"Kita menginginkan pemimpin yg Jujur dan Tegas. Namun siapkah Anda dipimpin pemimpin yang Jujur dan Tegas?" - Jowoki
Jika ada yang menyebut Microsoft maka yang terlintas adalah Bill Gate. Jika ada yang menyebut Apple maka yang terlintas adalah Steve Job. Dan jika ada yang menyebut Intel maka orang akan teringat Andy Groove.
Catatan ini akan dimulai dari kisah kesuksesan Andy Groove. Di tahun 1990, Intel memiliki CEO baru bernama Andy Groove. Selama 11 tahun memimpin Intel sampai tahun 200, Andy Groove menjadi legenda baru Intel.
Di tangannya, Intel mengalami masa emas pertamanya. Selama 11 tahun, tangan "Midas" nya membuat saham intel tumbuh 1600 kali dibanding pertama kali Andy Groove memimpin. Dan di tangan Andy Groove, Intel menjadi corporasi software prosesor dengan aset mencapai $272,2 Miliar di akhir periode kepemimpinan nya.
"Keberhasilan Intel adalah Cermin Keberhasilan Andy Groove"
Di 26 Maret 2001, Andy Groove memutuskan mengundurkan diri. Walaupun sudah turun keprabon, peran Andy Groove di dalam Intel masih sangat berpengaruh. Andy layaknya legenda hidup yang akan dimintai nasehatnya saat Intel mengambil keputusan-keputusan sulit.
Perusahaan sebesar Intel tentunya tidak akan main-main mengkader orang untuk meneruskan kepemimpinan Andy Groove. Dengan penuh pertimbangan melihat prestasi (performance) dan potensi yang unggul, para pemegang saham akhirnya memutuskan mengkader Craig Barrett untuk meneruskan kepemimpinan Andy Groove.
Setelah kaderisasi yang lama, Craig Barrett akhirnya mendapat kesempatan memimpin Intel saat Andy Groove lengser keprabon. Selama 4 tahun memimpin Intel, Craig Barrett kehilangan dua customer kakap nya. Microsoft yang selama ini memakai Intel beralih ke prosesor IBM. Dan customer kakap lain nya, Dell juga berpaling hati ke prosesor AMD.
Apa yang membuat Intel kehilangan dua customer terbesarnya? Analisanya bisa dilakukan dari banyak sisi. Satu hal yang terlihat nyata adalah "perubahan arah bisnis yang dilakukan Craig Barrett". Selama empat tahun memimpin, Craig Barrett berinovasi mengubah core business intel tidak hanya memproduksi semi konduktor, namun Craig mendiversi bisnis Intel dan memperluas lini produksinya selain produk semikonduktor. Walaupun hanya sedikit sekali produk baru ini yang akhirnya memetik sukses.
Apa yang terjadi dengan Intel? Coba kita arahkan perubahan yang terjadi di Intel dengan konsep yang ditawarkan "Pakar Perubahan Indonesia". Menurut Renal Khasali, setidaknya dibutuhkan lima hal untuk membuat arah perubahan smooth dan sustain, visi - motivasi - skill - resource - action plan. Bisa jadi gagalnya product Intel dari sisi Skill dimulai dari perubahan arah bisnis tidak diikuti up grade skill karyawan nya.
Bisa jadi dari sudut pandang yang berbeda, aspek visi. Selama karyawan belum melihat manfaat dari tujuan perubahan maka karyawan tidak memberikan seluruh hati nya mengikuti perubahan. Challenge nya memang menjadi menunjukan bukti manfaat perubahan yang secara fisik memang belum ada.
Urusan nya akan menjadi "Being Trusting - Mempercayai" dan "Inspired Trusted - Dipercayai". Sayang nya, karyawan Intel memilih tidak mempercayai arah perubahan Craig Barrett. Saat visi nya tidak dipercayai, yang terjadi karyawan akan menolak untuk berubah.
Agar visi nya mudah diterima maka orang yang membuat visi perlu menjadi orang yang "dipercayai - inspired trusted". Menariknya agar orang itu "dipercaya - Inspired Trusted" maka pertama kali orang perlu "mempercayai orang lain - Being Trusting".
Pertanyaannya bagaimana cara nya agar bisa Being Trusting - Mempercayai dan Inspired Trusted - Dipercayai? Tunggu catatan berikut nya ya
Berkah Selalu
N Kuswandi
N Kuswandi
No comments:
Post a Comment