Jika Anda kepasar dan ingin mendapatkan harga yang murah, apa yang akan
Anda lakukan?
Jika Anda bekerja dan ingin menjual produk Anda dengan harga yang
menurut Anda sesuai, apa yang akan Anda lakukan?
Jika Anda ingin membeli sebuah rumah dengan harya yang pantas bagi
Anda, apa yang akan Anda lakukan?
Dan jika
Anda melamar pekerjaan kemudian ingin mendapatkan gaji terbaik, apa yang akan
Anda lakukan?
Yes betul
sekali, jawabannya adalah “Bernegosiasi”. Hampir semua aspek kehidupan kita,
baik di rumah, di masyarakat, di pasar, ataupun ditempat kerja secara sadar
ataupun tidak sadar telah melibatkan “negosiasi”. Dan kita sadari ataupun tidak
kita sadari, kemenangan kita dalam hidup ini dipengaruhi oleh kemampuan kita
bernegosiasi.
Sayangnya kemampuan
bernegosiasi ini tidak diajarkan di sekolah formal. Sehingga orang-orang yang
mau meluangkan waktu lebih untuk mendalami kemampuan bernegosiasi ini take every think that he want.
Tulisan ini dan
empat tulisan saya berikutnya akan berbagi dengan temen-temen berberapa kasus
dan beberapa teknik yang memungkinkan temen-temen bisa memenangkan negosiasi.
Kenapa harus berbagi beberapa teknik? Seperti ilmu bela diri, bisa jadi suatu perkelahian
bisa dimenangkan dengan teknik Tae Won Do. Beberapa perkelahian lain, ternyata
jurus Tae Won Do tidak berhasil dan hanya bisa dimenangkan dengan teknik Silat.
Dan perkelahian lain ternyata sangat
ampuh jika menggunakan teknik Thai Chi. Begitu juga dengan beberapa teknik
negosiasi yang akan saya share, bisa
jadi di suatu ketika teknik tertentu berhasil dan disuatu ketika teknik yang
lain berhasil.
Let begin our journey. Jika
didefinisikan secara sederhana, negosiasi memiliki tiga kata kunci, kata kunci
pertama adalah mempengaruhi orang, kata kunci kedua adalah mengubah sikap dan
perilaku, dan kata kunci ketiga adalah mencari persamaan. Semua teknik yang
akan saya share sebenarnya akan mengarah pada tiga kata kunci tersebut.
Kata kunci
pertama negosiasi berupa mempengaruhi orang, tentunya sudah sangat clear. Apapun bentuk negosiasi yang akan
dilakukan pada dasarnya adalah teknik mempengaruhi orang. Ada beberapa tulisan
yang sudah saya share sebelumnya untuk mempengaruhi orang semisal MembujukOrang Terlibat, Influence Tactic for Managing Change, Tipping Factor ChangeAgent, dan Influencer : Menemukan Perilaku Vital. Teknik tersebut bisa
temen-temen elaborasi untuk bernegosiasi.
Bagaimana
dengan kata kunci kedua, mengubah sikap dan perilaku. Kenapa ada hal yang perlu
dirubah, sikap dan perilaku? Karena sikap dan perilaku itu berbeda. Bisa jadi
sikapnya setuju dengan negosiasi yang kita lakukan, namun perilaku nya tidak
menunjukan kesetujuan. Contohnya ada orang yang tahu, mengerti bahanya merokok.
Dan sikap dia setuju bahwa merokok itu bisa merugikan. Namun, ni orang masih
tetap saja merokok. Setuju atau tidak setuju bahwa merokok itu merugikan
disebut sebagai sikap, sedangkan merokok dan tidak merokok disebut sebagai
perilaku.
Kalau dalam
kontek negosiasi bisa jadi yang terjadi, sebenarnya mitra yang kita ajak
bernegosiasi setuju dengan logika dan sudut pandang kita. Namun, kesetujuan nya
akan logika dan sudut pandang kita tidak membuat mitra negosiasi kita melakukan
sesuai sudut pandang dan logika kita. Karenanya dalam bernegosiasi challenge nya tidak hanya mengubah sikap
saja, namun juga mengubah perilaku.
Kata kunci
ketiga adalah mencari kesamaan. Tujuan negosiasi memang mencari persamaan,
kalau tidak mencapai kesamaan tentu saja negosiasi tidak akan selesai. Dengan kata
kunci ketiga ini, ada satu teknik yang bisa digunakan untuk bernegosiasi. Teknik ini adalah “membenarkan”.
Mind set kita
perlu dichange dulu setiap orang
punya sudut pandang nya masing-masing dan sudut pandangnya mereka benar. Ibarat
melihat Gajah, ada orang yang melihat dari depan dan mendeskripsikan bahwa gajah
itu punya belalai panjang, dst. Namun karena melihat dari depan, bisa jadi ekor
nya Gajah tidak kelihatan, sehingga mendeskripsikan Gajah itu hewan yang tidak
punya ekor. Begitu juga sebaliknya, ada orang yang melihat Gajah dari Belakang,
bisa jadi dia tidak bisa melihat mata, dan mendeskripsikan Gajah itu hewan yang
punya mata besar.
Setiap orang
punya sudut pandangnya, da nada bagian-bagian yang bisa jadi benar, dan bisa
jadi ada yang tidak sesuai dengan sudut pandang kita. Memperdebatkan
ketidaksamaan sudut pandang hanya akan memperburuk suasana negosiasi. Masuklah
dengan cara membenarkan sudut pandang nya orang tersebut. Jika Anda melihat
dari belakang, benarkan lah apa yang dilihat orang dari depan.
Trik nya
adalah masuk dengan celah hal yang sama. Gunakan kata-kata ini, “setuju seperti
yang disampaikan bapak / ibu tadi bahwa (cari kesamaannya)” dan kemudian
tambahi kata-kata Anda dengan menggunakan, “bagaimana kalau ditambahi seperti
ini?”
Jangan gunakan
kata penghubung “tapi” setelalah Anda membenarkan sebagian sudut pandang mitra
negosiasi kita. Penggunaan kata “tapi” sebagai penghubung hanya akan membuat
mitra negosiasi kita focus pada kata “tapi”. Sehingga mitra negosiasi kita
tidak percaya dengan “kesetujuan” kita.
Membenarkan
sudut pandang orang lain juga akan menjaga harga diri mitra negosiator kita.
Berbeda ceritanya jika kita focus pada ketidaksamaan, Anda akan masuk dari sisi
ketidaksetujuan. Mitra negosiasi akan merasa diserang, “mosok apa yang saya
sampaikan gak ada benernya sama sekali.
Sok tahu banget ni orang”. Kalau dengan “membenarkan”, dialog imajiner mitra
negosiator kita mungkin akan seperti ini “tu kan bener, saya yang bener. Saya
pinter kan”. Ingat orang yang sudah seneng diminta melakukan apapun akan lebih
mudah.
Berkah selalu
N Kuswandi
No comments:
Post a Comment