Saat kelas dua SMP, Steve Job (13 tahun) membutuhkan cip untuk menyelesaikan pekerjaan rumahnya. Cip tadi hanya diproduksi oleh HP. Keesokan harinya, Steve Job membawa cip itu kepada kelompoknya. Semua teman-temannya bingung, Steve Job yang dikenal sebagai anak yatim piatu dan dipelihara oleh keluarga yang menengah mampu mendapatkan cip yang harganya mahal. Teman-temannya bertanya, dari mana Steve Job mendapatkan cip tadi? Steve Job menjawab "dari Bill Hewlett - salah satu pendiri HP". Teman-temannya semakin bingung, "bagaimana cara nya Steve Job memiliki akses ke Bill Hewlett?" Steve Job menjawab, dia mendapatkan no telp Bill Hewlett dari Yellow Page. Setelah Steve Job mengobrol selama 20 menit, Bill Hewlett bersedia memberikan cip dan menawari Steve Job pekerjaan selama musim panas. Inilah awal kerjasama Appel dengan HP
Tokoh kedua yang berpengaruh terhadap kesuksesan Steve Job adalah Nolan Bushnell (CEO dan Pendiri Atari). Pada saat Steve Jobs berumur 17 tahun, ia mendatangi kantor Atari (perusahaan produsen game console). Kepada satpam yang menjaga kantor itu dia berkata ingin mencari kerja. Tapi karena penampilannya yang tidak rapi dan kurang meyakinkan, satpam tersebut mengusir Jobs. Tidak menyerah dengan penolakan satpam, Steve Job memilih duduk di trotoar hingga sore hari. Satpam itupun menyerah dan pergi menemui Nolan Bushnell. Untungnya Nolan Bushnell mau menemui Steve Job. Nolan bertanya pada Steve Jobs “Kamu mau apa?”. Jobs menjawab “Saya mau kerja”. Nolan bertanya lagi “Kamu bisa apa?”. Jobs menjawab “Saya gak bisa apa-apa, tapi saya mau kerja”. Kata kuncinya adalah "mau", Jobs mau kerja. Bushnell merespon “Ok, kalau begitu kamu jadi asisten saya saja”. Mulai saat itu Jobs menemani Bushnell ke mana setiap pertemuan-pertemuan penting dan menjadi sangat intim dengannya.
Lihatlah bagaimana Steve Jobs mampu menjadi orang yang gilang-gemilang pendiri mendirikan Apple Computers dan Pixar Animation Studio. Padahal pada masa kecilnya, Steve Job berasal dari seorang ibu yang menyerahkan ke lembaga adopsi, kemudian diadopsi oleh keluarga kelas menengah dengan ayah yang tidak pernah lulus SMA dan ibu yang tidak lulus kuliah. Bagaimana orang yang memiliki latar belakang biasa-biasa ini menjadi seorang millionaire pada usia muda? Salah satu jawab nya adalah orang-orang dibalik Steve Job, dari kisah diatas ternyata Steve Job memiliki dua orang guru yang membentunya melatih brain memory untuk memperbesar wadah rezeki, yaitu Bill Hewlett dan Nolan Bushnell. Steve Job belajar hardware dari orang terbaik pada saat itu yaitu Bill Hewlett sebagai pendiri HP dan belajar software dari orang terbaik saat itu yaitu Nolan Bushell.
Steve Job melatih brain memory nya dengan berguru pada orang-orang terbaik. Kenapa harus berguru pada orang-orang terbaik? Ada dua alasan kenapa kita harus melatih brain memory kita dengan belajar pada orang terbaik. Alasan pertama, seperti pernah saya tulis dicatatan saya berjudul "Pembajakan Brain memory", struktur psikologis manusia terdiri dari mindset, motif, attitude, dan baru menjadi behavior. Melatih brain memory berarti memasukkan informasi dari lapisan attitude ke dalam lapisan mindset untuk menjadi behavior. Sayangnya saat kita memasukkan informasi ada gerbang alam tak sadar yang menghalangi informasi tersebut kedalam mindset kita. Bagaimana cara menembus gerbang alam tak sadar tersebut? Kita bisa menembus dari lapisan behavior ataupun dari lapisan mindset. Mendobrak gerbang alam tak sadar dari luar atau dari lapisan behavior bisa dilakukan dengan tiga cara, yaitu dengan proses pembiasaan yang melibatkan penguatan reward, punishment dan modeling. Sedangkan mendobrak gerbang alam tak sadar dari dalam atau melalui lapisan mindset dapat dilakukan dengan repetition, emotion, hypnoteraphy, dan orang yang berpengaruh. Perhatikan, salah satu cara mendobrak gerbang alam tak sadar dari luar adalah dengan modeling dan salah satu cara mendobrak gerbang alam tak sadar dari dalam adalah dengan menggunakan orang yang berpengaruh. Siapa yang layak dijadikan modeling atau orang yang harusnya berpengaruh pada kita, tentunya adalah orang terbaik di bidangnya. Inilah alasan pertama kenapa kita perlu melatih brain memory dari orang terbaik. Dengan berlatih kepada orang yang terbaik akan mampu membuka gerbang alam tak sadar kita hingga pembelajaran yang dilakukan masuk kedalam mindset kita, jadilah apa yang kita pelajari menjadi Unconsciousness Competence.
Alasan kedua kenapa harus belajar dari yang terbaik adalah, dalam proses belajar, 10% ilmu yang kita diserap berasal dari formal education, 20% nya berasal dari learning from other, dan 70% nya berasal dari on the job learning (muscle memory). Belajar dari yang terbaik adalah bentuk pembelajaran learning from other yang akan menghasilkan internalisasi knowledge sebesar 20%. Nama lain dari belajar dari yang terbaik adalah coaching dan mentoring. Bayangkan jika kita salah mengambil coach, yang terjadi proses internalisasi melalui on the job learning (muscle memory) tentunya akan salah. Contoh ektrim nya saja, Anda ingin belajar sepak bola namun Anda belajar pada pelatih golf, apa yang akan terjadi? Wadah rezeki Anda tidak bertambah besar
Bahkan dari melihat siapa guru Anda, saya bisa menebak seberapa besar wadah rezeki Anda? Caranya, coba kira-kira omzet yang dimiliki guru yang melatih brain memory Anda. Jika Anda memiliki 10 guru, maka tambahkan semua omzet yang dicapai guru Anda selama satu bulan. Kemudian hitung rata-rata omzet semua guru Anda. Hasil perhitungan rata-rata omzet para guru Anda itulah wadah rezeki Anda.
Berkah selalu
N. Kuswandi
Bahkan dari melihat siapa guru Anda, saya bisa menebak seberapa besar wadah rezeki Anda? Caranya, coba kira-kira omzet yang dimiliki guru yang melatih brain memory Anda. Jika Anda memiliki 10 guru, maka tambahkan semua omzet yang dicapai guru Anda selama satu bulan. Kemudian hitung rata-rata omzet semua guru Anda. Hasil perhitungan rata-rata omzet para guru Anda itulah wadah rezeki Anda.
Berkah selalu
N. Kuswandi
No comments:
Post a Comment