun
menggunakan
kata trust
dalam
competency ketiga sebagai seorang
professional coach, yaitu Establish Trust and
Intimacy.
Kenapa trust, bukannya believe
ataupun faith?
Setelah saya susuri asal kata
dari trust
– believe – faith akhirnya saya menemukan jawabannya.
Kata trust hanya digunakan untuk kepercayaan yang
berasal dari adanya bukti. Sedangkan,
orang yang mempercayai sesuatu tanpa membutuhkan bukti,
kata believe
dan faith
lah yang
digunakan.
Dalam kontek coaching, dimana coachee
akan melakukan
proses kemitraan hingga tidak jarang informasi bersifat rahasia bisa saja diucapkan oleh coachee, maka coachee membutuhkan
orang yang terbukti dapat dipercaya. Dan
trust
lah yang
akhirnya dapat menggambarkan kebutuhan coachee untuk berbagi cerita pada
orang yang terbukti dapat dipercaya, bukan hanya kepada
orang yang diyakini dapat dipercaya (believe
atau faith).
Track record kita lah yang
kemudian menjadi bukti, apakah Anda dapat dipercaya atau tidak coachee Anda.
Kenapa dibutuhkan coach
yang dipercayai coachee?
Banyak alasan kenapa kita perlu menjadi coach yang dipercayai coachee.
Salah satu alasan yang
sangat menggugah bagi saya adalah alasan behaviour
change. As
we know, coaching adalah salah satu tool pengembangan diri dan satu dari empat indikator pengembangan diri menurut
Kirkpatrick adalah behaviour
change (tiga
lainnya
adalah
happy reaction, knowledge yang lebih baik,
dan
usaha
yang lebih
efektif
dan
efisien).
Dan every
body know,
untuk
mengubah
perilaku
orang sangat
lah
sulit.
Apalagi
kalau
perilaku
tersebut
dipengaruhi
oleh
alam
bawah
tak
sadar.
Selalu
menjadi
diskusi
menarik
bagi
para
ahli
psikologis
untuk
mencari
cara
mengubah
perilaku
seseorang.
Diskusi
tersebut
akhirnya
menghasilkan
beberapa
aliran
psikologi
untuk
memodifikasi
perilaku
seseorang.
Secara
garis
besar,
aliran
tersebut
fokus
pada
lapisan-lapisan
dinamika
psikologis
seseorang.
Aliran
pertama
fokus
pada
lapisan
dinamika
psikologis
paling bawah,
yaitu
un
consciousness mind atau alam
bawah
tak
sadar
(termasuk
didalamnya
value – believe, mind set), aliran
psikologis
yang fokus
pada
lapisan
ini
diantaranya
adalah
psychoanalysis.
Ada juga
aliran
psikologi
yang fokus
pada
lapisan
kedua
dari
bawah,
yaitu
motif. Aliran
psikologi
yang fokus
pada
lapisan
ini
dikenal
dengan
nama
psikologi
humanistis,
dimana
salah
satu
tokohnya
adalah
Abraham Maslow yang terkenal
dengan
Piramida
Kebutuhan
Maslow nya.
Aliran
berikutnya
fokus
pada
lapisan
ketiga
dari
bawah,
yaitu
lapisan
dinamika
psikologis
berupa
attitude
atau
sikap.
Dan aliran
ini
dikenal
dunia
psikologi
sebagai
aliran
psikologi
kognitif.
Aliran
lainnya
berfokus
pada
lapisan
dinamika
psikologis
paling atas,
berupa
behavior.
Aliran
psikologi
ini
dikenal
sebagai
aliran
behavioristik.
Semua aliran
psikologi
berbicara
tentang
bagaimana
caranya
membantu
orang untuk
memodifikasi
perilakunya.
Aliran
psychoanalysis
contohnya
berkeyakinan
bahwa
perilaku
seseorang
dapat
dirubah
jika
alam
bawah
tak
sadarnya
dirubah.
Aliran
humanistis
berkata
lain, bahwa
perilaku
seseorang
dapat
dirubah
jika
motif nya
dirubah.
Sedangkan
aliran
kognitif
berkeyakinan,
tanpa
merubah
alam
bawah
tak
sadar,
ataupun
motif, perilaku seseorang
masih
bisa
dirubah
selama
seseorang
mendapatkan
informasi
yang akan
merubah
sikap
(penilaiannya).
Dan aliran
behaviour juga
memiliki
hasil
riset
nya
sendiri,
yaitu
tidak
perlu
seseorang
dirubah
alam
bawah
tak
sadar
nya,
motif nya,
ataupun
attitude
nya,
untuk
mengubah
behaviour
langsung
saja
berikan
reward
dan
punishment.
Saya yakin,
sebagai
orang non psikologi,
Anda
semakin
bingung
memahami
treatment-treatment dan keyakinan
yang dimiliki
tiap
aliran
psikologi.
Trust me, bahwa
seluruh
aliran
psikologi
tersebut
baik
psychoanalysis, humanistis,
kognitif
dan
behaviour telah
berhasil
menunjukan
pendekatan
mereka
mampu
memodifikasi
perilaku
orang.
Kemudian
apa
hubungannya
dengan
trust?
Hubungannya,
ternyata
semua
keberhasilan
pendekatan
modifikasi
perilaku
dalam
psikologi
tersebut
dipengaruhi
oleh
faktor
kunci,
yaitu
trust.
Mari kita
buktikan.
Salah satu
teknik
modifikasi
perilaku
psychoanalysis adalah
hypnotherapy, dan tahukah
Anda
bahwa
hipnoterapi
hanya
bekerja
jika
terapisnya
adalah
orang yang Anda
percayai?
Pendekatan
kognitif
salah
satunya
bernama
Rational Emotive Therapy, dan tahukah
Anda
keberhasilan
tharapy
ini
dipengaruhi
oleh
percaya
atau
tidak
nya
Anda
pada
therapyst.
Pendekatan
modifikasi
perilaku
dari
behavioristik
bernama
modeling,
dan
tahukah
Anda
bahwa
object modeling
hanyalah
orang yang Anda
percayai.
Hal ini
membuktikan
bahwa
trust
sangat
penting
untuk
menentukan
apakah
Anda
menjadi
orang yang berpengaruh
dalam
membantu
orang bertumbuh
yang ditandai
dengan
perubahan
perilaku
yang dilakukan
sebelum
dan
setelah
coaching.
So be trusted and being trusting
Berkah
Selalu
N
Kuswandi
No comments:
Post a Comment