Ada
sebuah kalimat yang jika diucapkan oleh Mario Teguh, Anda akan berdecak kagum. Jika
Anda mengundang Ustadz Maulana untuk mengucapkan kalimat ini, maka Anda akan
membayar Rp 27 Juta/jam. Kalimat itu adalah Victory
Love Preparation.
Kata
ini adalah kata yang sangat disukai oleh orang berkepribadian Compliance. Masih ingat kan catatan saya
sebelumnya tentang kepribadian manusia dan pengaruhnya dalam bernegosiasi. Di
catatan sebelumnya, Memenangkan Negosiasi : DominanceWar, dan Memenangkan Negosiasi : Flexible Negosiator, saya telah membahas dua
dari empat kepribadian DISC (Dominance,
Influence, Steadiness, dan Compliance),
yaitu kepribadian Dominance dan Influence. Catatan saya beikutnya ini
akan membahas tentang orang-orang berkepribadian Compliance.
Compliance
Kenapa
orang-orang Compliance sangat suka
dengan persiapan? Jika Anda orang yang punya kepribadian Compliance, Anda akan memiliki satu kesamaan dengan orang-orang Dominance. Bentuk kesamaannya terletak
pada kecenderungan Anda pada hasil, alih-alih kepada orang. Kecenderungan ini
membawa Anda pada motivasi mencapai tujuan dibandingkan dengan relasi.
Perbedaannya
dengan kepribadian Dominance adalah
pada kemampuan mendapatkan energi. Jika orang-orang Dominance mendapatkan energi dari berbicara, maka orang-orang Compliance mendapat energi dari diam.
Masih ingat istilah yang saya pake di catatan sebelumnya, Memenangkan Negosiasi
: Dominance War, dimana orang-orang Dominance berfikir sambil berbicara.
Semakin keras dan cepat bicaranya akan semakin keras dan cepat otaknya bekerja.
Sebaliknya,
orang-orang Compliance semakin cepat dan
keras diajak bicara akan semakin pelan otaknya bekerja. Dengan kata lain, otak
orang-orang Compliance akan berproses
luar biasa saat diam, dan merenung. Bahkan, orang-orang Compliance selalu bisa membaca data, fakta, solusi, peristiwa dari
sudut yang berbeda. Hingga jangan terheran jika orang Compliance berbicara, berfikir, dan bertindak diluar mainstream. Karena mereka melihat dari
sudut pandang yang berbeda.
Tentu
saja tiap kepribadian berpengaruh pada cara yang unik untuk bernegosiasi. Saat orang-orang
berkepribadian Compliance memahami
diri nya yang mampu melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, dan
memahami dirinya bahwa semakin cepat diajak berbicara seseorang maka semakin
lama otak nya berproses, makanya mereka lebih senang merencanakan segala sesuatu
jauh-jauh hari. Dan kata “Victory Love
Preparation” menjadi pegangan mereka dalam bernegosiasi.
Bukannya
hanya menyiapkan satu atau dua rencana saat bernegosiasi, orang-orang Compliance menyiapkan banyak sekali
rencana negosiasi. Jumlah rencana yang dibuatnya sebanyak sudut pandang yang
bisa dilihat. Istilahnya “Jika saya
negosiasi dengan penawaran A ditolak, maka saya bisa bernegosiasi dengan
penawaran B. Jika B juga ditolak masih ada C di dalam pikiran saya”.
Dengan
perencanaan yang matang seperti ini biasanya orang-orang Compliance berhasil dalam negosiasinya, karena memang Victory Love Preparation. Itulah jurus
anti ditolaknya orang Compliance. Mau
ditolak, la wong saya punya penawaran negosiasi lain. Di tolak lagi, saya punya
penawaran lain.
Jika
Anda seorang Compliance tentunya Anda
akan tersenyum membaca tulisan ini. Namun itulah realita yang terjadi.
Satu
hal yang perlu diperhatikan oleh orang-orang Compliance, “Di dalam kekuatan mengandung kelemahan”. Bagian yang
menjadi kekuatan bisa jadi adalah sebuah kelemahan. Karena, kadang kala
dinamika negosiasi tidak seperti yang dibayangkan dalam preparation yang dibuat. Negosiasinya begitu liar, hingga ada
beberapa hal yang meleset dari persiapannya. Nah saat hal ini terjadi,
orang-orang Compliance terlihat
seperti orang bigung. Saat kondisi seperti ini terjadi, orang-orang Compliance biasanya kalah dalam
negosiasi. Dan saat kondisi seperti ini, orang-orang Compliance butuh orang berkepribadian Influence yang begitu flexible
dalam negosiasi.
Berkah
selalu
N
Kuswandi
Keren
ReplyDelete