Apa sistem yang
cocok untuk mengembangkan para talent perusahaan saya? Begitulah mungkin
pertanyaan para leader di perusahaan yang didirikan oleh penemu hebat dunia,
Thomas Alfa Edison. Perusahaan yang berumur lebih dari 100 tahun, dan masih
berdiri, bahkan masuk dalam 500 Fortune Company. Perusahaan multinasional
tersebut bernama General Electric (GE).
Gambar diatas
menunjukan Pipeline Leadership yang dikembangkan oleh GE. Bentuknya yang
seperti pipa yang saling berhubungan atau bersambungan menjadikan sistem
development GE akhirnya sebagai Pipeline Leadership. Dimulai dari pipa Managing Self to managing other,
dilanjutkan dengan pipa Managing other to
managing manager, Managing manager to
managing function manager, Function manager to business manager, Business
manager to group manager, dan diakhiri Group manager to enterprise manager.
Dengan
menggunakan pendekatan Leadership Pipeline, hal penting yang perlu dilakukan
oleh perusahaan adalah membuat matrix
competency dan program development
sesuai dengan matrix development, dari
masing-masing pipa. Detail competency
ditiap jenjang dapat And abaca di buku The Leadership Pipeline.
Jenjang
|
Competency
|
Development
Program
|
Managing Self
|
Communication
|
Education : In
Class Training, Case Study of Cummunication
Exposure :
Coaching to Leader That Expert in Communication
Experience :
On The Job Training Leading a Team
|
Perhatikan table di atas sebagai contoh. Fokus development talent yang awalnya berasal dari level managing self dan diproyeksi untuk kedepannya mengisi posisi untuk managing other adalah effective communication to the team.
Selain komunikasi, mereka juga harus mampu membuat rencana jangka pendek,
sedang dan jangka panjang. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah managing conflict yang akan terjadi.
Tujuan utama
dari development level ini adalah
menjadikan para talent tersebut tidak hanya seorang bos tapi seorang leader. Sama-sama seorang pemimpin namun
mempunyai perilaku berbeda. Seorang bos memandang keberhasilan team karena dirinya, dan kegagalan team karena salah team. Sedangkan seorang leader
berperilaku sebaliknya, "Tidak ada bawahan yang jelek, yang ada adalah
atasan yang buruk". Artinya, saat team
berhasil, leader melihat keberhasilan
sebagai kontribusi team. Dan saat team gagal, leader berkaca pada dirinya sendiri.
Competency tersebut diterjemahkan kedalam matrix development yang berisi development
program apa yang sesuai dengan competency yang hendak ditembak. Sebagai contoh di table atas,
competency yang akan ditembak adalah communication, di matrix development
terlihat ada tiga model development, mulai dari education, exposure dan experience.
Program development berupa experience dengan on the job training untuk melead sebuah team.
On the job training dipilih untuk
membiasakan talent terlibat menjadi leader team. Tentu saja, saat belajar
menjadi seorang leader, trainee masih
didampingi oleh seorang coach,
sehingga dibutuhkan juga program development
dengan exposure melalui coaching dengan orang yang expert berkomunikasi memimpin team. Dengan melakukan coaching ini,
coach akan langsung bisa memberikan feedback atau masukan ketika talent membuat kesalaan komunikasi
ataupun melakukan komunikasi dengan bagus.
Selain experience, dan exposure, program development
lain yang bisa dipakai adalah education.
Caranya adalah dengan memberikan inclass
training dengan materi Communication.
Metode inclas training nya nya bisa case study dengan mengumpullkan para
talent tiap dua minggu sekali untuk sharing,
saling memotivasi dan berdiskusi kasus-kasus komunikasi dan conflict yang disebabkan oleh komunikasi
yang dialami selama dua minggu terakhir.
Saat matrix competency ini sudah dimiliki
perusahaan, akan sangat memudahkan perusahaan untuk menentukan model
development yang akan dilakukan. Dengan melihat hasil scorching dan identification,
tentunya perusahaan akan mendapatkan profil talent,
untuk diposisikan dengan tepat. Bisa posisi ke atas ataupun ke samping. Dengan
memiliki matrix competency,
perusahaan langsung bisa melihat dan menentukan program development yang cocok bagi talent
nya.
Berkah Selalu
N Kuswandi
No comments:
Post a Comment