Masih
ingat catatan saya yang berjudul Memenangkan Negosiasi : Victory Love Preparation. Dicatatan tersebut saya bercerita tentang
orang dengan kepribadian Compliance
akan mempersiapkan berbagai jurus sebelum maju kemedan negosiasi. Jika
dituliskan dalam kata sederhana, para Compliance
sangat senang dengan tiga kata “Victory
Love Preparation”.
Salah
satu orang yang bisa menjadi coach
bagi para Compliance adalah Joe Hartanto. Siapa kah Joe Hartanto?
Dia adalah seorang investor dan entrepreneur dengan keahlian utama dibidang property. Memulai usaha nya dari nol,
Joe Hartanto mengalami berbagai kegagalan dan merasakan usahanya jatuh bangun.
Usahanya pun akhirnya membuahkan hasil dengan portofolio investasi property yang menghasilkan passive income, sehingga memungkinkannya
menikmati hidup seperti yang diimpikan.
Jika
Anda jalan-jalan ke Gramedia dan melihat di rak buku, Anda akan menemukan salah
satu buku karya Joe Hartanto berjudul “Property
Chas Machine”. Buku ini menarik karena merangkum praktek Joe Hartanto dalam
berinvestasi di bidang property. Added value lain dari buku yang ditulis
Joe Hartanto ada dibagian bagaimana membeli property
tanpa mengeluarkan modal, bahkan dari membeli property Anda bisa mendapatkan keuntungan lebih.
Kegiatan
lain Joe Hartanto adalah menjadi mentor di Entrepreneur University yang
didirikan oleh Purdi Chandra – owner Primagama. Salah satu syarat untuk menjadi
mentor di uniersitas itu adalah memiliki asset minimal 8 M. Hal ini bisa jadi
menjadi indicator kalau Joe Hartanto memiliki asset lebih dari 8 M.
Selain
aktif menjadi mentor di Entrepreneur University, Joe Hartanto juga menjadi
trainer di pelatihan-pelatihan Property
Chas Machine yang dibuatnya bersama team.
Banyak muridnya yang kemudian tertular dan terinsipirasi kesuksesan gurunya.
Apa
yang sebenarnya diajarkan Joe Hartanto? Pada prinsipnya apa yang diajarkan Joe
Hartanto adalah tentang negosiasi. Salah satu ajaran Joe Hartanto menunjukan
bahwa Joe, panggilan akrabnya, adalah seorang compliance yang berorientasi pada task. Joe selalu percaya bahwa persiapan yang matang akan
memungkinkan mendapatkan property
yang menguntungkan. Karena memang tidak semua property itu menguntungkan, atau istilahnya bad property. Bukannya mendapatkan keuntungan dari property yang
Anda beli namun Anda harus mengeluarkan dana Anda untuk membiayai bad property.
Joe
Hartanto mengajarkan mantra sakti untuk mendapatkan property yang menguntungkan tadi, mantra sakti orang compliance yang berupa “Victory Love Preparation” diterjemahkan
dengan ajaran 100 : 10 : 1. Terjemahannya adalah sebelum Anda membeli property, Anda perlu mensurvey 100 property, kemudian perdalam 10 property yang Anda rasa menguntungkan,
dan terakhir pilih 1 property yang
Anda beli. Lihat saja terjemahan
rumusnya sudah menandakan Compliance
nya Joe Hartanto bukan?
Yuk
kita perdalam rumus nya! Jika Anda ingin bernegosiasi untuk mendapatkan satu property yang menguntungkan maka Anda
bisa mengikuti langkah yang dilakukan Joe Hartono.
Langkah pertama adalah Anda
perlu mensurvey paling tidak 100 property
seperti yang Anda inginkan. Contoh jika Anda ingin membeli property berupa ruko, jangan hanya mensurvey atau dua toko saja.
Coba survey sebanyak-banyak nya ruko,
fungsinya adalah melihat mengobserv mana kira-kira yang akan menguntungkan. Apa
saja yang perlu diobserv? Tentu saja lokasi, harga, passive income yang bisa dihasilkan dari property tadi.
Langkah kedua setelah
observasi sepintas, pilih kira-kira 10 property
yang menurut perkiraan akan menguntungkan, buat rencana strategi untuk membeli.
Tanyakan pada Bank, perkiraan harga untuk ke 10 property tersebut. Anda juga perlu mempertimbangkan bahwa property yang Anda beli harus bisa
menghasilkan uang untuk menutup angsuran KPR bulanan. Contohnya Anda sudah
harus memiliki strategi agar property
tadi menghasilkan uang maka Anda akan menyewakan property tersebut, atau dengan menjadikan property tersebut sebagai tempat usaha dan sebagainya.
Langkah ketiga mulai menawar
dari 10 property yang sudah Anda rencanakan untuk ditawar. Jangan sampai jatuh
cinta secara emosional pada property
tertentu hingga membuat strategi Anda dikalakan oleh emosi. Setelah Anda tahu
perkiraan harga nya, Anda hanya boleh membeli harga property maksimal 70% dari harga perkiraan Bank. Nilai 70% ini karena
Bank hanya akan membiayai KPR maksimal sebesar 70%.
Contohnya
jika ada orang yang menjual property
sebesar Rp 200.000.000,-, sedangkan Bank memperkirakan harga property tersebut adalah Rp
300.000.000,-. Maka Bank kemungkinan akan memberikan pinjaman sebesar 70% x Rp
300.000.000,-. = Rp 210.000.000,-. Artinya seandainya Anda membeli property tadi dengan harga Rp
200.000.000 pun, Anda sudah untung Rp 10.000.000,- dari hasil KPR Bank. Akan
lebih bagus lagi seandainya Anda bisa menawar harga Rp 200.000.000,- tadi
dengan harga yang lebih rendah. Contohnya Anda menawar dengan harga Rp 150
juga, dan penjual pun melepas. Maka Anda malah untung Rp 60 Juta dari KPR yang
diberikan oleh Bank.
Nah
inilah yang disebut membeli property tanpa modal bahkan mendapat keuntungan
uang lebih dari KPR yang diberikan oleh Bank. Tertarik untuk mencobanya?
Berkah
selalu
N
Kuswandi
No comments:
Post a Comment