“OK
sangat menarik memanfaatkan alam bawah sadar untuk memenangkan negosiasi, ada
lagi gak selain “anggukan”. Pake teori dulu ya biar masuk akal, jika berdiskusi
tentang alam bawah tak sadar, ada satu kata yang akan Anda kenal, yaitu Anchor. Secara bahasa anchor berarti jangkar, pemberat untuk memastikan kapal tidak terbawa
arus air saat berlabuh. Dalam konteks unconsciousness
(alam bawah sadar), anchor adalah
hubungan antara stimulus dengan respon emosional tertentu, baik stimulusnya
disengaja ataupun tidak.
Anchor dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya
ada orang yang saat gugup menyentuh tangan nya untuk meredakan kegugupannya.
Ada juga orang yang membuat anchor
dengan benda, orang Indonesia mengenalnya sebagai jimat. “Saat saya menyentuh
gelang yang saya pake, tiba-tiba timbul kepercayaan diri”, walaupun sebenarnya
di gelang tersebut gak ada apa-apa, hanya sugesti diri nya saja.
Anchor ini bisa terjadi secara sengaja atau tidak sengaja. Ada
yang sengaja membuat, seperti jimat tadi. Dan ada yang tidak sengaja dibuat
seperti mengusap tangan saat gugup tersebut. Anchor yang baik setidaknya
mengandung lima unsur yang disingkat dengan P.U.R.I.T. Huruf P singkatan dari Pure (murni) artinya anchor
yang efektif hanya boleh menyimpan satu emosi atau satu respond saja, seperti respond bahagia saja, atau percaya diri
saja. Contoh saat menyentuk jempol akan berapa bahagia. Huruf U nya singkatan
dari unique (unik) artinya anchor yang digunakan memiliki nilai
unik bagi individu. R nya singkatan dari
Repetitive (pengulangan), salah satu
menembus alam bawah sadar adalah dengan repetisi, sehingga dengan merepetisi
anchor akan menyebabkan informasi masuk ke dalam bawah sadar. I nya singkatan
dari Intensive, mirip-mirip dengan repetisi, intensive berarti ada program
berulang berkelanjutan. Dan T nya adalah Timing
(ketepatan waktu), saat mendapat emosi atau respond yang ingin di anchor tanpa menunggu lama-lama langsung
disimpan dengan menjadi anchor.
Dalam kontek negosiasi, anchor yang dapat diamati adalah anggukan yang kemarin sudah kita
bahas di artikel sebelumnya. Dan anchor
lain yang bisa digunakan adalah salaman. Saat Anda deal negosiasi apa yang Anda akan lakukan? Benar sekali, hampir
disemua budaya, orang aakan berjabat tangan sesaat setelah negosiasi deal.
Anchor ini bisa dimanfaatkan saat bernegosiasi. Teknisnya
begini, tentu saja saat bernegosiasi jual beli contohnya, penjual dan pembeli
memiliki espektasi harganya masing-masing. Espektasi penjual bisa jadi di harga
15 juta, dan sebagai pembeli espektasi Anda bisa jadi di harga 10 juta. Saat
membeli barang, tentunya Anda sudah memiliki batas maksimal harga, anggap saja
batas maksimal harga Anda di angka 12 juta.
Tawar menawar
terjadi, penjual menurunkan harga ke 14 juta, Anda meningkatkan tawaran ke 11
juta. Negosiasi masih terus terjadi, pembeli menawarkan harga 13 juta, ingat
batasan Anda 12 juta. Namun tiba-tiba Anda jabat tangannya sambil berkata “Ok
deal, 12 juta”. Penjual biasanya akan protes dan sambil tertawa, “13 juta bro”,
jangan lepaskan tangannya dan ulangi kata-katanya “Ok 12 juta, saya bayar cash ya”
“Apakah jurus ini akan selalu berhasil?” Belum tentu, senjata
yang tepat dibutuhkan untuk memenangkan peperangan tertentu. Ada kalanya teknik
ini akan berhasil pada orang tertentu, jadi memang perlu berguru seribu satu
macam jurus sakti negosiasi. Selamat mencoba.
N Kuswandi
No comments:
Post a Comment