Masih
ingat catatan saya yang berjudul Memenangkan Negosiasi : Influence Flexibility? Dicatatan tersebut saya bercerita tentang
orang dengan kepribadian Influence
akan cenderung flexible dalam bernegosiasi. Karena orientasi negosiasinya bukan
pada hasil namun hubungan jangka panjang.
Salah
satu orang yang memiliki jurus sakti flexible dalam bernegosiasi adalah Tung
Desem Waringin. Siapa orang ini? Beliau adalah ex manager BCA yang memutuskan
mengundurkan diri sebagai manager karena merasakan gaji yang diterimanya dari
BCA tidak cukup untuk membiaya berobat orang tuanya di Singapura. Saat ini,
Beliau menjadi salah satu dari 100 orang yang berpengaruh di Indonesia.
Berbagai bentuk usaha Beliau miliki, dari Pembicara, Penulis Buku, pemilik
hotel, investor, dan masih banyak lagi.
Mungkin
Anda ingat ada peristiwa hujan uang, “sebar Rp 100 Juta dari pesawat”? Nah orang yang menyebar uang
itu adalah Tung Desem Waringin. Mungkin Anda juga masih ingat ada orang yang
mengiklankan buku nya dengan naik kuda sepanjang jalan Sudirman dengan
menggunakan pakaian layaknya Pangeran Diponegoro. Nah orang itulah Tung Desem
Waringin.
Nasehatnya
untuk senang bergaul dan belajar langsung dari orang-orang kaya, manandakan
salah satu kepribadiannya adalah tipe influence.
Walaupun, semakin bertambah usia Tung Desem juga manandakan bahwa Beliau
semakin flexible untuk berkepribadian di tipe lain (dominance, steadiness, dan compliance).
Sebagai
orang influence yang memiliki satu
jurus sakti flexible negosiasi, Beliau menurunkan jurus tersebut kepada murid-murid
nya. Rapal dari jurus sakti tersebut adalah “Naikan Penawaran, Turunkan Syarat”. Rapal jurusnya saja sudah
menunjukan flexibilitas dalalm bernegosiasi kan?
Seperti
apa praktek negosiasi dengan rapal mantra tadi? Prakteknya begini, jika Anda
bernegosiasi dengan orang, anggap saja Anda sedang bernegosiasi untuk jual beli
tanah. Si Penjual menawarkan kepada Anda bahwa tanah yang dia jual harganya Rp
250 juta. Rapalkan mantra “Naikan
Penawaran, Turunkan Syarat” agar Anda ingat apa yang akan Anda lakukan.
Setelah
tahu harga yang ditawarkan oleh penjual, tugas Anda adalah menaikan penawaran
dan menurunkan syarat. Jika penjual menghargai jualannya dengan harga Rp 250
juta, Anda harus menawar diatas harga Rp 250 juta. Contohnya, Anda menawar
dengan harga Rp 350 juta. Dengan menaikan penawaran, pasti penjualnya terkejut.
“Kalau orang lain, nawar itu harganya diturunin, eh ini kamu malah naikin
penawaran. Edan tenan”.
Jangan
berhenti dulu, Anda sudah separuh jalan, kalau Anda berhenti sudah pasti Anda
rugi. Kalimat mantra setelah naikan penawaran adalah turunkan syarat, jadi
setelah Anda menaikan penawaran tugas Anda berikutnya adalah menurunkan syarat.
Kalau
penjual menghargai tanahnya dengan harga Rp 250 juta dengan syarat dibayar lunas.
Anda bisa menurunkan syaratnya, minta jangan dibayar lunas. Contohnya saya beli
tanahnya dengan harga Rp 350 juta, tapi saya bayarnya tiga kali ya pak. Tenang
pak, saya bayar tiga kali di tahun ini kok. Contoh lain dengan menurunkan
syarat adalah saya beli dengan harga Rp 350 juta ya pak, saya bayar lunas di
akhir tahun. Ini mau saya bikin usaha, sambil saya lunasi di akhir tahun. Tiap
bulan, biar bapak untung nanti juga saya kasih 2,5% dari keuntungan usaha saya
tiap bulan.
Menarik
bukan ilmu yang diturunkan oleh Tung Desem Waringin?
Tentu
saja ilmu ini tidak bisa berhasil di semua situasi, contohnya saja saat mitra
negosiasi Anda sedang sangat butuh uang. Tentunya jurusnya akan berbeda lagi, karena
nya Anda perlu belajar jurus-jurus lain untuk menghadapi situasi-situasi yang
berbeda. Nantikan jurus-jurus lain di catatan-catatan negosiasi berikutnya yang
akan saya tulis selanjutnya.
Berkah
selalu
N
Kuswandi
No comments:
Post a Comment