Apa
kesan Anda dengan pemberitaan media saat ini? Dengan common sense dan analisa sederhana, jawaban orang akan beragam. Di
antara jawaban yang diberikan, salah satu jawabannya adalah media sekarang
sudah memihak.
Tentunya
masih ingat saat momen-momen pemilihan presiden RI. Terlihat sekali persaingan Metro
TV dan TV One dalam memihak calon
presiden. Metro TV dibawah komando Surya Paloh, yang juga komandan Partai
Nasdem memilih untuk memihak Jokowi – JK. Sedangkan TV One, dibawah Abu Rizal
Bakri yang juga Ketua Partai Golkar memilih memihak Prabowo.
Dibalik
kontroversi plus minus media, sebenarnya media punya peran penting dalam
mengubah perilaku. Sebenarnya media masa bisa menjadi media yang baik dalam perubahan social.
Dr.
Garth Japhet misalnya, dia adalah ahli membangun modal social, mengubah masalah “aku” menjadi “kita”. Dr Japhet mengawali
karir sebagai doter dan melewati jalan berliku panjang untuk menjadi CEO Soul
City, sebuah serikat media konsultan.
Dr.
Japhet memberikan perhatian pada pencegahan kekerasan terhadap wanita di Afrika
Selatan. Sudah menjadi rahasia umum jika kekerasan terhadap wanita di Afrika
Selatan begitu tinggi, satu diantara sembilan wanita pernah diperkosa
setidaknya satu kali seumur hidup. Dan satu dari lima wanita pernah disiksa
secara fisik atau mental oleh pasangannya,
Dr.
Japhet yakin banyak kalangan yang sebenarnya tidak menyetujui kekerasan. Namun mereka
tidak memiliki pengaruh yang cukup untuk mengubah perilaku social. Dr. Japhet
kemudian menunjukan caranya kepada mereka.
Di
acara televise Soul City, Dr. Japhet menciptakan tokoh guru yang dihormati,
bernama Thabang. Sang Guru berkali-kali menyiksa istri nya yang disukai oleh
banyak orang, Matlakala namanya.
Penonton
langsung menyimpulkan bahwa Marlakala tidak layak disiksa. Marlakala wanita
baik, mudah bersahabat, dan tak lebih dari korban yang berdosa. Begitu juga
dengan Thabang, yang bisa dibilang seorang pribadi yang baik.
Pada
suatu episode, para tetangga mendengar Thabang memukul Marlakala dan mereka
tidak bisa membiarkan lagi. Para tetangga kemudian berkumpul di depan pintu
rumah Thabang dan memukul-mukul panci serta wajan. Mereka tidak berkata apa-apa,
akhirnya Thabang menjadi malu dan mulai mengubah perilaku.
Hal
menarik terjadi setelah episode tersebut diputar. Orang-orang dari beberapa
kota kecil di seluruh Afrika Selatan ketika mendengar suara penyiksaan
pasangannya dari rumah sebelah mulai berdiri di depan rumah tetangga mereka dan
mulai memukul-mukul panci dan wajan.
Kekuatan
media menunjukan keajaibannya. Pesan sederhana untuk menanggulangi kekerasan
terhadap wanita begitu ampuh dimainkan oleh model pengganti. Lagi-lagi media
masa akan menjadi cara ampuh untuk mengubah perilaku seseorang ke arah positif
ataupun negative.
Laksana
pisau yang tajam, saat berada di tangan yang tepat akan menghasilkan makanan
yang enak. Dan saat berada di tangan yang salah akan menjadi alat pembunuh.
Sayangnya
di Indonesia, media masih menjadi komoditas yang lebih cenderung memihak dibanding
bersikap netral. Pertanyaannya apa yang bisa kita lakukan untuk mengubah itu?
Berkah
Selalu
N
Kuswandi
No comments:
Post a Comment