“Menyenangkan
bisa bernegosiasi dengan orang Steadiness”.
Kenapa bisa begitu menyenangkan bernegosiasi dengan orang Steadiness? Siapa sebenarnya orang Steadiness itu? Dicatatan ke lima tentang negosiasi ini, saya akan
membahas tentang orang-orang Steadiness.
Masih ingat kan catatan saya sebelumnya tentang pengaruh kepribadian terhadap
cara bernegosiasi. Ada tiga kepribadian yang sebelumnya sudah saya bahas, dan Steadiness adalah tipe kepribadian
terakhir yang akan saya bahas.
Empat
kepribadian DISC, dimana D adalah singkatan dari Dominance sehingga saat bernegosiasi orang bertipe dominance akan bertipe aggressive saat bernegosiasi mencapai
tujuan. Sedangkan I adalah singkatan dari Influence,
orang bertipe ini lebih focus untuk pada hubungan jangka pandang dari pada
hasil negosiasi jangka pendek. Sehingga orang-orang bertipe Influence akan cenderung menjadi
negosiator yang bertipe flexsible. Kerpibadian
ketiga adalah S atau Steadiness yang
akan kita bahas di catatan ini. Dan kepribadian keempat adalah C atau Compliance, orang-orang bertipe ini
punya kecenderungan menyukai hal-hal detail dan runtut. Sehingga orang Compliance menyukai perencanaan yang
matang, merekalah para negosiator dengan tipe penuh perencanaan. Bagaimana
dengan kepribadian Steadiness?
Steadiness
Coba
kita cek dulu, apakah Anda adalah orang-orang berkepribadian Steadiness? Tanyakan pada diri Anda,
“Apakah saya lebih memilih membangun relasi dibandingkan dengan result atau hasil?” Dan “Apakah saya
lebih suka diam dibandingkan dengan berbicara?” Jika kedua jawaban Anda adalah
“Iya” maka selamat Anda adalah seorang Steadiness.
Saya
akan sangat senang memiliki orang-orang berkepribadian Steadiness dalam team negosiasi.
Mereka memiliki kerendahan hati yang tidak terkira, orang-orang nya begitu
menyenangkan dan bakal menjadi penyelamat negosiasi. Saat orang-orang Dominance begitu terfokus pada hasil
terbaik, hingga kondisi nya tidak kondusif, orang Steadiness yang akan membuat suasana kembali adem. Saat orang-orang
Influence begitu heboh hingga tidak
disadari melukai dan membohongi orang, Steadiness
yang menjadi penyembuh. Saat para Compliance
gagal mengimplementasi persiapan yang sempurna, para Steadiness menjadi penyelamat mereka.
Steadiness mah gitu orang
nya, dia selalu menjadi Hero disaat-saat genting. Mereka laksana diberi bakat
oleh Tuhan untuk menjadi orang yang cinta damai.
Jika
diperhatikan dengan seksama, orang-orang Steadiness
memiliki kesamaan dengan orang berkepribadian Influence dalam hal orientasi pada people atau orang. Sehingga orang-orang Steadiness lebih memilih mengutamakan relasi atau hubungan.
Sehingga mereka terlihat begitu menyenangkan di dalam kelompok. Bedanya dengan Influence, orang-orang Steadiness lebih memilih menjadi
pendengar yang baik daripada pembicara yang baik. Kecenderungan ini menjadi
penyelamat mereka saat bernegosiasi.
Seperti
tiga kata kunci negosiasi yang saya bahas di catatan, Memenangkan Negosiasi :
Membenarkan, ada tiga kata kunci dalam bernegosiasi, yaitu mempengaruhi orang,
merubah sikap dan perilaku, dan mencari hal yang sama. Nah orang-orang Steadiness paling jago untuk menggunakan
kata kunci negosiasi yang ketiga “mencari hal yang sama”.
Kemampuannya
menjadi pendengar yang baik membuat orang-orang Steadiness memiliki keahlian membuka kepala dan hatinya untuk
menangkap informasi dan sudut pandang orang lain. Layaknya sebuah botol,
perhatikan jika botol tersebut ditutup, seberapapun air yang dimasukan ke dalam
botol pastilah tidak ada air yang masuk ke dalam botol. Beda ceritanya saat
botol tersebut dibuka. Walaupun sedikit air yang dimasukan, botol tersebut bisa
menampung air. Dan botol yang terbuka itulah yang dialami orang-orang Steadiness.
Kelebihan
ini disaat tertentu ternyata juga menjadi bencana bagi orang-orang Steadiness. Saat seorang Steadiness mencari hal yang sama dalam
bernegosiasi, hati dan pikirannya terbuka untuk menerima informasi dan hikmah. Di
saat yang bersamaan, karena terbuka nya pikiran dan informasi menyebabkan orang
Steadiness mudah dipengaruhi oleh
sudut pandang mitra negosiatornya. Sehingga yang tujuan pribadi nya tidak
tercapai.
Berkah
selalu
N
Kuswandi
No comments:
Post a Comment